Lenggang Jakarta Jadi Proyek Percontohan

Kamis, 21 Mei 2015 - 10:39 WIB
Lenggang Jakarta Jadi Proyek Percontohan
Lenggang Jakarta Jadi Proyek Percontohan
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan meresmikan Lenggang Jakarta di Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI), Monas, Jakarta Pusat, besok.

Lenggang Jakarta merupakan lokasi untuk menampung para PKL yang biasa berjualan di kawasan Taman Monas. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, kebijakan ini langkah awal penataan PKL di Ibu Kota. Ke depan pihaknya akan menata PKL di kawasan Setu Babakan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Para PKL bahkan akan dipindahkan ke waduk, taman, trotoar, dan sebagainya. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai anggota Komisi II DPR itu, penataan PKL ini wujud ekonomi kerakyatan sesungguhnya. Dengan penataan yang baik, PKL itu akan mengalami peningkatan perekonomian lantaran sistem penjualannya dibuat seperti pedagang di mal-mal besar.

”Para PKL dididik cara mengelola barang dagangannya agar berkualitas seperti di mal. Inilah ekonomi kerakyatan sesungguhnya. Asal pemerintah itu menyediakan lokasi-lokasi pasti bisa,” kata Ahok saat memantau kesiapan Lenggang Jakarta di kawasan Monas kemarin.

Ahok menjelaskan, Lenggang Jakarta merupakan lokasi penataan PKL yang selama ini tercecer di Taman Monas. Namun, setelah didata ternyata jumlah pedagang lebih sedikit dari yang ada. Hal ini karena setelah ditelusuri ternyata PKL Monas ini mayoritas dihuni seluruh anggota keluarga dan berjualan hingga 3-4 kios. Banyak juga PKL yang menjadi supplierpedagang lainnya.

Suami Veronica Tan itu menuturkan, penataan PKL itu mampu menghilangkan pungutan liar dari para preman dan oknum pejabat yang besarannya mencapai Rp60.000- 150.000 per malam. Semua transaksi di Lenggang Jakarta menggunakan sistem pembayaran nontunai yang telah dipersiapkan Bank Mandiri. ”Jadi modalnya ini kita tidak mau jatuh ke preman, apalagi oknum pejabat. Selama ini kalau kita buka toko gini, yang nyaplok duluan tuhpejabat,” sebutnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo mengatakan, persiapan Lenggang Jakarta sudah mencapai 100%. Menurutnya, masih ada sekitar 20 dari 329 kios yang belum terisi lantaran pedagang masih berada di kampung halaman.

Apabila dalam sebulan tidak dihuni, pihaknya akan mengundi kembali berdasarkan domisili kartu tanda penduduk DKI Jakarta. Sejauh ini Joko melihat masih ada sejumlah PKL berjualan di Taman Monas.

Hal ini membuat PKL di Lenggang Jakarta ketar-ketir takut dagangannya tidak laku. Untuk itu, dia meminta Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Monas menutup pintu masuk kandang Rusa.

Bima setiyadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5863 seconds (0.1#10.140)