Pemerintah Jangan Abaikan Pantura
A
A
A
JAKARTA - Berbagai persoalan yang mendera jalur pantai utara (pantura) Jawa mendesak diselesaikan. Jalan nasional ini akan kembali jadi tumpuan saat musim mudik datang. Beban pantura juga tak berkurang signifikan meski tol baru dioperasikan.
Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said mengingatkan, jalur tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116,75 km tidak akan sepenuhnya mengurangi kepadatan lalu lintas pantura. Lebih dari itu, pantura juga tidak sebatas di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tetapi membentang dari Banten hingga Jawa Timur.
”Pemerintah tetap harus mengupayakan jalan nasional berfungsi baik. Anggaran penanganan dan pemeliharaan juga harus menjadi prioritas,” ujar dia di Jakarta kemarin. Muhidin menegaskan, pemerintah harus melihat keberadaan tol Cipali sebagai peluang untuk fokus memperbaiki pantura. ”Alasannya kepadatan kendaraan sedikit terurai. Ini bisa jadi kesempatan baik memperbaiki jalur terpadat ini,” katanya.
Pengamat transportasi Danang Parikesit mengungkapkan, sepanjang tol trans-Jawa belum tersambung seluruhnya, ruas pantura tetap akan menjadi urat nadi transportasi darat di Jawa dan berperan vital bagi arus logistik. Karena itu perbaikan secara menyeluruh mutlak dilakukan. Seperti diberitakan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa ruas pantura tidak memenuhi standar penggunaan.
Pengelolaan jalan ini juga tak berjalan optimal. Salah satu temuan audit itu menyatakan 828 km dari 1.424 km jalan pantura tidak memiliki drainase. Hal ini berkontribusi besar pada kerusakan jalan. Berdasarkan pengamatan di lapangan kemarin, kerusakan jalan pantura menyebar di berbagai titik. Tidak hanya itu fasilitas penunjang jalan juga sangat memprihatinkan. Jalur pantura minim rambu lalu lintas dan penerangan jalan. Kasatlantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas meminta seluruh pengguna jalan untuk waspada.
Sejumlah rambu seperti petunjuk agar kendaraan memperlambat kecepatan, arah jalan, peringatan bahaya, belum mencapai jumlah ideal. ”Sudah kita sampaikan ke Dishubkominfo (Brebes) agar ditindaklanjuti,” kata Rendy. Adapun mengenai penerangan jalan lebih ironis. Sedikitnya 1.113 lampu dari 4.300 lampu penerangan jalan umum (LPJU) di ruas pantura Brebes- Lasem dalam kondisi rusak. Hal ini mengakibatkan sejumlah titik gelap gulita saat malam.
”LPJU yang mati itu ratarata solar cell (bertenaga matahari), akinya tidak kompatibel,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Satriyo Hidayat. Di Cirebon, Jabar, aspal mengelupas hingga lubang mudah dijumpai. Ini antara lain terdapat di ruas Desa Winong, Kecamatan Arjawinangun. Sementara di ruas Susukan hingga Palimanan, banyak ditemui aspal bergelombang.
Ichsan amin/ farid firdaus/ amin fauzi/ erika lia/yugiprasetyo
Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said mengingatkan, jalur tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116,75 km tidak akan sepenuhnya mengurangi kepadatan lalu lintas pantura. Lebih dari itu, pantura juga tidak sebatas di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tetapi membentang dari Banten hingga Jawa Timur.
”Pemerintah tetap harus mengupayakan jalan nasional berfungsi baik. Anggaran penanganan dan pemeliharaan juga harus menjadi prioritas,” ujar dia di Jakarta kemarin. Muhidin menegaskan, pemerintah harus melihat keberadaan tol Cipali sebagai peluang untuk fokus memperbaiki pantura. ”Alasannya kepadatan kendaraan sedikit terurai. Ini bisa jadi kesempatan baik memperbaiki jalur terpadat ini,” katanya.
Pengamat transportasi Danang Parikesit mengungkapkan, sepanjang tol trans-Jawa belum tersambung seluruhnya, ruas pantura tetap akan menjadi urat nadi transportasi darat di Jawa dan berperan vital bagi arus logistik. Karena itu perbaikan secara menyeluruh mutlak dilakukan. Seperti diberitakan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa ruas pantura tidak memenuhi standar penggunaan.
Pengelolaan jalan ini juga tak berjalan optimal. Salah satu temuan audit itu menyatakan 828 km dari 1.424 km jalan pantura tidak memiliki drainase. Hal ini berkontribusi besar pada kerusakan jalan. Berdasarkan pengamatan di lapangan kemarin, kerusakan jalan pantura menyebar di berbagai titik. Tidak hanya itu fasilitas penunjang jalan juga sangat memprihatinkan. Jalur pantura minim rambu lalu lintas dan penerangan jalan. Kasatlantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas meminta seluruh pengguna jalan untuk waspada.
Sejumlah rambu seperti petunjuk agar kendaraan memperlambat kecepatan, arah jalan, peringatan bahaya, belum mencapai jumlah ideal. ”Sudah kita sampaikan ke Dishubkominfo (Brebes) agar ditindaklanjuti,” kata Rendy. Adapun mengenai penerangan jalan lebih ironis. Sedikitnya 1.113 lampu dari 4.300 lampu penerangan jalan umum (LPJU) di ruas pantura Brebes- Lasem dalam kondisi rusak. Hal ini mengakibatkan sejumlah titik gelap gulita saat malam.
”LPJU yang mati itu ratarata solar cell (bertenaga matahari), akinya tidak kompatibel,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Satriyo Hidayat. Di Cirebon, Jabar, aspal mengelupas hingga lubang mudah dijumpai. Ini antara lain terdapat di ruas Desa Winong, Kecamatan Arjawinangun. Sementara di ruas Susukan hingga Palimanan, banyak ditemui aspal bergelombang.
Ichsan amin/ farid firdaus/ amin fauzi/ erika lia/yugiprasetyo
(ars)