I News TV Sosialisasi ke Sekolah di Petojo
A
A
A
JAKARTA - Meski belum genap satu tahun berdiri, namun I News TV telah memiliki beberapa program yang menghibur, mendidik, hingga berkualitas. Kemunculan sejak 6 April 2015 lalu telah memberikan informasi akan berita daerah, nasional, dan internasional menjadi mudah.
Ditemui disela-sela sosialisasi I News TV di SMA/SMK YP IPPI, jalan Petojo Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015). Korsek I News TV, Driantama Riwahju Susilamoerti, menerangkan tujuan akan dibentuknya I News TV saat pemunculan pertama karena kesadaran pemilik MNC Grup, Hary Tanoesoedibyo akan pentingnya penyediaan informasi. Televisi berita di Indonesia, lanjut Driantama, dirasa kerapkali menyajikan dengan bobot yang tidak seimbang.
"Kebutuhan media sangat besar, masyarakat seperti selalu butuh akan informasi. Satu contoh, dari lima menit anda membuka gadget, pasti satu menitnya anda luangkan waktu untuk mencari informasi, baik infotaiment maupun berita," jelas Diartama.
Karena keyakinan itulah, Grup MNC, sebagai grup media terbesar se asia tenggara melahirkan I News TV. I News TV sendiri merupakan televisi keempat yang terlahir dari Grup MNC. Hingga saat ini, I News TV sudah disiarkan di 46 kota besar di Indonesia.
"Di Jakarta anda bisa melihatnya melalui jaringan 30 UHF," jelas Diartama.
Meskipun terlahir sebagai televisi dengan porsi berita yang lebih banyak, hal itu tidak membuat I News TV terlena. Melalui programnya yang lebih santai, I News TV tetap menampilkan hiburan dengan programnya yang mendidik.
"Kami punya program yang namanya 'Polemik' dan 'News.call'. Dua program itu kami kemas sedemikian rupa agar politik dan hiburan tetap ada. Artinya masih bersifat informasi dan membahas tapi kemasannya sangat santai," tambah Coordinator, Coorporate Secretary Sindo Media / I News TV, Nicolaus Uskono.
Nico melanjutkan sebenarnya tujuan sosialisasi di SMA/SMK YP IPPI untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya pelajar, bahwa tidak semua program televisi dapat dikonsumsi oleh semua umur. Karenanya agar tidak ditiru oleh anak balita dan remaja, pihaknya menjabarkan tentang bahaya program televisi saat sosialisasi.
"Tidak semua program cocok untuk di konsumsi. Selain dalam menonton khususnya balita perlu diawasi oleh pendamping, tontonan televisi harus yang menarik namun edukatif," tegas Nico.
Terpisah Kepala Sekolah SMK YP IPPI, Mukidjo Martoyo berharap besar akan perannya televisi terhadap pendidikan. Tontonan yang bersifat edukatif tanpa adanya sara, sadisme, pornografi maupun radikal sangat membantu kecerdasan penonton di masa depan. "Tontonan harus bersifat dan bermanfaat tak hanya bagi dirinya sendiri maupun orang lain," jelasnya.
Senada Pembina Yayasan YP IPPI, Halim mengaku bahwa program I News TV telah memberikan porsi pendidikan yang lebih baik dibandingkan televisi lainnya. Tak hanya itu, Halim mengaku saat ini, I News TV telah mampu memberikan berita yang update dan terdepan. "Saya suka dengan berita daerah, nasional, maupun internasional di I News TV, kemasannya lebih soft dan update," tandasnya.
Ditemui disela-sela sosialisasi I News TV di SMA/SMK YP IPPI, jalan Petojo Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015). Korsek I News TV, Driantama Riwahju Susilamoerti, menerangkan tujuan akan dibentuknya I News TV saat pemunculan pertama karena kesadaran pemilik MNC Grup, Hary Tanoesoedibyo akan pentingnya penyediaan informasi. Televisi berita di Indonesia, lanjut Driantama, dirasa kerapkali menyajikan dengan bobot yang tidak seimbang.
"Kebutuhan media sangat besar, masyarakat seperti selalu butuh akan informasi. Satu contoh, dari lima menit anda membuka gadget, pasti satu menitnya anda luangkan waktu untuk mencari informasi, baik infotaiment maupun berita," jelas Diartama.
Karena keyakinan itulah, Grup MNC, sebagai grup media terbesar se asia tenggara melahirkan I News TV. I News TV sendiri merupakan televisi keempat yang terlahir dari Grup MNC. Hingga saat ini, I News TV sudah disiarkan di 46 kota besar di Indonesia.
"Di Jakarta anda bisa melihatnya melalui jaringan 30 UHF," jelas Diartama.
Meskipun terlahir sebagai televisi dengan porsi berita yang lebih banyak, hal itu tidak membuat I News TV terlena. Melalui programnya yang lebih santai, I News TV tetap menampilkan hiburan dengan programnya yang mendidik.
"Kami punya program yang namanya 'Polemik' dan 'News.call'. Dua program itu kami kemas sedemikian rupa agar politik dan hiburan tetap ada. Artinya masih bersifat informasi dan membahas tapi kemasannya sangat santai," tambah Coordinator, Coorporate Secretary Sindo Media / I News TV, Nicolaus Uskono.
Nico melanjutkan sebenarnya tujuan sosialisasi di SMA/SMK YP IPPI untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya pelajar, bahwa tidak semua program televisi dapat dikonsumsi oleh semua umur. Karenanya agar tidak ditiru oleh anak balita dan remaja, pihaknya menjabarkan tentang bahaya program televisi saat sosialisasi.
"Tidak semua program cocok untuk di konsumsi. Selain dalam menonton khususnya balita perlu diawasi oleh pendamping, tontonan televisi harus yang menarik namun edukatif," tegas Nico.
Terpisah Kepala Sekolah SMK YP IPPI, Mukidjo Martoyo berharap besar akan perannya televisi terhadap pendidikan. Tontonan yang bersifat edukatif tanpa adanya sara, sadisme, pornografi maupun radikal sangat membantu kecerdasan penonton di masa depan. "Tontonan harus bersifat dan bermanfaat tak hanya bagi dirinya sendiri maupun orang lain," jelasnya.
Senada Pembina Yayasan YP IPPI, Halim mengaku bahwa program I News TV telah memberikan porsi pendidikan yang lebih baik dibandingkan televisi lainnya. Tak hanya itu, Halim mengaku saat ini, I News TV telah mampu memberikan berita yang update dan terdepan. "Saya suka dengan berita daerah, nasional, maupun internasional di I News TV, kemasannya lebih soft dan update," tandasnya.
(ysw)