Waspadai Aksi Kejahatan

Rabu, 17 Juni 2015 - 08:27 WIB
Waspadai Aksi Kejahatan
Waspadai Aksi Kejahatan
A A A
JAKARTA - Masyarakat diminta mewaspadai tren peningkatan kejahatan menjelang dan selama Ramadan. Aparat kepolisian mencatat aksi kriminalitas jalanan (street crime) seperti pencurian kendaraan bermotor dan perampokan cenderung marak pada momen ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal menerangkan, frekuensi kejahatan cenderung naik jelang Ramadan hingga Lebaran. Tindak kriminalitas paling sering terjadi adalah perampokan nasabah bank, minimarket, dan toko emas.

Selain itu pembiusan pemudik, pencurian di rumah kosong, serta pencurian kendaraan bermotor. Aksi perampokan toko emas kemarin terjadi di Pasar Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Komplotan perampok bersenjata api menyatroni Toko Mas Mas Jaya Putra dan menggasak 1 kg perhiasan emas.

Kawanan bandit itu bahkan sempat memuntahkan tembakan yang melukai seorang warga. Iqbal menuturkan, toko emas kerap jadi sasaran komplotan penjahat. Meski tidak spesifik selalu terjadi pada masa menjelang Ramadan, beberapa kasus menunjukkan pelaku menggunakan situasi ini untuk menjalankan aksinya. ”Saya mengimbau masyarakat, khususnya para pemilik toko emas untuk berhati-hati,” katanya di Jakarta kemarin.

Mantan Kapolresta Jakarta Utara ini juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi para nasabah bank. Iqbal berharap nasabah meminta pengawalan petugas jika melakukan transaksi tunai dalam jumlah besar. ”Nasabah bank biasanya jadi incaran, terutama saat momen mendekati pembagian THR. Kepolisian siap memberikan pengawalan gratis,” katanya.

Direktur Reserse Kriminal UmumPoldaMetroJaya Kombes Pol Khrisna Murti menambahkan, kewaspadaan ekstra juga perlu diterapkan para pemilik minimarket, termasuk yang beroperasi 24 jam. Para pelaku kerap menyamar sebagai pembeli sebelum melaksanakan aksinya.

Perampokan Toko Emas

Perampokan Toko Mas Jaya Putra di Pasar Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, kemarin terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Menurut penuturan sejumlah saksi mata, enam pelaku mendatangi toko saat suasana pasar mulai lengang. Mereka mengendarai tiga sepeda motor jenis bebek. Komplotan ini diketahui membawa senjata api.

”Dua pelaku berjaga di depan toko, lainnya masuk. Mereka tidak pakai penutup wajah, tapi hanya mengenakan helm,” kata Muhaimin, 37, saksi kejadian. Muhaimin yang memiliki toko persis di depan Toko Mas Jaya Putra mengaku mendengar letusan senjata api lebih dari tiga kali yang diduga untuk menakut- nakuti warga. ”Hanya sekitar lima menit mereka di dalam. Setelah itu keluar dan kabur. Salah satu pelaku sempat teriak ke warga ‘jangan ikut-ikut’,” ujarnya.

Komplotan bandit itu sekadar mengancam. Begitu sejumlah warga berupaya mengejar, mereka kembali meletuskan senjata api. Nur Sidik, 43, warga Desa Dukuhringin, Kecamatan Wanasari terkapar kena timah panas di bahu kanan tembus ke punggung. Nur Sidik ditembak ketika dia mencoba mengambil batu untuk menghalangi kawanan rampok yang melesat meninggalkan lokasi kejadian.

”Saat tahu ada motor mengebut, saya refleks keluar warung dan ambil batu, tapi langsung kena tembak,” kata Nur Sidik di ruang perawatan Rumah Sakit Bakti Asih, Brebes. Kapolres Brebes AKBP Haryo Sugihartono mengatakan, perampok berhasil menggasak 1 kg perhiasan emas yang bernilai sekitarRp200juta,” katanya. Berdasarkan pemeriksaan saksisaksi, komplotan perampok itu leluasa menguras isi toko karena menodong enam karyawan dan memaksa mereka tak berkutik.

Haryo menjelaskan, dari selongsong peluru diketahui pelaku menggunakan senjata api nonorganik (diduga rakitan) dengan peluru kaliber 32 mm. Dia belum dapat memastikan apakah peristiwa ini terkait dengan kejadian sebelumnya. Untuk diketahui, Toko Mas Surya Kencana yang juga berada di Pasar Banjaratma disatroni perampok pada 21 September 2014 lalu. Saat itu enam pelaku berhasil menggasak 6 kg emas. Belum juga kasus itu terbongkar, perampokan toko emas kembali terjadi (10/1).

Toko Mas Dedy Jaya di kompleks pertokoan Jalan Jenderal Sudirman, Desa/Kecamatan Ketanggungan, dijarah kawanan bandit. Kejahatan di siang bolong itu mengakibatkan 6 kg emas senilai Rp1,6 miliar amblas. Delapan pelaku hingga kini belum terdeteksi jejaknya. ”Akan kita telusuri, apakah semua itu terkait,” kata Haryo. Tren peningkatan angka kriminalitas juga terjadi di Serang, Banten. Berdasarkan catatan Polres Serang, sepekan jelang Ramadan kasus pencurian kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat melonjak tajam.

”Para pelaku tetap menggunakan modus lama, merusak kunci kontak menggunakan kunci leter T saat pemiliknya lengah,” kata Kasat Reskrim Polres Serang AKP Arrizal Samelino. Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengungkapkan, makna peningkatan kejahatan sesungguhnya perlu diluruskan, apakah itu menunjukkan frekuensi kejahatan yang bertambah atau mengindikasikan berfungsinya sistem peringatan dan deteksi kejahatan. ”Jika kemungkinan kedua di atas yang terjadi, maka sebetulnya selama Ramadan justru lebih aman karena peluang kejahatan menyempit,” tuturnya.

Dia pun meminta masyarakat tidak terburu-buru risau dengan statistik meningkatnya kejahatan. ”Karena bisa jadi pengungkapannya yang meningkat dan itu lebih baik,” katanya.

Helmi syarif/ teguh mahardika/ farid firdaus
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5625 seconds (0.1#10.140)