Pondok Pesantren Kawal Pencegahan Paham Radikalisme

Sabtu, 30 Mei 2015 - 09:51 WIB
Pondok Pesantren Kawal Pencegahan Paham Radikalisme
Pondok Pesantren Kawal Pencegahan Paham Radikalisme
A A A
BANYUMAS - Kalangan santri dan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor serta Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) ikut mengawal upaya pemerintah untuk mencegah paham radikalisme di Indonesia.

Langkah tersebut sebagai upaya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Saya yakin pondok pesantren serta seluruh warga NU siap mendukung pemerintah untuk mencegah dan bahkan memberantas paham radikalisme dan terorisme,” tutur Anggota Komisi III DPR H Yaqut Cholis Qoumas pada diskusi bertema ”Menanggulangi Kekerasan Atas Nama Agama, Mengajarkan Islam Damai di Bumi Nusantara” di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Sirau, Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (28/5).

Yaqut yang juga Wakil Ketua GP Ansor ini menilai, langkah BNPT merangkul organisasi Islam seperti NU juga Muhammadiyah dan organisasi Islam yangtidakberpahamradikalisme sudah tepat. NU dengan ribuan pondok pesantren di Indonesia menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan perdamaian. ”Radikalisme dan terorisme ini sudah menjadi isu internasional. Kita tidak boleh lengah dan harus terus fokus memeranginya. Tentu saja sebagai mitra BNPT di Komisi III DPR RI, kami siap membantu untuk program-program BNPT dari segi kebijakan,” kata Yaqut.

Pengasuh sekaligus pimpinan Ponpes Roudlotul Tholibin KH Ahmad Mukhozis Nur mengatakan, pondok pesantrennya tidak pernah mau berkompromi dengan paham-paham radikalisme dan terorisme. Saat perjuangan kemerdekaan dulu, pondok pesantren bahkan selalu menjadi yang terdepan dalam memerangi kekerasan, yang saat ini dilakukan penjajah Belanda. Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris MA juga mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak salah jalan.

”Pesantren adalah salah satu tempat terbaik untuk memberikan contoh dalam melahirkan generasi muda yang cinta damai. Jangan karena pengaruh- pengaruh bacaan atau orang lain, generasi muda kita menjadi tersesat,” katanya.

Selain pembicara di atas, hadir dalam halaqoh itu adalah mantan aktivis Jamaah Islamiyah Ustaz Abdurrahman Ayub. Pada kesempatan itu, Ustaz Ayub mengajak semua orang, terutama generasi untuk tidak mengikuti jalan yang pernah ia tempuh.

Alfian faizal
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5474 seconds (0.1#10.140)