Polisi Perketat Pengawasan Balap Liar

Jum'at, 19 Juni 2015 - 10:23 WIB
Polisi Perketat Pengawasan...
Polisi Perketat Pengawasan Balap Liar
A A A
JAKARTA - Polisi memperketat pengawasan balap liar dan kebut-kebutan di wilayah Polda Metro Jaya. Biasanya selama Ramadan balap liar (trek-trekan) ini marak dilakukan di sejumlah wilayah.

Trek-trekan tentu saja membahayakan, tidak saja bagi pelaku namun juga para pengguna jalan lainnya. Polda Metro Jaya akan mengintensifkan patroli memberantas balap liar dan kebut-kebutan. Personel yang diturunkan adalah satuan lalu lalu lintas yang berpatroli mulai malam hingga jelang sahur.

”Jelang sahur jika ada kebut-kebutan kita amankan, kita cegah, dan kita berikan pelajaran,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Risyapudin Nursin kemarin. Patroli dilakukan jajaran patroli pengawalan (patwal) dan motoris di titik-titik rawan balapan liar. Pihaknya sendiri mencatat, sedikitnya ada 50 titik rawanbalapanliardiwilayahDKI Jakarta dan sekitarnya. ”Di Jakarta Pusat seperti di Kemayoran dan Jalan Asia Afrika, sementara di Jakarta Selatan di sepanjang Buncit dan Pasar Minggu,” jelasnya.

Pihaknya akan mengedepankan pola preemtif dan preventif untuk mencegah aksi balapan liar dan kebut-kebutan. Penindakan tegas diterapkan jika pelaku balapan liar atau kebut-kebutan tidak mengantongi surat-surat kelengkapan berkendara. ”Tetap kita imbau, kasih peringatan jangan sampai kebut-kebutan. Tetapi kalau tidak bawa STNK atau SIM, ya tetap kita tindak,” tuturnya.

Sementara itu, Polresta Depok menengarai waktu sahur rawan tawuran. Kabag Ops Polresta Depok, Kompol Tri Yulianto mengatakan, semua bentuk tindakan yang menjadi gangguan bakal ditindak. Anakanak yang bermain sarung pun akan dibubarkan karena bisa memicu tawuran. ”Apapun bentuknya akan ditindak. Kami ingin Ramadan berjalan aman dan lancar,” tuturnya. Dia juga mengimbau remaja dan warga tidak nongkrong di pinggir jalan karena juga bisa potensi terjadi tawuran.

Setidaknya ada lima titik yang kerap dijadikan lokasi nongkrong di Kota Depok yakni Grand Depok City (GDC), Juanda, Jalan Raya Bogor, Arif Rahman Hakim, dan Jembatan Serong. Patroli juga dilakukan di waktu menjelang berbuka. Karena di jam tersebut juga kerap terlihat banyak remaja nongkrong di pinggir jalan.

Perampok Nasabah Dibekuk

Sementara, komplotan perampok nasabah bank ditangkap tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (17/6). Modus para pelaku dengan menggembosi ban mobil korban menggunakan paku yang terbuat dari rangka payung. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto menjelaskan, para pelaku mengincar korban yang bertransaksi di bank-bank. Ada dua orang pelaku yang ditangkap polisi, yakni Kurniawan alias Iwan dan Iwan Setia.

Sementara, dua pelaku lain masih diburu. ”Kelompok ini mengincar korban yang habis mengambil uang di bank kemudian diikuti,” katanya. Didik menjelaskan, para pelaku memiliki peran masingmasing. Ada yang bertugas mengawasi calon target di bank dengan berpura-pura menjadi nasabah bank.

”Setelah sasaran keluar, yang di dalam memberi tahu temannya yang di luar,” ungkapnya. Selanjutnya, dua pelaku lainnya yang di luar mengikuti mobil sasaran, disusul dua pelaku lainnya menggunakan sepeda motor. Di lampu merah dua pelaku kemudian menancapkan paku yang terbuat dari besi payung ke ban mobil korban. Paku tersebut sebelumnya dipasang di sepatu pelaku. ”Nanti pelaku lainnya memberi tahu korban kalau bannya kempes,” ujarnya.

Setelah korban berhenti untuk mengecek ban mobil, pelaku lainnya membuka pintu mobil dan mengambil tas berisi uang yang adadidalammobil. KanitVSubdit Resmob Ditreskrimum Polda MetroJaya KompolHandikZusen menambahkan, komplotan ini melakukan aksinya di wilayah Bekasi dan Tangerang.

”Terakhir, mereka beraksi dengan modus gembos ban di Cipondoh, Tangerang, 5 Juni lalu. Korban saat itu kehilangan uang Rp50 juta,” tegasnya. Dari komplotan ini, polisi menyita barang bukti dua unit sepeda motor Satria FU sebagai alat kejahatan, dua unit ponsel, dan sepotong besi tajam kerangka payung yang sudah diruncingkan.

”Modus ini sering terjadi. Kami imbau masyarakat untuk waspada apalagi di bulan puasa ini, mengingat modus yang dilakukan para pelaku kejahatan ini cenderung meningkat,” pungkasnya. Polda Metro Jaya melansir sebelumnya ada lima kejahatan yang biasanya marak selama Ramadan. Pertama, perampokan nasabah bank. Nasabah bank yang akan melakukan transaksi penarikan uang tunai di bank kerap menjadi sasaran pelaku kejahatan. Kedua, perampokan minimarket.

Minimarket merupakan salah satu sasaran aksi perampokan yang kerap jadi target menjelang dan selama puasa. Sepekan terakhir ini saja, setidaknya sudah ada tujuh minimarket di Jakarta dan Bekasi yang dijarah perampok. Ketiga, perampokan toko emas. Selain minimarket dan nasabah bank, para pelaku kejahatan juga menyasar perniagaan. Keempat, pembiusan pemudik. Para pelaku biasanya menyasar korban di terminal, stasiun dan bandara udara dan laut yang hendak mudik ke kampung halamannya.

Kelima , pencurian di rumah kosong. Pencurian di rumah kosong menjadi salah satu kejahatan yang trennya mengalami peningkatan, terutama menjelang Lebaran. Pelaku beraksi di rumah yang ditinggal mudik pemiliknya.

Helmi syarif/ r ratna purnama
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0854 seconds (0.1#10.140)