NATO-Rusia Memanas

Jum'at, 19 Juni 2015 - 10:18 WIB
NATO-Rusia Memanas
NATO-Rusia Memanas
A A A
ZAGAN - NATO (Organisasi Traktat Atlantik Utara) meningkatkan pertahanan besar-besaran untuk mengantisipasi provokasi Rusia dan ancaman terorisme. Persaingan militer itu dikhawatirkan memicu peperangan besar.

Menurut Panglima NATO Jens Stoltenberg, peningkatan armada tempur itu terbesar sejak Perang Dingin. Pengumuman itu hanya sehari setelah Moskow mengumumkan penambahan 40 misil balistik antarbenua yang berkekuatan nuklir pada tahun ini.

”NATO menghadapi lingkungan keamanan baru. Baik kekerasan dan ketegangan di selatan—ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Irak, Suriah, Afrika Utara—tetap juga disebabkan sikap keras Rusia,” kata Stoltenberg dikutip AFP pada Rabu (17/6) waktu setempat di Zagan, Polandia. Dia menambahkan, Rusia menggunakan kekuatan militer untuk mengubah perbatasan, mencaplok Crimea dan mengganggu Ukraina timur.

Menyikapi perkembangan tersebut, menurut Stoltenberg, NATO harus merespons dengan mengerahkan armada terbesar untuk memperkuat perbatasan anggota yang berbatasan dengan Rusia. ”Kekuatan Spearhead menjadi kunci penting dalam penguatan armada,” ujarnya. Spearhead juga menggelar latihan perang di Polandia sejak pekan lalu untuk menghadapi berbagai ancaman dan menguatkan strategi pertahanan bersama.

Latihan perang itu digelar di Zagan, Polandia barat, yang diikuti 2.100 tentara dari Belgia, Ceko, Jerman, Hungaria, Lituania, Belanda, Norwegia, Polandia, dan Amerika Serikat (AS). Khusus untuk merespons penambahan cadangan nuklir, Stoltenberg mengkritik kemampuan peningkatan retorika tersebut. Dia mengungkapkan, peningkatan jumlah misil balistik berkekuatan nuklir itu tidak dapat dibenarkan dan akan merusak stabilitas kawasan.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuding anggota NATO memicu konfrontasi militer baru yang berdampak pada kehancuran. Moskow mengklaim mereka juga merupakan pihak yang diancam NATO. ”AS menempatkan tank dan artileri di Eropa timur,” kata Menteri Pertahanan Rusia Yuri Yakubov dikutip CNN . Langkah AS itu dianggap Yakubov sebagai sikap agresif Pentagon dan NATO sejak Perang Dingin. Pernyataan itu dipertegas Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia mengatakan jika ada pihak mengancam teritorial Rusia, Moskow akan menggunakan kekuatan bersenjata untuk menghalau mereka. ”NATO yang bergerak ke perbatasan kita, itu tidak seperti ketika kita bergerak ke mana-mana,” ungkapnya kepada Sputnik. NATO menyatakan tahun lalu mereka mencegat 400 pesawat militer Rusia pada 2014. Itu mengalami peningkatan 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Mei lalu, pesawat tempur Rusia hampir bertabrakan jet AS di perairan internasional di Laut Hitam. Jarak antara kedua pesawat hanya dengan jarak 3,4 meter. ”Anda tidak mungkin terbang lima kaki di atas kapal pasti melakukan pengumpulan informasi intelijen,” kata Jorge Benitez, pakar NATO di Atlantic Council—lembaga thinktank AS, dikutip CNN. ”Putin mencoba menggunakan ancaman untuk menekan Barat,” imbuhnya. ?

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4914 seconds (0.1#10.140)