Banyuwangi Luncurkan Kursus Gratis di Desa

Sabtu, 23 Mei 2015 - 11:34 WIB
Banyuwangi Luncurkan Kursus Gratis di Desa
Banyuwangi Luncurkan Kursus Gratis di Desa
A A A
BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program kursus bahasa asing berbasis desa yang diikuti 3.009 pemuda dari 217 desa/kelurahan.

Para peserta bisa memilih satu bahasa asing, yaitu Inggris, Arab, dan Mandarin. ”Program kursus ini sudah berjalan sejak awal Mei lalu, namun baru kami luncurkan resmi sekarang. Semoga ini bisa menjadi daya dorong peningkatan kualitas SDM,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kemarin.

Anas mengatakan, penguasaan bahasa asing diperlukan untuk menyambut integrasi masyarakat antarnegara, khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu, juga untuk menyambut perkembangan pariwisata Banyuwangi yang kian pesat.

Dengan fasilitasi kursus gratis, semua warga desa berpeluang menguasai bahasa asing. ”Kalau selama ini kan lembaga kursus kebanyakan ada di daerah kota dan itu pasti berbayar. Sekarang kami fasilitasi gratis supaya semua bisa ikut dan maju bareng-bareng,” kata Anas.

Program kursus tersebut akan berlangsung dalam 67 kali tatap muka dengan total 310 jam pembelajaran selama tiga bulan ke depan. Dalam sepekan, ada tiga kali tatap muka. Para instruktur diambil dari sekolah dan lembaga penyelenggara kursus yang diberi honor khusus.

Pemkab Banyuwangi juga menggandeng Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (Hipki) dan Ikatan Penilik Indonesia untuk penyelenggaraan program ini. Di akhir periode akan diadakan tes kelulusan dengan menggandeng lembaga penyelenggara kursus. Jika lulus, peserta akan mendapat sertifikat. Jika gagal, pembelajaran akan diulang.

”Pelaksanaan waktu belajar tergantung kesepakatan instruktur dan peserta. Kebanyakan selama ini sore atau malam hari agar tak mengganggu aktivitas warga yang bekerja. Tempat kursus di balai desa atau tempat publik di desa, sehingga bisa lebih guyub dan warga lain yang belum mengikuti kursus bisa termotivasi,” imbuh Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono.

Hingga kini telah terbentuk 205 kelompok kursus bahasa Inggris, 27 kelompok bahasa Mandarin, dan 20 kelompok bahasa Arab. Di semua desa/kelurahan, juga telah terbentuk kelompok yang masingmasing beranggotakan sekitar 12 orang. Sejumlah peserta kursus menyambut baik program ini.

Fauzi, petani dari Kecamatan Glenmore, mengatakan bahwa dia mengikuti kursus karena ingin bisa berbahasa Inggris. ”Meski petani, saya merasa perlu bisa pintar bahasa Inggris. SMA dulu juga dapat pelajarannya, tapi kalau lewat kursus kan lebih cepat menguasai karena banyak praktik,” kata pemuda berusia 21 tahun itu.

Masdarul khoiri
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7584 seconds (0.1#10.140)