Lapar, Beruang Panjat Menara Listrik

Rabu, 27 Mei 2015 - 09:22 WIB
Lapar, Beruang Panjat Menara Listrik
Lapar, Beruang Panjat Menara Listrik
A A A
BERUANG hitam memanjat menara listrik untuk memangsa anak burung gagak. Aksi nekat beruangan itu karena kondisi lapar dan terdesak.

Kejadian menarik ini berlangsung di Taman Nasional Wood Buffalo, di Alberta, Kanada. Mengetahui aksi beruang hitam tersebut, induk burung gagak tidak hanya berdiam diri. Dia juga bertarung dengan si beruang hitam tersebut karena ingin menyelamatkan sarangnya. Namun, serangan burung gagak bukanlah tidak sebanding dengan amukan beruang yang kelaparan.

Linda Powell, salah satu saksi mata mengungkapkan, ketika beruang hitam mulai memanjat, kedua burung gagak yang sedang menjaga sarangnya mulai menakuti beruang dengan mengepakkan sayapnya, mematuk beruang dan berkotek. Awalnya, beruang yang kelaparan ini tidak menghiraukan gangguan induk gagak. ”Namun ketika sudah berada di puncak menara, beruang itu segera menyerang sarang, sementara gagak terus mengganggu beruang,” kata Powell yang menjabat sebagai Direktur OF Mossberg & Sons, sebuah pabrik pembuat senjata, dilansir USA Today .

Powell mengatakan terdapat beberapa beruang di wilayah setempat ketika rombongannya berkemah. ”Saya menyadari bahwa beruang ini berdiri dengan kaki belakang di menara jaringan listrik,” ungkap Powell dilansir USA Today . Dia juga menambahkan saat itu terdapat beberapa sarang burung di puncak menara.

”Perilaku beruang ini menunjukkan tanda bahwa dia akan menaiki menara listrik dan beberapa detik kemudian dia memulai langkah demi langkah menaiki menara listrik dengan mudahnya,” ujar Powell yang bermukim di North Carolina, Amerika Serikat (AS). Powell mengatakan, ketika beruang telah selesai memakan mangsanya, dia kembali menuruni menara, tidak cukup mudah namun tanpa kendala.

”Saat mencapai tanah, beruang jalan melenggang, seperti saat ia selesai memangsa buruannya sehari- hari,” ucap Powell. Sedangkan burung gagak tetap berada di puncak menara dan duduk d isamping sarangnya sambil berduka.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6590 seconds (0.1#10.140)