Panglima TNI dari AD, Chappy Hakim Imbau AU Tetap Tenang
A
A
A
JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI AU (Kasau) Chappy Hakim kecewa atas keputusan Presiden Jokowi yang menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI. Sebab menurutnya, jabatan pengganti Moeldoko adalah jatah Angkatan Udara (AU).
"Keputusan sudah keluar dari Presiden, selamat untuk Jenderal Agus (KSAU). Selamat bertugas dan sukses," ujar Chappy Hakim dalam akun Twitternya, @chappyhakim, Rabu (10/6/2015).
Dia pun mengimbau keluarga besar AU agar tetap tenang. "Mungkin Presiden memiliki pertimbangan lain," katanya.
Pria yang dikenal juga sebagai pengamat penerbangan ini berharap TNI AU bisa menunjukkan senantiasa berjiwa besar dan rendah hati atas hak prerogatif presiden tersebut. "Akhirnya kita semua mengerti bahwa makna hak prerogatif Presiden dan tidak ada ketentuan harus bergilir itu artinya bukan dari AU. Its OK," imbuhnya.
Selain itu, dia juga berharap TNI AU bisa terus berkarya, meraih prestasi yang lebih baik lagi. TNI AU, kata dia, harus menjadi prajurit sejati.
"Jabatan Panglima TNI bukanlah segala-galanya. Tugas-tugas AU walau mungkin tidak dipahami banyak orang jauh lebih mulia untuk kita kerjakan bersama," tuturnya.
"Bung Karno bilang RI itu Ibu Pertiwi (darat dan laut) + BapaK Angkasa (Udara). Tugas Bapak adalah ngemong, jadi enggak usah ikut-ikut rebutan apapun," tulisnya.(ico)
"Keputusan sudah keluar dari Presiden, selamat untuk Jenderal Agus (KSAU). Selamat bertugas dan sukses," ujar Chappy Hakim dalam akun Twitternya, @chappyhakim, Rabu (10/6/2015).
Dia pun mengimbau keluarga besar AU agar tetap tenang. "Mungkin Presiden memiliki pertimbangan lain," katanya.
Pria yang dikenal juga sebagai pengamat penerbangan ini berharap TNI AU bisa menunjukkan senantiasa berjiwa besar dan rendah hati atas hak prerogatif presiden tersebut. "Akhirnya kita semua mengerti bahwa makna hak prerogatif Presiden dan tidak ada ketentuan harus bergilir itu artinya bukan dari AU. Its OK," imbuhnya.
Selain itu, dia juga berharap TNI AU bisa terus berkarya, meraih prestasi yang lebih baik lagi. TNI AU, kata dia, harus menjadi prajurit sejati.
"Jabatan Panglima TNI bukanlah segala-galanya. Tugas-tugas AU walau mungkin tidak dipahami banyak orang jauh lebih mulia untuk kita kerjakan bersama," tuturnya.
"Bung Karno bilang RI itu Ibu Pertiwi (darat dan laut) + BapaK Angkasa (Udara). Tugas Bapak adalah ngemong, jadi enggak usah ikut-ikut rebutan apapun," tulisnya.(ico)
(hyk)