Harga Bahan Pokok Melonjak

Senin, 08 Juni 2015 - 10:37 WIB
Harga Bahan Pokok Melonjak
Harga Bahan Pokok Melonjak
A A A
JAKARTA - Harga bahan pokok di berbagai daerah terus naik menjelang Ramadan. Pemerintah dinilai tidak belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya sehingga tak mampu mencegah lonjakan harga bahan pokok

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengungkapkan, kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan sudah terjadi bertahun- tahun. Menurutnya, masalah tersebut tak pernah terselesaikan lantaran struktur pasar di Indonesia tidak bersaing secara sehat. Ini terjadi karena ketidakhadiran pemerintah.

“Pemerintah mengemban tugas untuk menjaga kepentingan seluruh masyarakat, baik pelaku bisnis maupun konsumen,” ujarnya di Jakarta kemarin. Bukan saja mengatur, pemerintah seharusnya juga melakukan intervensi yang menyehatkan. Selain itu, dia menyarankan pemerintah untuk membuat regulasi yang membatasi ruang gerak para spekulan.

Dari pantauan di sejumlah pasar pada sepekan terakhir, harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Komoditas yang sudah melonjak harganya antara lain cabai rawit, telur, bawang merah, beras, dan gula. Kenaikan harga ini bervariasi antara 10% hingga 70%. Di Pasar Jatiasih Bekasi, Jawa Barat, kenaikan tertinggi terjadi pada harga cabai rawit yang mencapai Rp25.000/kg. Biasanya harga cabai rawit hanya Rp15.000/kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas telur ayam ras yang biasanya Rp20.000/kg kini naik menjadi Rp22.000/kg. Untuk harga ayam potong sudah mencapai Rp32.000/ekor dari Rp28.000/ ekor pada pekan sebelumnya. “Naiknya bisa setengah lebih dari harga lama karena sudah beberapa pekan ini permintaan konsumen meningkat,” kata pedagang sembako Pasar Jatiasih, Nadih, 33, kemarin.

Di Pekalongan, Jawa Tengah, harga bawang lokal sudah naik sejak dua pekan lalu. Harga bawang lokal yang semula Rp30.000/kg naik menjadi Rp35.000/kg. Demikian pula harga beras semula Rp8.500/kg naik Rp9.500/ kg dan telur semula Rp18.000/kg menjadi Rp21.000/ kg.

Sementara harga gula pasir yang semula Rp12.000/kg naik menjadi Rp13.000/kg. Begitu pula gula merah, sebelumnya hanya Rp14.000/kg kini naik Rp16.000/kg. “Kami akan pantau. Jika ada kenaikan lebih dari 10%, kami akan melakukan operasi pasar atau pasar murah,” ujar Wali Kota Pekalongan Basyir Achmad.

Kenaikan harga daging sapi dan ayam juga sudah terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kenaikan berkisar Rp15.000 hingga Rp20.000/kg lantaran permintaan warga menjelang Ramadan meningkat signifikan. Penjual daging sapi mematok harga Rp115.000 per kilogramnya dari sebelumnya Rp100.000/kg.

Di Sleman, DIY, rata-rata harga kebutuhan pokok naik 10-20%. Di Pasar Caturtunggal, Depok, dan Denggung harga minyak goreng curah dari Rp10.000/kg sudah naik menjadi Rp12.000/kg. Demikian pula bawang merah dari Rp25.000/kg menjadi Rp35.000/kg. Kenaikan cukup besar terjadi pada bawang putih dari Rp14.000/kg menjadi Rp20.000/kg dan cabai rawit dari Rp20.000 menjadi Rp25.000/kg.

Untuk ayam potong, harga naik Rp3.000 dari harga semula Rp25.000/kg. Sementara itu di Mamuju, Sulawesi Barat, kenaikan juga terpantau pada komoditas bawang merah dan cabai merah. Harga bawang merah yang sebelumnya Rp30.500/kg naik menjadi Rp40.000/kg. Begitu juga dengan harga cabai yang sebelumnya sekitar Rp20.000 kini naik menjadi Rp25.000/kg.

Di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), harga cabai rawit sudah melonjak menjadi Rp60.000/kg dari normalnya sekitar Rp25.000/kg. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengatakan, cabai rawit masih mahal lantaran pasokan dan stok berkurang.

Disperindag telah membentuk tim khusus untuk memantau harga kebutuhan pokok setiap hari sehingga jika terjadi fluktuasi harga akan segera terpantau. “Pemerintah terus menjaga agar kebutuhan tersebut tetap ada di pasaran, jangan sampai menjadi kelangkaan di saat jelang hari raya,” paparnya.

Di Binjai, Sumatera Utara, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah daging, bawang merah, cabai merah, tomat, telur, dan minyak goreng curah. Harga daging sebelumnya Rp95.000/kg naik menjadi Rp98.000/kg, bawang merah dari Rp24.000/kg menjadi Rp30.000/kg, dan cabai merah naik dari Rp30.000/kg menjadi Rp40.000/kg.

Emy, salah satu pembeli di Pasar Tradisional Tavip Binjai, mengaku kenaikan harga ini cukup terasa karena terjadi pada beberapa komoditas. Dia berharap pemerintah turun tangan untuk mengatasi hal ini agar tidak sampai harga kian melonjak tak terkendali.

Demi mengantisipasi kelangkaan komoditas dan kenaikan harga tak wajar, Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, membentuk tim pengawasan pasar. “Tim ini dibentuk untuk melakukan pengawasan di sejumlah pasar tradisional untuk menstabilkan harga memasuki Ramadan,” kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Menurut dia, gejolak harga diduga akan terjadi di setiap pasar tradisional setiap memasuki Ramadan hingga melampaui batas maksimal yang sudah diatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar. “Kenaikan harga itu kemungkinan terjadi, tapi dalam aturan hanya bisa sampai 2%, tidak lebih dari itu. Bila itu terjadi, tim langsung melakukan operasi pasar,” katanya.

Di sela memantau hargaharga bahan pokok di Pasar Terong, Kota Makassar, Sabtu (6/6), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan harga bahan pokok cukup fluktuatif, tetapi masih pada batas toleransi.

Menurutnya, peran pemerintah daerah bersama SKPD terkait sangat penting dalam mengendalikan harga sembako di lapangan. “(Dengan) ketersediaan stok, harga terus terjaga sehingga harga tidak melambung. Begitu juga arus distribusinya harus tetap terjaga lancar,” katanya.

Prahayuda febrianto/ Priyo setyawan/ Arsy ani s/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5469 seconds (0.1#10.140)