Akhir Tahun Jalan Rusak Dibeton

Senin, 01 Juni 2015 - 11:27 WIB
Akhir Tahun Jalan Rusak...
Akhir Tahun Jalan Rusak Dibeton
A A A
JAKARTA - Sejumlah ruas jalan di Ibu Kota, termasuk jalur Transjakarta, akan dibeton pada akhir tahun ini. Proyek perbaikan infrastruktur tersebut dianggarkan sekitar Rp700 miliar.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yudi Febriyadi tengah menunggu proses lelang untuk membeton sejumlah ruas jalan, termasuk jalur Transjakarta. Pembetonan jalan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan struktur dasar jalan hingga memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi.

”Jalan yang kami beton itu umumnya sering tergenang, mengalami kerusakan, dan ditambal sulam, akibatnya bergelombang. Jadi, selain betonisasi jalur Transjakarta sebagai peningkatan pelayanan, kami juga akan membeton jalan-jalan rusak tersebut,” kata Yudi Febriyadi saat dihubungi kemarin. Yudi menjelaskan, betonisasi akan menggunakan teknologi cold milling recycling with foamed bitumen (CMFRB) agar lebih tahan lama.

Pembetonan di jalur Transjakarta akan memakai teknologi speed create yang bersifat lentur dan cepat kering. Adapun ruas jalan yang dibeton tersebut Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Raya Abdul Muis, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Kebon Jeruk, depan Gedung RCTI, Jalan Cengkareng, Jalan Duren Sawit, dan Jalan Bekasi Timur.

Kemudian Jalan Cipinang Raya, lajur Banjir Kanal Timur (BKT) serta di kawasan Cengkareng Green, dari Daan Mogot ke Pantai Indah Kapuk (PIK). Di kawasan situ jalan rusak akibat adanya pembangunan sheet pile Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung- Cisadane (BWSCC). Panjang ruas jalan yang nanti dibeton sekitar 750-900 meter, tergantung tingkat kerusakan dan kondisi kontur tanah di lapangan.

”Jalan itu akan kita kerok base-nya lalu dibeton pakai metode CMFRB seperti di jalur Pantura dan Jagorawi. Jadi base-nya kita buat tinggi, kepadatannya juga harus lebih dari 80% dari California Bearing Ratio (CBR)-nya supaya kuat,” ungkapnya. Pembetonan juga dilakukan di jalur Transjakarta. Sebagai tahap awal, betonisasi bakal dilakukan di koridor I (Blok M-Harmoni), II (Pulogadung-Harmoni), III (Kalideres-Pasar Baru), IV (Pulo Gadung-Dukuh Atas), VI (Dukuh Atas 2-Ragunan), dan IX (Pluit-Pinang Ranti).

Metode speed create dipilih untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas selama pembangunan berlangsung. Dengan metode tersebut, perjalanan bus Transjakarta gandeng juga lebih aman dan nyaman karena jalur yang dibeton lentur seperti aspal, tidak keras. ”Jadi malam kita beton, paginya bisa langsung open traffic. Kualitasnya juga sudah dibuktikan. Umur jalan bisa sampai 20 tahun,” paparnya.

Kepala Badan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI Jakarta Irvan Amtha menyebutkan pembangunan fisik yang pengerjaannya tidak lebih dari 50 hari diprioritaskan untuk segera dilelang. Artinya, betonisasi jalan yang hanya memerlukan waktu sekitar satu-dua minggu itu dapat berjalan maksimal tahun ini.

”Untuk pengerjaan fisik di atas 50 hari dan baru direncanakan tahun ini terpaksa kami coret. Namun datanya tidak saya bawa,” tuturnya. Irvan melanjutkan, saat ini sedikitnya sudah ada 841 kegiatan yang sudah masuk dalam kajian lelang dan sedang penyelesaian administrasi. ”Kami akan terus mempercepat proses lelang agar pembangunan dapat berjalan,” ujarnya.

Sebelumnya dilaporakan, perbaikan jalan rusak menjadi salah satu poin utama hasil reses Dewan yang direkomendasikan kepada Pemprov DKI Jakarta. Tercatat dalam rapat paripurna penyerahan hasil reses DPRD kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang digelar Jumat (29/5), ada 16 poin di bidang pembangunan yang menjadi sorotan.

Ke-16 poin tersebut tergolong dalam empat kategori. Pertama, fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum), serta taman- taman yang tidak terawat. Masyarakat berharap pemerintah melakukan perawatan. Kedua, berkaitan dengan pembebasan lahan untuk normalisasi kali. Dewan meminta segera dilanjutkan untuk di setiap wilayah, terutama normalisasi Kali Cipinang, Kali Pesanggrahan, Kali Mampang, dan Kali Krukut yang hingga saat ini belum selesai.

Terhadap kali yang sudah dinormalisasi juga agar segera dirapikan. Ketiga, penataan kampung kumuh. Program ini cukup bagus dan dapat langsung dirasakan manfaatnya. Keempat, saat ini banyak infrastruktur jalan yang sudah rusak sehingga mengakibatkan kemacetan dan berbahaya bagi pengguna kendaraan.

”Hal ini harus menjadi perhatian dinas terkait serta berharap agar segera diperbaiki,” kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Yani. Ahok berjanji mengakomodasi semua hasil reses yang telah dilakukan anggota Dewan agar masyarakat merasakan manfaatnya. Bahkan dia sudah memerintahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menindaklanjuti hasil reses Dewan.

Bima setiyadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)