Iran Siap Bantu Suriah
A
A
A
DUBAI - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan siap mendukung penuh Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam berjuang mengatasi tekanan berat akibat konflik yang berlangsung selama empat tahun terakhir.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan kantor berita Iran, IRNA, mengutip pernyataan Presiden Hassan Rouhani yang memberi tanda-tanda untuk membantu Suriah. Berbagai tekanan dialami militer Suriah. Bulan lalu kelompok ISIS (Negara Islam Irak Suriah) mengambil alih kota kuno Palmyra di pusat Suriah. “Iran akan tetap berada di sisi Suriah dan pemerintahnya sampai akhir perjuangan,” tulis IRNA mengutip perkataan Rouhani, kemarin.
“Teheran tidak akan melupakan kewajiban moral kepada Suriah dan akan terus memberi bantuan dan dukungannya tanpa batas kepada pemerintah dan bangsa Suriah,” ucap Rouhani dalam pidatonya seperti dilansir Reuters. Rouhani menjadi presiden ketujuh Iran.
Pejabat kelahiran 12 November 1948 itu sebelumnya juga menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan, seperti anggota Majelis Ahli sejak 1999, anggota Dewan Pertimbangan sejak 1991, dan anggota Dewan Tertinggi Keamanan Nasional sejak 1989. Jabatan sekretaris Dewan Tertinggi Keamanan Nasional diembannya sejak 1989-2005.
Rouhani juga dikenal sebagai negosiator ulung bagi Iran dalam menghadapi tiga negara Uni Eropa, yakni Prancis, Jerman, dan Inggris, dalam pembahasan teknologi nuklir Iran. Pada 2013, dia menunjuk mantan Menteri Perdagangan Iran Eshaq Jahangiri sebagai wakil presiden. Rouhani mendaftar sebagai kandidat presiden pada pemilu 2013.
Janjinya saat kampanye akan mempersiapkan piagam hak-hak sipil, menstabilkan ekonomi, serta mencairkan hubungan dingin dengan negara-negara Barat. Banyak pihak memandangnya sebagai politikus moderat. Rouhani memenangkan pemilu dan menjabat presiden Iran pada 15 Juni 2013, mengalahkan Mohammed Bagher Ghalibaf, wali kota Teheran dan empat kandidat lainnya. Majalah TIME menobatkannya dalam urutan kesembilan sebagai orang paling berpengaruh di dunia.
Arvin
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan kantor berita Iran, IRNA, mengutip pernyataan Presiden Hassan Rouhani yang memberi tanda-tanda untuk membantu Suriah. Berbagai tekanan dialami militer Suriah. Bulan lalu kelompok ISIS (Negara Islam Irak Suriah) mengambil alih kota kuno Palmyra di pusat Suriah. “Iran akan tetap berada di sisi Suriah dan pemerintahnya sampai akhir perjuangan,” tulis IRNA mengutip perkataan Rouhani, kemarin.
“Teheran tidak akan melupakan kewajiban moral kepada Suriah dan akan terus memberi bantuan dan dukungannya tanpa batas kepada pemerintah dan bangsa Suriah,” ucap Rouhani dalam pidatonya seperti dilansir Reuters. Rouhani menjadi presiden ketujuh Iran.
Pejabat kelahiran 12 November 1948 itu sebelumnya juga menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan, seperti anggota Majelis Ahli sejak 1999, anggota Dewan Pertimbangan sejak 1991, dan anggota Dewan Tertinggi Keamanan Nasional sejak 1989. Jabatan sekretaris Dewan Tertinggi Keamanan Nasional diembannya sejak 1989-2005.
Rouhani juga dikenal sebagai negosiator ulung bagi Iran dalam menghadapi tiga negara Uni Eropa, yakni Prancis, Jerman, dan Inggris, dalam pembahasan teknologi nuklir Iran. Pada 2013, dia menunjuk mantan Menteri Perdagangan Iran Eshaq Jahangiri sebagai wakil presiden. Rouhani mendaftar sebagai kandidat presiden pada pemilu 2013.
Janjinya saat kampanye akan mempersiapkan piagam hak-hak sipil, menstabilkan ekonomi, serta mencairkan hubungan dingin dengan negara-negara Barat. Banyak pihak memandangnya sebagai politikus moderat. Rouhani memenangkan pemilu dan menjabat presiden Iran pada 15 Juni 2013, mengalahkan Mohammed Bagher Ghalibaf, wali kota Teheran dan empat kandidat lainnya. Majalah TIME menobatkannya dalam urutan kesembilan sebagai orang paling berpengaruh di dunia.
Arvin
(bbg)