Abbott Tak Bantah Suap Kru Kapal

Sabtu, 13 Juni 2015 - 10:28 WIB
Abbott Tak Bantah Suap Kru Kapal
Abbott Tak Bantah Suap Kru Kapal
A A A
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott tidak membantah laporan yang menyebutkan adanya penyuapan terhadap kru kapal yang membawa 65 pencari suaka agar mereka kembali ke Indonesia.

Abbott justru menegaskan bahwa pemerintah Australia akan menggunakan cara apa pun untuk menghentikan masuknya imigran ke Australia melalui jalur laut. Saat ini pemerintah Indonesia sedang menyelidiki informasi adanya kapten dan lima awak kapal yang masing-masing dibayar USD5.000 (sekitar Rp66,7 juta) oleh aparat Australia agar bersedia kembali ke perairan Indonesia.

Kapal tersebut membawa para pencari suaka dari Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka di Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir Mei lalu. Namun dalam perjalanan ke Selandia Baru, mereka dicegat Angkatan Laut (AL) Australia.

”Jawaban singkatnya, pemerintah Australia akan melakukan apa pun yang perlu kita lakukan untuk menghentikan perdagangan jahat ini (penyelundupan manusia),” kata Abbott kepada Stasiun Radio 3AW, ketika berulang kali dikonfirmasi apakah kru kapal disuap seorang pejabat Australia. ”Dengan cara apa pun, kita akan menghentikan perdagangan (manusia),” tegasnya.

Abbott justru memuji strategi kreatif AL Australia. Menurutnya, pemerintah tidak perlu berkomentar mengenai operasi aparat di lapangan. ”Bagaimana lembaga keamanan bekerja juga sebaiknya tidak didiskusikan di ruang publik,” kata Abbott, dilansir ABC . Informasi adanya penyuapan terhadap kru kapal tersebut terungkap setelah kapten dan kru kapal ditangkap dan diinterogasi di Kepulauan Rote, NTT.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku menyesalkan sikap Australia jika hal itu benar terjadi. Terlebih lagi, di dalam kapal terdapat ibu hamil dan anak-anak. ”Kalau ada kapal pengangkut pengungsi atau pencari suaka memasuki wilayah perairan Indonesia, kami tidak akan mendorongnya ke tengah laut,” ujar Juru Bicara (Jubir) Kemlu Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (11/6).

”Jika benar pemerintah Australia memberi uang ke kapten dan kru kapal, itu patut dipertanyakan. Kami akan memperdalam kasus ini karena kru kapal ditahan di Rote,” kata Arrmanatha. Pencari suaka asal Sri Lanka yang berada di kapal, Kajuran, mengaku melihat aparat Australia menyuap kapten dan kru kapal.

Cerita yang sama juga dipaparkan pencari suaka asal Bangladesh, Nazmul Hassan, kepada Radio New Zealand . Mantan Menteri Perdagangan Australia Richard Marles mengatakan bahwa sikap aparat Australia jika benar terjadi, bukan cara yang cermat dalam menyikapi penyelundupan.

”Penyelundup itu seharusnya dibawa ke hukum,”katanya. Jubir Partai Hijau, Sarah Hanson-Young, mengatakan, aksi suap terhadap kru kapal pencari suaka sama saja dengan melanggar hukum domestik dan internasional.

Muh shamil
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5852 seconds (0.1#10.140)