Kesegaran Tude dan Tuna ala Angelfish

Minggu, 31 Mei 2015 - 10:28 WIB
Kesegaran Tude dan Tuna...
Kesegaran Tude dan Tuna ala Angelfish
A A A
Manado termasuk kota di Indonesia yang memiliki varian olahan seafood yang beragam. Banyak rumah makan menawarkan jenis menu ini. Sajian ikan tude dan tuna adalah yang paling jadi primadona.

Bila Anda berada di Manado, destinasi yang wajib didatangi untuk menikmati olahan seafood adalah Restoran Angelfish.

Tempat makan yang beroperasi sejak 2007 ini termasuk salah satu restoran seafoodpaling populer di ibu kota Sulawesi Utara (Sulut) karena memiliki beberapa menu tradisional khas yang bahan bakunya didapat langsung dari nelayan setempat. Tak ayal, sejak dibuka pukul 10.00 Wita hingga tutup pada pukul 22.00 Wita setiap hari, restoran sederhana ini tak pernah sepi pengunjung.

Yang menjadi kekhasan Angelfish adalah, restoran ini hanya mengandalkan dua jenis ikan yang paling sering ditemukan oleh para nelayan di perairan Sulut, yaitu tude dan tuna ekor kuning. Kedua ikan itulah yang selalu dijadikan bahan baku utama untuk sepuluh jenis menu andalan Angelfish. Satu dari sepuluh menu itu adalah tude bakar komplet ala Angelfish.

Menu ini menyajikan dua ekor ikan tude bakar bersama satu porsi nasi, satu porsi cah kangkung, dan satu porsi kecil dabudabu lilang (campuran cabai, tomat, bawang merah, dan sari jeruk). Untuk menikmati menu komplet ini, ada baiknya Anda melupakan semua aturan makan formal yang menggunakan garpu dan sendok. Pasalnya, menyantap menu ini lebih nikmat bila menggunakan tangan bersih Anda. Sensasi fresh ikan laut akan lebih terasa. Apalagi saat nasi dan ikan tude bakar yang dicampur sambal dabudabu menyatu di mulut kita.

Beberapa rumah makan di Manado ada yang menjadikan menu tersebut sebagai sajian andalan. Namun, di Angelfish, cita rasanya bisa jadi sangat berbeda. Pasalnya, menurut pemilik Angelfish, Ronny Mamesah, ikan yang digunakan di restorannya adalah ikan terbaru. ”Ikan yang kami gunakan merupakan hasil tangkapan nelayan pada pagi hari. Bukan ikan yang diawetkan berhari-hari dalam pendingin. Maka itu, rasa segar dan gurihnya sangat terasa. Ikan yang sudah berada lebih dari 1x24 jam di dalam pendingin tidak lagi kami gunakan,” kata Ronny, yang juga ketua Kelompok Nelayan Angelfish Manado.

Tidak hanya itu, untuk menambah cita rasa serta sejumput rasa manis pada menu ikan tude bakar, metode pengolahan yang diterapkan tidak seperti membakar ikan pada umumnya. ”Ada teknik tersendiri agarrasaikantudeatautunanya keluar. Sekaligus membuat renyah ikan, namun tidak keras saat dikunyah. Cara pembakarannya yaitu menggunakan tempurung khas daerah Minahasa Utara (Minut), kemudian ditambah dengan ranting kering dari hutan mangrove.

Kalau hanya menggunakan kayu bakar biasa, maka yang didapat adalah rasa asap yang menutupi kesegaran ikan,” terang Ronny. Selain tude bakar, Angelfish juga mengandalkan menu tuna woku belanga. Menu ini diolah dari bahan baku utama ikan tuna ekor kuning yang dicampur dengan beragam bumbu dapur seperti bawangmerah, bawangputih, daunbawang, ketumbar, pala, kemangi, cabai, tomat, dan air secukupnya.

Menu ini sangat cocok menjadi sajian utama pada jam makan siang ataupun santap malam. Mengenai rasanya, tentu tidak kalah lezat dengan menu tude bakar komplet. Hanya, menu satu ini terasa lebih light dan berkuah. Setelah makan, entaskan dahaga dengan minuman seperti kelapa muda, air jeruk hangat, es jeruk, dan teh hangat.

Untuk acara santap malam berdua plus minuman segar, dana yang harus disediakan konsumen tidak akan lebih dari Rp80.000.

Gracey wakary
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0625 seconds (0.1#10.140)