Filipina-Jepang Perkuat Kerja Sama Militer
A
A
A
MANILA - Filipina terus bersiaga menghadapi sengketa Laut China Selatan. Setelah sebelumnya menggelar latihan militer terbesar dengan Amerika Serikat (AS), kali ini Filipina akan memperkuat kerja sama militer dengan Jepang.
Wacana itu akan dibawa Presiden Filipina Benigno Aquino saat mengunjungi Tokyo pada 2-5 Juni mendatang. Filipina bersama Jepang akan membicarakan kerangka kerja sama militer. Salah satu poin penting yang akan mereka bahas ialah pengiriman perlengkapan dan teknologi pertahanan.
Status pasukan militer Jepang juga akan diubah agar mereka bisa melakukan latihan gabungan di Filipina. Itu akan diperkuat di dalam sebuah pakta. Otoritas terkait seperti perwakilan dari Kementerian Pertahanan kedua belah pihak juga akan dilibatkan dalam pertemuan bilateral tersebut.
Sebelumnya Malaysia dan Jepang juga sepakat meningkatkan kemitraan strategis dan kerja sama perlengkapan pertahanan ketika Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengunjungi Tokyo dan bertemu PM Jepang Shinzo Abe. Kedua belah pihak juga memperkuat kerja sama di bidang yang lain.
Sekretaris Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin yang akan mendampingi Aquino ke Jepang mengatakan, Filipina sudah menyerahkan daftar perlengkapan pertahanan ke Jepang. Salah satunya pesawat pengintai maritim P-3C. ”Ya, kami menyerahkan daftar perlengkapan yang kami perlukan untuk meningkatkan keamanan maritim,” ujar Gazmin, dikutip Asiaone.
Di bawah kepemimpinan Abe, Jepang bisa bergerak lebih leluasa dalam mengekspor perlengkapan militer. Beberapa negara yang memiliki kerja sama pengiriman perlengkapan dan teknologi militer dari Jepang yaitu AS, Britania Raya, Australia, dan Prancis. Filipina juga berharap dapat menjadi negara tujuan ekspor militer Jepang.
Filipina bersama Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darussalam memiliki klaim di Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan klaim China. Jepang juga memiliki sengketa wilayah dengan China di Laut China Timur. Namun, Jepang juga memiliki kepentingan di Laut China Selatan karena itu menjadi jalur perdagangan utama.
Situasi di Laut China Selatan masih panas dan tak jarang membuat aparat tegang. Selain meningkatkan kerja samamiliterdenganJepang, militer Filipina juga menunjukkan kekompakannya dengan Vietnam yang juga bersengketa di Laut China Selatan. Kemarin militer kedua negara bermain bola dan karaoke bersama di bagian timur laut pulau karang, wilayah Laut China Selatan.
Hal itu sebagai pesan yang ingin ditunjukkan kedua negara, terutama kepada China bahwa ada keakraban hubungan kedua negara. Aparat senior Filipina mengatakan, Vietnam baru saja menurunkan 60 personel Angkatan Laut, sementara Filipina 100 personel Angkatan Laut.
”Kami akan bersenang-senang. Aktivitas seperti main bola membantu mengurangi stres para pasukan di wilayah sengketa dan meningkatkan hubungan kedua belah pihak,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya, dilansir Reuters . Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hua Chunying mengaku tidak tahu mengenai itu.
Namun, China akan konsisten memegang komitmen sebelumnya. ”Kami tidak akan mengganggu yang lain. Keinginan kami hanyalah mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah,” kata Chunying. Tahun lalu Angkatan Laut Filipina dan Vietnam juga menggelar permainan serupa. Hanya lokasinya berada di pulau karang bagian barat daya.
Kedua belah pihak juga berniat melakukan kerja sama patroli gabungan di Laut China Selatan. Pakar keamanan menilai penguatan hubungan informal itu bentuk kekhawatiran terhadap China. ”Kerja sama informal Manila-Hanoi bak pagar yang ditujukan untuk menahan ambisi China yang ingin menguasai sebagian besar wilayah Laut China Selatan,” kata Patrick Cronin dari Pusat Keamanan Baru Amerika (CNAS).
Muh shamil
Wacana itu akan dibawa Presiden Filipina Benigno Aquino saat mengunjungi Tokyo pada 2-5 Juni mendatang. Filipina bersama Jepang akan membicarakan kerangka kerja sama militer. Salah satu poin penting yang akan mereka bahas ialah pengiriman perlengkapan dan teknologi pertahanan.
Status pasukan militer Jepang juga akan diubah agar mereka bisa melakukan latihan gabungan di Filipina. Itu akan diperkuat di dalam sebuah pakta. Otoritas terkait seperti perwakilan dari Kementerian Pertahanan kedua belah pihak juga akan dilibatkan dalam pertemuan bilateral tersebut.
Sebelumnya Malaysia dan Jepang juga sepakat meningkatkan kemitraan strategis dan kerja sama perlengkapan pertahanan ketika Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengunjungi Tokyo dan bertemu PM Jepang Shinzo Abe. Kedua belah pihak juga memperkuat kerja sama di bidang yang lain.
Sekretaris Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin yang akan mendampingi Aquino ke Jepang mengatakan, Filipina sudah menyerahkan daftar perlengkapan pertahanan ke Jepang. Salah satunya pesawat pengintai maritim P-3C. ”Ya, kami menyerahkan daftar perlengkapan yang kami perlukan untuk meningkatkan keamanan maritim,” ujar Gazmin, dikutip Asiaone.
Di bawah kepemimpinan Abe, Jepang bisa bergerak lebih leluasa dalam mengekspor perlengkapan militer. Beberapa negara yang memiliki kerja sama pengiriman perlengkapan dan teknologi militer dari Jepang yaitu AS, Britania Raya, Australia, dan Prancis. Filipina juga berharap dapat menjadi negara tujuan ekspor militer Jepang.
Filipina bersama Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darussalam memiliki klaim di Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan klaim China. Jepang juga memiliki sengketa wilayah dengan China di Laut China Timur. Namun, Jepang juga memiliki kepentingan di Laut China Selatan karena itu menjadi jalur perdagangan utama.
Situasi di Laut China Selatan masih panas dan tak jarang membuat aparat tegang. Selain meningkatkan kerja samamiliterdenganJepang, militer Filipina juga menunjukkan kekompakannya dengan Vietnam yang juga bersengketa di Laut China Selatan. Kemarin militer kedua negara bermain bola dan karaoke bersama di bagian timur laut pulau karang, wilayah Laut China Selatan.
Hal itu sebagai pesan yang ingin ditunjukkan kedua negara, terutama kepada China bahwa ada keakraban hubungan kedua negara. Aparat senior Filipina mengatakan, Vietnam baru saja menurunkan 60 personel Angkatan Laut, sementara Filipina 100 personel Angkatan Laut.
”Kami akan bersenang-senang. Aktivitas seperti main bola membantu mengurangi stres para pasukan di wilayah sengketa dan meningkatkan hubungan kedua belah pihak,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya, dilansir Reuters . Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hua Chunying mengaku tidak tahu mengenai itu.
Namun, China akan konsisten memegang komitmen sebelumnya. ”Kami tidak akan mengganggu yang lain. Keinginan kami hanyalah mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah,” kata Chunying. Tahun lalu Angkatan Laut Filipina dan Vietnam juga menggelar permainan serupa. Hanya lokasinya berada di pulau karang bagian barat daya.
Kedua belah pihak juga berniat melakukan kerja sama patroli gabungan di Laut China Selatan. Pakar keamanan menilai penguatan hubungan informal itu bentuk kekhawatiran terhadap China. ”Kerja sama informal Manila-Hanoi bak pagar yang ditujukan untuk menahan ambisi China yang ingin menguasai sebagian besar wilayah Laut China Selatan,” kata Patrick Cronin dari Pusat Keamanan Baru Amerika (CNAS).
Muh shamil
(bbg)