Kubu Ical Upayakan Islah demi Selamatkan Golkar Ikut Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Konflik internal yang melibatkan elite Partai Golkar berdampak pada kader di daerah dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dimulai akhir tahun 2015 ini.
Maka itu, demi menyelamatkan Partai Golkar dalam pilkada serentak, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali Ahmadi Noor Supit akan meyakinkan ketua umumnya Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical untuk memulai islah dengan kepengurusan hasil Munas Ancol, Agung Laksono.
"Tidak bisa menunggu pengadilan, kita juga tidak boleh mementingkan di pusat saja tapi kader di daerah juga harus kita perhatikan," ujar Supit melalui sambungan telepon, Rabu (20/5/2015).
Dia menjelaskan, islah segera diupayakan mengingat waktu pendaftaran calon kepala daerah segera ditutup pada Juli 2015 mendatang. Apalagi, kata dia kader daerah mulai mengeluhkan perkembangan konflik elite partai yang semakin memprihatinkan.
"Kalau di pusat saja mana tahu orang di daerah seperti apa. Kita (Golkar) tidak boleh dirugikan dengan tidak bisa mengikuti pilkada, karena hanya persoalan di internal partai tingkat pusat," jelasnya.
Dia menambahkan, upaya islah ini dimulai dengan pembicaraan internal kepengurusan Ical untuk meyakinkan pilkada lebih penting ketimbang meributkan kepentingan para elite partai berlambang pohon beringin itu.
"Saya akan bicara tingkat Munas Bali (kubu Ical) dahulu nanti baru kita akan bicara pada Munas Ancol (Kubu Agung) untuk mencari solusinya," tandasnya.
Baca: Rapimnas, Agung Laksono Klaim Pengurus Golkar yang Sah.
Maka itu, demi menyelamatkan Partai Golkar dalam pilkada serentak, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali Ahmadi Noor Supit akan meyakinkan ketua umumnya Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical untuk memulai islah dengan kepengurusan hasil Munas Ancol, Agung Laksono.
"Tidak bisa menunggu pengadilan, kita juga tidak boleh mementingkan di pusat saja tapi kader di daerah juga harus kita perhatikan," ujar Supit melalui sambungan telepon, Rabu (20/5/2015).
Dia menjelaskan, islah segera diupayakan mengingat waktu pendaftaran calon kepala daerah segera ditutup pada Juli 2015 mendatang. Apalagi, kata dia kader daerah mulai mengeluhkan perkembangan konflik elite partai yang semakin memprihatinkan.
"Kalau di pusat saja mana tahu orang di daerah seperti apa. Kita (Golkar) tidak boleh dirugikan dengan tidak bisa mengikuti pilkada, karena hanya persoalan di internal partai tingkat pusat," jelasnya.
Dia menambahkan, upaya islah ini dimulai dengan pembicaraan internal kepengurusan Ical untuk meyakinkan pilkada lebih penting ketimbang meributkan kepentingan para elite partai berlambang pohon beringin itu.
"Saya akan bicara tingkat Munas Bali (kubu Ical) dahulu nanti baru kita akan bicara pada Munas Ancol (Kubu Agung) untuk mencari solusinya," tandasnya.
Baca: Rapimnas, Agung Laksono Klaim Pengurus Golkar yang Sah.
(kur)