Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Km

Sabtu, 13 Juni 2015 - 10:28 WIB
Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Km
Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Km
A A A
KARO - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang kini menyandang status Awas (level IV) kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 3 kilometer (km) ke arah selatan pada pukul 10.42 WIB kemarin.

Ketinggian kolom debu 500 meter bergerak ke arah timur seiring pergerakan angin. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Derry, menyebutkan, tidak ada pengaruh terhadap jutaan kubik kubah lava yang menggantung di puncak kawah akibat erupsi kemarin. ”Secara visual kami amati kubah lava tersebut masih menggantung.

Tidak ada pengaruh terhadap runtuhnya kubah lava akibat awan panas guguran tadi (kemarin),” ujarnya. Hingga kini aktivitas kegempaan Sinabung masih tergolong tinggi. Gempa guguran mengalami peningkatan cukup signifikan diikuti gempa frekuensi rendah, hybrid, vulkanik, dan tremor secara terus-menerus.

”Kami mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan sejak meningkatnya status Sinabung dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV). Terutama, untuk menjauhi jalur sektoral awan panas, selatan-tenggara Sinabung,” imbuhnya.

Berdasarkan data dari Media Center Penanganan Bencana Sinabung di pendopo rumah dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, korban erupsi Sinabung yang menempati posko pengungsian berjumlah 2.539 jiwa (811 KK). Mereka ditempatkan di empat titik posko terpisah.

Para pengungsi itu berasal dari empat desa, yakni Desa Gurukinayan ditempatkan di posko Los Buah Desa Batukarang, Desa Berastepu ditempatkan di posko Gedung Serbaguna GBKP, Desa Tiga Pancur ditempatkan di posko Paroki Katolik Kabanjahe, dan pengungsi dari Desa Pintu Mbesi di posko Gedung KNPI Kabanjahe.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan mengatakan, kebutuhan logistik pengungsi hingga saat ini masih terpenuhi. ”Logistik pengungsi masih cukup. Di setiap posko pengungsian juga sudah disediakan pos kesehatan. Saat ini yang menjadi kendala adalah masih adanya warga pengungsi yang masuk zona larangan untuk melihat kondisi pertaniannya.

Namun, kami terus memantau dan mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Jhonson.

Riza pinem
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8025 seconds (0.1#10.140)