Memburu Treble Winners

Sabtu, 06 Juni 2015 - 10:47 WIB
Memburu Treble Winners
Memburu Treble Winners
A A A
BERLIN - Barcelona difavoritkan akan menjuarai Liga Champions musim ini kala bersua Juventus pada final dini hari nanti. Namun, hasil akhir di Olympiastadion, Berlin berpotensi memunculkan kejutan.

Mayoritas rumah bursa dunia menjagokan Barca pada final kali ini. Di atas kertas, klub berjuluk El Azulgrana itu memang layak difavoritkan karena memiliki gugusan bintang nomor wahid, terutama trisula Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Terlebih, Pelatih Barca Luis Enrique, yang sempat diragukan di awal kehadirannya, mampu keluar dari bayang-bayang tiki-taka Pep Guardiola yang pernah sukses mengepak treble winners di musim debutnya pada 2008/2009.

Enrique berhasil menerapkan direct football dengan mengeksplorasi trio MSN (Messi, Suarez, dan Neymar) sehingga mampu mencetak 120 gol, tersubur dari seluruh trisula yang pernah ada di Spanyol. Hasilnya, dua gelar Primera Liga dan Copa del Rey berhasil masuk dekapan. Tinggal satu lagi trofi Liga Champions yang akan menyempurnakan musim debut Enrique, sekaligus menjadikan Barca tim pertama dalam sejarah yang mampu mengepak treble winners dua kali.

Namun, itutakmudah. KaptenBarca Xavi Hernandez mengingatkan rekanrekannya untuk waspada penuh. Pemain 35 tahun itu meminta timnya mengantisipasi kejutan Juventus difinal nanti. Menurutnya, sukses mendominasi Seri A dalam empat musim beruntun menjadi bukti bahwa La Vecchia Signora bukanlah lawan sembarangan.

“Ini final yang berbahaya. Semua orang berpikir Barca akan memenangkannya, tapi Juventus punya skuad yang luar biasa. Teori saya, ketika sebuah tim memenangkan dua, tiga, dan empat titelberuntun, berartisuksesitu bukanlahkebetulan,” paparnya kepada La Gazzetta dello Sport kemarin.

“Mereka tim kuat, bertahan baik, dan punya kiper hebat. Mereka bisa mengendalikan ritme, dan bisa bermain dengan atau tanpa bola,” ucap pemain yang akan melakoni laga perpisahan dengan Barca sebelum hijrah ke klub Qatar, Al-Sadd. Selain itu, gaya permainan Juventus bisa menjadi antitesis yang berpotensi meredam daya dobrak El Azulgrana.

Ya, sudah jadi rahasia umum kalau sepak bola Italia yang terkenal dengan tradisi pertahanan gerendel catenaccio kerap menyulitkan gaya sepak bola Spanyol yang diusung Barca. “Secara sejarah, tim-tim Spanyol memang selalu bermasalah menghadapi sepak bola Italia. Jadi, dulu selalu ada kekhawatiran ketika menghadapi sebuah klub atau tim nasional Italia di pertandingan knockout,” ungkap defender Barca Gerard Pique kepada Sportsmail.

“Tapi itu dulu. Kami sangat respek dengan sepak bola Italia, dan Juventus khususnya. Namun, kami telah menunjukkan di level klub dan tim nasional bahwa kami bisa mengalahkan siapa pun,” sambungnya. Salah satu hal yang membuat Pique optimistis adalah magis yang ditunjukkan Messi musim ini.

Di tangan Enrique, striker berjuluk La Pulga itu menemukan “sihirnya” kembali setelah redup musim lalu. Meski sempat dikabarkan sempat terlibat perseteruan dengan sang pelatih, ikon asal Argentina tetap mampu menunjukkan kontribusinya di klub yang membesarkan namanya itu. Total sudah 58 gol dan 26 assists dikoleksi pemuda 27 tahun itu. Ini bisa menjadi musim terbaik Messi setelah gagal mempersembahkan trofi Piala Dunia untuk negaranya tahun lalu.

Pique menyebut Messi adalah pemain istimewa buat timnya. “Saya tahu sejak pertama melihatnya bermain bahwa dia dari sebuah planet lain. Saya percaya, dia pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Namun, yang lebih mengesankan, secara pribadi dia tak pernah berubah. Dia tenang, percaya diri, sopan, dan rendah hati, sama seperti saat kami masih anak-anak,” tutur Pique, yang sama-sama menimba ilmu sepak bola di akademi Barca La Masia sejak usia dini.

Pesona Messi juga diakui gelandang Juventus Arturo Vidal. Menurutnya, pemain terbaik dunia tahun 2010, 2011, dan 2012 itu bisa mengancam soliditas pertahanan Si Nyonya Tua. Apalagi, klub asal Turin itu kehilangan Giorgio Chiellini yang dibekap cedera betis. Beruntung Andrea Barzagli pulih dari masalah pada pahanya. Dia sudah kembali berlatih dan masuk 22 nama yang disiapkan Il Tecnico Massimiliano Allegri untuk final nanti.

“Messi salah satu pemain terbaik di dunia. Tapi, Juventus tetap bisa mengalahkan Barca. Kami melalui tahun yang sempurna dengan memenangkan scudetto, dan Coppa Italia. Kini kami ada di final Liga Champions, satu impian tersisa yangbelumkamiraih,” kataVidal kepada koran Argentina Ole. Pemain 28 tahun asal Cile itu berharap bisa semakin menyempurnakan musim ini dengan gelar Eropa. Meski dianggap sebagai underdog, dia yakin Juventus bisa membuat kejutan menjadi jawara Liga Champions yang membuat mereka meraih treble winners musim ini.

Abdul haris
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)