Inaco Brand, Pengawal Citra Produk
A
A
A
PT Niramas Utama didirikan pada 1990, bermula dari beberapa pengusaha muda yang berani menerima tantangan dari perusahaan Taiwan dan Jepang menjadi supplier nata de coco.
Ketika terjadi penurunan minat pasar dunia terhadap makanan dari kelapa ini pada 1994, mereka melakukan terobosan baru dalam hal produk dengan melahirkan brand Inaco pada 1995. Brand komersial ini sangat menjual dan produknya diminati oleh pasar. Inaco menjadi nama brand dari beragam produk nata de coco (olahan kelapa) seperti Inaco Nata De Coco, Inaco Nata De Coco Selasih, Inaco Nata De Coco Original, Inaco Nata De Coco Cup, Inaco Nata De Coco Turtle Kriuuk.
Brand dari produk olahan Aloe Vera (lidah buaya), antara lain, Inaco Aloe Vera, Inaco Aloe Vera Cup. Brand dari produk makanan berbentuk jeli, antara lain, Inaco Mini Jelly, dan Inaco Konnyaku Jelly. Beberapa produk lainnya adalah Inaco Puding (mini puding) serta Inaco Palm’s Seed (kolang kaling). Tiap huruf dari kata ”Inaco” mewakili karakter dari pelayanan PT Niramas Utama. Huruf I untuk Initiative with , N untuk Never give up , A untuk Aware , C untuk Customer Oriented , dan O untuk Optimist .
Selanjutnya, Niramas terus melakukan inovasi termasuk dalam hal kemasan. PT Niramas hadir menyesuaikan produk dengan selera pasar global, menawarkan produk yang sehat dan aman dikonsumsi. Pengembangan fasilitas, sumber daya manusia juga dilakukan untuk menjaga mutu dari berbagai produknya. Sukses awal dan pengalaman memberikan manajemen PT Niramas Utama pelajaran yang sangat berharga dan dorongan lebih lanjut untuk melakukan terobosan besar berikutnya.
Tujuannya adalah menyediakan nata de coco dalam paket menarik langsung kepada pelanggan. Sejak saat itu, perusahaan telah menciptakan beberapa produk khusus untuk segmen pasar yang berbeda, dari jeli dengan berbagai rasa hingga produk aloevera yang menjawab kebutuhan konsumen atas produk-produk diet sehat.
Direktur PT Niramas Utama Food and Beverages Industry Erijanto Djajasudarma mengatakan, dalam menjalankan usahanya, PT Niramas berkomitmen untuk memproduksi dan mendistribusikan produk hanya yang sehat, berkualitas, dan bergizi tinggi kepada konsumen. Tidak akan ada jalan pintas dalam proses produksi. Setiap langkah diambil untuk memastikan konsumen akan mendapatkan hanya produk terbaik dari bahan yang dipilih.
Hadirnya brand perusahaan bernama Inaco atau Indonesia Nata de Coco 1995 sebagai pembeda, juga merupakan jawaban dari perkembangan pasar nata de coco dunia. Pada saat itu, sejumlah kompetitor memproduksi nata de coco yang kualitasnya di bawah rata-rata. Penciptaan brand diharapkan bisa menjaga serta mengawal nama baik atau citra dari produk nata de coco itu sendiri.
Selain itu, Niramas tak lagi membuat nata de coco dari bahan air kelapa. ”Tempat makan bakterinya bukan lagi air kelapa, tapi santan. Jadi lebih bersih, lebih bening. Itu teknologi. Pangsa pasar Jepang yang dapat dikuasai Inaco 60-70%. Kuncinya dalam menjaga kualitas,” kata Erijanto. Dengan memakai bahan dasar santan, Niramas tak lagi memerlukan bahan aditif dan menambahkan nitrogen.
Setelah lima tahun melakukan aktivitas penjualan di luar negeri, terutama Taiwan dan Jepang, Niramas memutuskan masuk ke pasar dalam negeri. Ini bukan hal sulit karena kualitas dari produk mereka sudah teruji di pasar internasional. Selain Taiwan dan Jepang, saat ini produk-produk Niramas telah masuk ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan sejumlah negara di Timur Tengah dan Filipina.
Banyak tantangan yang dihadapi agar bisa masuk ke negara-negara tersebut, di antaranya regulasi yang berbeda-beda serta masih minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk nata de coco. Hal ini tidak terlepas dari belum banyaknya pemain di sektor ini. Menurut Erijanto, menjaga brand, baik untuk pasar internasional maupun lokal, sangatlah penting.
Sekali saja nama sebuah brand tercoreng, dibutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkannya. Itulah kenapa Niramas berupaya menjaga kualitas. Apalagi, sejak awal perusahaan telah memiliki moto ”Jajanan Sehat, Makanan Sehat, Anak Indonesia”. Pengertian dari ”Anak Indonesia” di moto tersebut bukan hanya anak-anak, tapi bangsa Indonesia.
Hermansah
Ketika terjadi penurunan minat pasar dunia terhadap makanan dari kelapa ini pada 1994, mereka melakukan terobosan baru dalam hal produk dengan melahirkan brand Inaco pada 1995. Brand komersial ini sangat menjual dan produknya diminati oleh pasar. Inaco menjadi nama brand dari beragam produk nata de coco (olahan kelapa) seperti Inaco Nata De Coco, Inaco Nata De Coco Selasih, Inaco Nata De Coco Original, Inaco Nata De Coco Cup, Inaco Nata De Coco Turtle Kriuuk.
Brand dari produk olahan Aloe Vera (lidah buaya), antara lain, Inaco Aloe Vera, Inaco Aloe Vera Cup. Brand dari produk makanan berbentuk jeli, antara lain, Inaco Mini Jelly, dan Inaco Konnyaku Jelly. Beberapa produk lainnya adalah Inaco Puding (mini puding) serta Inaco Palm’s Seed (kolang kaling). Tiap huruf dari kata ”Inaco” mewakili karakter dari pelayanan PT Niramas Utama. Huruf I untuk Initiative with , N untuk Never give up , A untuk Aware , C untuk Customer Oriented , dan O untuk Optimist .
Selanjutnya, Niramas terus melakukan inovasi termasuk dalam hal kemasan. PT Niramas hadir menyesuaikan produk dengan selera pasar global, menawarkan produk yang sehat dan aman dikonsumsi. Pengembangan fasilitas, sumber daya manusia juga dilakukan untuk menjaga mutu dari berbagai produknya. Sukses awal dan pengalaman memberikan manajemen PT Niramas Utama pelajaran yang sangat berharga dan dorongan lebih lanjut untuk melakukan terobosan besar berikutnya.
Tujuannya adalah menyediakan nata de coco dalam paket menarik langsung kepada pelanggan. Sejak saat itu, perusahaan telah menciptakan beberapa produk khusus untuk segmen pasar yang berbeda, dari jeli dengan berbagai rasa hingga produk aloevera yang menjawab kebutuhan konsumen atas produk-produk diet sehat.
Direktur PT Niramas Utama Food and Beverages Industry Erijanto Djajasudarma mengatakan, dalam menjalankan usahanya, PT Niramas berkomitmen untuk memproduksi dan mendistribusikan produk hanya yang sehat, berkualitas, dan bergizi tinggi kepada konsumen. Tidak akan ada jalan pintas dalam proses produksi. Setiap langkah diambil untuk memastikan konsumen akan mendapatkan hanya produk terbaik dari bahan yang dipilih.
Hadirnya brand perusahaan bernama Inaco atau Indonesia Nata de Coco 1995 sebagai pembeda, juga merupakan jawaban dari perkembangan pasar nata de coco dunia. Pada saat itu, sejumlah kompetitor memproduksi nata de coco yang kualitasnya di bawah rata-rata. Penciptaan brand diharapkan bisa menjaga serta mengawal nama baik atau citra dari produk nata de coco itu sendiri.
Selain itu, Niramas tak lagi membuat nata de coco dari bahan air kelapa. ”Tempat makan bakterinya bukan lagi air kelapa, tapi santan. Jadi lebih bersih, lebih bening. Itu teknologi. Pangsa pasar Jepang yang dapat dikuasai Inaco 60-70%. Kuncinya dalam menjaga kualitas,” kata Erijanto. Dengan memakai bahan dasar santan, Niramas tak lagi memerlukan bahan aditif dan menambahkan nitrogen.
Setelah lima tahun melakukan aktivitas penjualan di luar negeri, terutama Taiwan dan Jepang, Niramas memutuskan masuk ke pasar dalam negeri. Ini bukan hal sulit karena kualitas dari produk mereka sudah teruji di pasar internasional. Selain Taiwan dan Jepang, saat ini produk-produk Niramas telah masuk ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan sejumlah negara di Timur Tengah dan Filipina.
Banyak tantangan yang dihadapi agar bisa masuk ke negara-negara tersebut, di antaranya regulasi yang berbeda-beda serta masih minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk nata de coco. Hal ini tidak terlepas dari belum banyaknya pemain di sektor ini. Menurut Erijanto, menjaga brand, baik untuk pasar internasional maupun lokal, sangatlah penting.
Sekali saja nama sebuah brand tercoreng, dibutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkannya. Itulah kenapa Niramas berupaya menjaga kualitas. Apalagi, sejak awal perusahaan telah memiliki moto ”Jajanan Sehat, Makanan Sehat, Anak Indonesia”. Pengertian dari ”Anak Indonesia” di moto tersebut bukan hanya anak-anak, tapi bangsa Indonesia.
Hermansah
(ftr)