Tim Ekspedisi Temukan Katak Transparan di Sumbawa

Senin, 08 Juni 2015 - 01:58 WIB
Tim Ekspedisi Temukan Katak Transparan di Sumbawa
Tim Ekspedisi Temukan Katak Transparan di Sumbawa
A A A
JAKARTA - Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2015 yang dimotori Kopassus berhasil mengungkap kekayaan alam Nusantara, salah satunya penemuan katak berkulit transparan.

"Menurut ahli, ini hewan baru karena sampai saat ini belum ada referensi hewan ini. Bagian bawah hewan ini transparan, organ dalamnya kelihatan. Jadi organ dalam seperti, jantung, usus-ususnya yang kelihatan," ujar peneliti Sukaji dari Subkorwil 3 Kepulauan Sumbawa, Minggu 7 Juni 2015.

Hewan yang ditemukan di aliran sungai Hutan Pelaning, Kepulauan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini memiliki karakteristik ukuran tubuh yang mungil yakni, 1 sentimeter dan warna tubuh hijau kecokelat-cokelatan.

"Bentuknya memang kecil nggak ada yang besar, usia dan jenis kelaminnya juga belum tahu tapi dikategorikan katak dewasa karena dibandingkan dengan katak di rumahan berbeda. Habitatnya sedikit, hanya di Hutan Pelaning, belum ditemukan di hutan lain," tuturnya.

Jumlah katak jenis ini tidak banyak, tim ekspedisi hanya menemukan empat katak. Proses penangkapan dilakukan malam hari dan harus menempuh perjalanan selama dua jam ke lokasi karena hutannya berada di puncak pegunungan.

"Malam hari tangkapnya karena tubuh katak yang kena flash atau cahaya memantul, kalau ambil siang susah karena lebih aktif, kalau malam udara dingin jadi lebih pasif. Menurut ahli itu harus ditangkap dan diamankan untuk dibawa ke LIPI dan diteliti," ujarnya.

Wakasad Letjen TNI M Munir mengatakan, hasil pendataan Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 tim telah melakukan penjelajahan 6.791.3 kilometer dan berhasil mengumpulkan 1.431 data. Rinciannya, di bidang Kehutanan berjumlah 880 data, flora sebanyak 2.066 data, bidang fauna 2.149 data.

Sedangkan untuk bidang Geologi sebanyak 494 data, bidang potensi bencana 647 data, bidang sosial budaya sebanyak 2.312 data.

Kegiatan yang berlangsung selama empat bulan mulai 3 Februari lalu, dengan melibatkan 1.241 personel dari berbagai elemen di antaranya, TNI, Polri, mahasiswa, peneliti, dan sebagainya.

"Penemuan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan," ucapnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6773 seconds (0.1#10.140)