JK Perintahkan BNPB Tangani Pengungsi Rohingya
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif membantu penanganan pengungsi Rohingya di Nangroe Aceh Darussalam.
Perintah itu disampaikan pada Jumat 22 Mei 2015 pada pukul 19.30 WIB. Adapun penanggung jawab penanganan pengungsi adalah Kementerian Sosial (Kemensos).
"BNPB membantu pemenuhan kebutuhan yang diperlukan, yang bersifat filling the gab dalam penanganan pengungsi. Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, dan Mensesneg," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers kepada Sindonews, Sabtu (23/5/2015).
Sutopo mengungkapkan, saat ini jumlah pengungsi dari Rohingya, Bangladesh dan Myanmar di Aceh berjumlah 1.722 jiwa.
Jumlah tersebut terdidi atas 1.239 laki-laki, 244 perempuan, dan 238 anak-anak. Pengungsi ini terdampar di perairan Aceh pada tanggal 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015.
"Saat ini pengungsi sudah ditempatkan di tempat pengungsian yang tersebar di empat daerah yaitu 560 jiwa di Kabupaten Aceh Utara, 47 jiwa di Kabupaten Aceh Tamiang, 682 jiwa di Kota Langsa, dan 433 jiwa di Kab Aceh Timur," tutur Sutopo.
Menurut dia, Kementerian Sosial bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Aceh, BPBD Kabupaten Aceh Utara, BPBD Kabupaten Aceh Tamiang, BPBD Kota Langsa, BPBD Kabupaten Aceh Timur,Dinas Sosial, SKPD, LSM, relawan dan masyarakat telah melakukan penanganan pengungsi .
Dia menjelaskan, bantuan logistik dan peralatan BNPB yang didistribusikan kepada BPBD telah digelar di lokasi seperti tenda pengungsi, WC portable, permakanan, dapur umum, alas tidur dan sebagainya.
"Kebutuhan mendesak adalah sembako, susu anak,pakaian, peralatan mandi, sandal jepit, sarung, makanan tambahan gizi, tikar, karpet untuk salat, MCK, air bersih, dan obat-obatan," tuturnya. (Baca: Panglima TNI Imbau Nelayan Bantu Pengungsi Rohingya)
Sutopo mengatakan, Kedeputian Tanggap Darurat BNPB pada Sabtu (23/5) siang ini akan melakukan rapat koordinasi dengan potensi nasional terkait penanganan pengungsi Rohingya.
"Perlu penanganan yang komprehensif terhadap pengungsi. Sebab ini masalah kemanusiaan yang sudah selayaknya Bangsa Indonesia membantu dan menangani dengan layak," katanya.
Perintah itu disampaikan pada Jumat 22 Mei 2015 pada pukul 19.30 WIB. Adapun penanggung jawab penanganan pengungsi adalah Kementerian Sosial (Kemensos).
"BNPB membantu pemenuhan kebutuhan yang diperlukan, yang bersifat filling the gab dalam penanganan pengungsi. Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, dan Mensesneg," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers kepada Sindonews, Sabtu (23/5/2015).
Sutopo mengungkapkan, saat ini jumlah pengungsi dari Rohingya, Bangladesh dan Myanmar di Aceh berjumlah 1.722 jiwa.
Jumlah tersebut terdidi atas 1.239 laki-laki, 244 perempuan, dan 238 anak-anak. Pengungsi ini terdampar di perairan Aceh pada tanggal 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015.
"Saat ini pengungsi sudah ditempatkan di tempat pengungsian yang tersebar di empat daerah yaitu 560 jiwa di Kabupaten Aceh Utara, 47 jiwa di Kabupaten Aceh Tamiang, 682 jiwa di Kota Langsa, dan 433 jiwa di Kab Aceh Timur," tutur Sutopo.
Menurut dia, Kementerian Sosial bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Aceh, BPBD Kabupaten Aceh Utara, BPBD Kabupaten Aceh Tamiang, BPBD Kota Langsa, BPBD Kabupaten Aceh Timur,Dinas Sosial, SKPD, LSM, relawan dan masyarakat telah melakukan penanganan pengungsi .
Dia menjelaskan, bantuan logistik dan peralatan BNPB yang didistribusikan kepada BPBD telah digelar di lokasi seperti tenda pengungsi, WC portable, permakanan, dapur umum, alas tidur dan sebagainya.
"Kebutuhan mendesak adalah sembako, susu anak,pakaian, peralatan mandi, sandal jepit, sarung, makanan tambahan gizi, tikar, karpet untuk salat, MCK, air bersih, dan obat-obatan," tuturnya. (Baca: Panglima TNI Imbau Nelayan Bantu Pengungsi Rohingya)
Sutopo mengatakan, Kedeputian Tanggap Darurat BNPB pada Sabtu (23/5) siang ini akan melakukan rapat koordinasi dengan potensi nasional terkait penanganan pengungsi Rohingya.
"Perlu penanganan yang komprehensif terhadap pengungsi. Sebab ini masalah kemanusiaan yang sudah selayaknya Bangsa Indonesia membantu dan menangani dengan layak," katanya.
(dam)