Demokrat Kecam Menteri ESDM

Rabu, 20 Mei 2015 - 10:50 WIB
Demokrat Kecam Menteri...
Demokrat Kecam Menteri ESDM
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat bereaksi keras atas pernyataan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berupaya membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di saat dia menjadi presiden.

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menilai dengan pernyataan itu Menteri ESDM berupaya mengadu domba Presiden Joko Widodo dan SBY. ”Janganlah Pak Menteri berusaha mengadu domba Presiden dengan Pak SBY. Itu merupakan perbuatan kejam,” ucapnya kemarin.

Ibas yang juga putra bungsu Presiden RI keenam SBY itu mengatakan, pernyataan Sudirman sudah mengarah pada fitnah dan pencemaran nama baik. ”Jika ingin melakukan perbaikan, lakukanlah perbaikan tanpa harus menyalahkan pemerintahan sebelumnya,” katanya.

Ibas menjelaskan, SBY selama memimpin republik justru mendorong upaya-upaya perbaikan kinerja BUMN. Termasuk mendorong upaya pemberantasan mafia dengan membentuk Satuan Tugas Antimafia Hukum dan diikuti pembentukan Satgas Antimafia Migas di era Presiden Jokowi.

”Saat menjabat, SBY tidak pernah mengintervensi kinerja BUMN termasuk bisnis-bisnisnya. Beliau sangat taat aturan dan selalu proaktif dan responsif terhadap upaya-upaya pemberantasan mafia hukum, termasuk beliau sangat mendukung pembentukan dan kinerja Satgas Antimafia Migas,” ucapnya.

Sebelumnya, SBY memprotes tudingan Sudirman Said dan menyebut dirinya difitnah. SBY melayangkan protesnya melalui akun Facebook miliknya. ”Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya ketika menjadi presiden dulu. Sudirman Said mengatakan bahwa pemberantasan mafia migas selalu berhenti dimeja SBY,” ucapnya.

SBY memberi ketegasan agar Sudirman Said mengklarifikasi pernyataan yang dia anggap menyerang tersebut. Tentang pembubaran Petral, dia menegaskan, saat dirinya menjabat sebagai presiden tidak pernah ada pengajuan agar lembaga itu dibubarkan.” Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada, pasti sudah saya tanggapi secara serius,” ungkapnya.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) mengaku bahwa ada dorongan pembubaran Petral di zaman pemerintahan SBY. Hal itu dikatakan Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, kemarin. Menurut Wianda, dorongan pembubaran Petral sempat berembus dari Menteri BUMN Dahlan Iskan kala itu.

Adapun dari sisi korporasi pihaknya mengaku hanya sebatas menjalankan tugas, yaitu melakukan pengadaan bahan bakar minyak (BBM) secara efektif dan efisien. ”Di luar korporasi seperti yang telah disampaikan pada waktu itu adalah dorongan dari Menteri BUMN (Dahlan Iskan).

Sementara dari sisi korporasi bagaimana melakukan pengadaan BBM secara efektif dan efisien sehingga pada akhirnya Petral dilikuidasi,” kata dia.

Mula akmal/ Nanang wijayanto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4608 seconds (0.1#10.140)