Cegah Terorisme, BNPT Gandeng Anak Muda

Selasa, 26 Mei 2015 - 10:24 WIB
Cegah Terorisme, BNPT Gandeng Anak Muda
Cegah Terorisme, BNPT Gandeng Anak Muda
A A A
JAKARTA - Dunia maya telah dijadikan alat utama pelaku radikalisme dalam melancarkan propaganda dengan menebar pesan kebencian, penghasutan, serta menghalalkan cara-cara kekerasan seperti yang dilakukan kelompok ISIS (Islamic States of Iraq and Syria).

Fakta itulah yang membuat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggaungkanprogram Damai di Dunia Maya pada 2015. Setelah berbagai kalangan dirangkul, kali ini BNPT menggandeng komunitas anak muda penggiat dunia maya untuk ikut aktif menyukseskan program ini. ”Ini salah satu langkah untuk menciptakan perdamaian di dunia maya. Kita juga sudah membentuk Pusat Media Damai (PMD) untuk menggagas program-program perdamaian itu.

Setelah kita luncurkan situs informatif, yaitu damailahindonesiaku.com dan situs internet bersifat mendidik, jalandamai.org, sekarang kita merangkul generasi muda penggiat dunia maya di portal damai, yaitu www.damai.id,” ujar Deputi I BNPT Agus Surya Bakti pada acara workshop Program Damai di Dunia Maya 2015 di Jakarta kemarin.

Agus menjelaskan jejaring damai ini nantinya bisa membentuk komunitas cinta damai, cinta NKRI, dan komunitas yang punya nasionalisme tinggi sehingga mereka tidak ingin Indonesia dipenuhi hasutan dan kekerasan yang ujungujungnya adalah terorisme. ”Artinya, kita berkumpul di sini untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang NKRI dalam format kedamaian. Mari kita bergabung bersama menciptakan perdamaian di dunia maya,” ungkap Agus.

MenurutAgus, anakmuda dipilih untuk mengikuti acara ini karena berdasarkan data yang didapat dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2014 pengguna internet di Indonesia semakin meningkat. Dilihat dari kategori umur, hampir separuh pengguna internet adalah generasi muda yang lahir setelah tahun 1980.

Dan tentunya generasi muda menjadi sangat rawan bagi penyebaran konten negatif yang bernuansa kekerasan dan penghasutan. ”Hal terpenting dalam acara ini adalah adanya sinergi para pemuda untuk menyemarakkan dunia maya dengan berbagai konten damai. Bayangkan betapa penuh dan sesaknya dunia maya dengan pesan-pesan penuh kekerasan dan konten negatif lain. Artinya, kalau mereka bicara kekerasan, kita akan imbangi dengan bicara kelembutan,” imbuh Agus.

Sebelumnya BNPT juga telah berhasil melalukan komunikasi yang baik dengan terpidana teror Bom Bali, Umar Patek. Melalui komunikasi tersebut akhirnya Umar Patek alias Hisyam bin Alizein menegaskan kesadaran diri untuk mendukung NKRI. ”Aku memang salut dengan proses pembinaan di sini. Di sini kami diperlakukan sebagai manusia dan tidak dibeda-bedakan. Kami (tahanan teroris) itu bukan mesin pembunuh, bukan monster. Mereka punya hati, mereka juga punya nurani dan kasih sayang,” ungkap Umar Patek.

Alfian faisal
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6983 seconds (0.1#10.140)