DPR Gelar Rapim Tanggapi Supres Calon Panglima TNI & KaBIN
DPR Gelar Rapim Tanggapi Supres Calon Panglima TNI & KaBIN
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin DPR akan menggelar rapat pimpinan (Rapim) untuk menanggapi surat presiden (Supres) terkait calon Panglima TNI dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Untuk calon Panglima TNI dan KaBIN, tentu saya akan segera adakan rapat pimpinan pada Selasa, 16 Juni 2015. Ini, baru rapat pimpinan DPR untuk menerima surat-surat masuk yang dimasukan ke paripurna," ujar Ketua DPR Setya Novanto di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, setelah menggelar rapat pimpinan, secara prosesedur surat tersebut akan masuk ke dalam rapat paripurna dan setelah itu akan di bicarakan di Badan Musyawarah (Bamus) DPR.
"Nah, tentu secara prosedur. Jadi, setelah paripurna akan dibicarakan ke dalam Bamus dengan pimpinan-pimpinan DPR dan juga dengan pimpinan-pimpinan fraksi," jelas Setya.
Setelah dibawa ke paripurna dan Bamus, lanjut Setya, baru akan diserahkan kepada Komisi I DPR untuk dilakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) kepada kedua calon tersebut.
"Pada akhirnya akan dikembalikan kepada Komisi I. Karena ini menjelang bulan Ramadan, jadi kita tentu segera mungkin mengatur dengan pihak fraksi-fraksi sedemikian mungkin," tandasnya.
"Untuk calon Panglima TNI dan KaBIN, tentu saya akan segera adakan rapat pimpinan pada Selasa, 16 Juni 2015. Ini, baru rapat pimpinan DPR untuk menerima surat-surat masuk yang dimasukan ke paripurna," ujar Ketua DPR Setya Novanto di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, setelah menggelar rapat pimpinan, secara prosesedur surat tersebut akan masuk ke dalam rapat paripurna dan setelah itu akan di bicarakan di Badan Musyawarah (Bamus) DPR.
"Nah, tentu secara prosedur. Jadi, setelah paripurna akan dibicarakan ke dalam Bamus dengan pimpinan-pimpinan DPR dan juga dengan pimpinan-pimpinan fraksi," jelas Setya.
Setelah dibawa ke paripurna dan Bamus, lanjut Setya, baru akan diserahkan kepada Komisi I DPR untuk dilakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) kepada kedua calon tersebut.
"Pada akhirnya akan dikembalikan kepada Komisi I. Karena ini menjelang bulan Ramadan, jadi kita tentu segera mungkin mengatur dengan pihak fraksi-fraksi sedemikian mungkin," tandasnya.
(kri)
Explore More