Jadi Kepala BIN, Sutiyoso Diminta Tak Banyak Omong
A
A
A
JAKARTA - Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Sutiyoso diminta tak banyak bicara jika menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebab, pekerjaan BIN berhubungan dengan kerahasiaan negara.
Anggota Komisi I dari Fraksi Partai NasDem, Bachtiar Ali menyarankan agar Sutiyoso lebih menutup diri atau introvert. "Sedikit menahan diri, menutup diri, dia enggak bisa muncul lagi sebagai publik figur yang tiap hari bicara-bicara, rusak republik ini. Karena ini melibatkan unsur rahasia negara," kata Bachtiar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dirinya mengkhawatirkan apakah Sutiyoso mampu untuk menahan diri, dan tahu mana yang bisa diungkapkan ke publik, dan mana yang tidak bisa dibicarakan ke publik. Karena menurutnya, Sutiyoso bukan tipe orang yang bisa menahan diri seperti itu.
"Dia tipe ekstrovert, terbuka, jadi dia nanti enggak bisa rumpi-rumpi, ngomong-ngomong wacana-wacana, dia harus diam. Karena dia adalah supporting sistem dari kepala negara, presiden," tegasnya.
Selain itu, dirinya meminta agar Sutiyoso juga keluar sebagai ketua umum partai. Karena dikhawatirkan nantinya ini akan menjadi konflik kepentingan. Sutiyoso harus benar-benar independen dan harus menyadari hal itu karena, loyalitas harus total untuk negara. Jangan sampai fasilitas negara digunakan untuk kepentingan partai politik, dan presiden pun menegaskan bahwa pejabat negara harus keluar dari jabatan partai politik.
"Jadi boleh saja dia dapat kualifikasi itu, karena itu hak prerogatif presiden. Tapi dia juga patut untuk mendengar banyak kalangan supaya dia menahan diri sebagai Kepala BIN dan bukan publik figur yang bisa bicara apa saja," katanya.
Namun, dia berpendapat, Sutiyoso merupakan sosok yang punya pengalaman dan jam terbang yang mumpuni. (ico)
Anggota Komisi I dari Fraksi Partai NasDem, Bachtiar Ali menyarankan agar Sutiyoso lebih menutup diri atau introvert. "Sedikit menahan diri, menutup diri, dia enggak bisa muncul lagi sebagai publik figur yang tiap hari bicara-bicara, rusak republik ini. Karena ini melibatkan unsur rahasia negara," kata Bachtiar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dirinya mengkhawatirkan apakah Sutiyoso mampu untuk menahan diri, dan tahu mana yang bisa diungkapkan ke publik, dan mana yang tidak bisa dibicarakan ke publik. Karena menurutnya, Sutiyoso bukan tipe orang yang bisa menahan diri seperti itu.
"Dia tipe ekstrovert, terbuka, jadi dia nanti enggak bisa rumpi-rumpi, ngomong-ngomong wacana-wacana, dia harus diam. Karena dia adalah supporting sistem dari kepala negara, presiden," tegasnya.
Selain itu, dirinya meminta agar Sutiyoso juga keluar sebagai ketua umum partai. Karena dikhawatirkan nantinya ini akan menjadi konflik kepentingan. Sutiyoso harus benar-benar independen dan harus menyadari hal itu karena, loyalitas harus total untuk negara. Jangan sampai fasilitas negara digunakan untuk kepentingan partai politik, dan presiden pun menegaskan bahwa pejabat negara harus keluar dari jabatan partai politik.
"Jadi boleh saja dia dapat kualifikasi itu, karena itu hak prerogatif presiden. Tapi dia juga patut untuk mendengar banyak kalangan supaya dia menahan diri sebagai Kepala BIN dan bukan publik figur yang bisa bicara apa saja," katanya.
Namun, dia berpendapat, Sutiyoso merupakan sosok yang punya pengalaman dan jam terbang yang mumpuni. (ico)
(hyk)