Dibuka Seleksi 100.000 CPNS

Senin, 18 Mei 2015 - 11:14 WIB
Dibuka Seleksi 100.000 CPNS
Dibuka Seleksi 100.000 CPNS
A A A
JAKARTA - Sebanyak 100.000 pegawai negeri sipil (PNS) akan pensiun sepanjang 2015. Hal itu membuat pemerintah bakal membuka seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan jumlah yang sama.

”Tapi paling tidak tahun ini yang pensiun 100.000-an lah. Jadi mestinya kita akan menerima jumlah yang sama. Lima tahun itu 500.000, rata-rata 100.000 per tahunnya,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana di Jakarta kemarin. Bima mengatakan moratorium yang dilakukan oleh pemerintah bukan berarti menutup sepenuhnya penerimaan, melainkan dengan tidak menambah jumlah PNS yang telah ada.

”Artinya mempertahankan jumlah PNS yang ada sekarang ini. Nah ini kita identifikasi yang pensiun jumlahnya sekitar 100.000. Untuk mempertahankan jumlah yang sama tentunya harus dibuka seleksi CPNS,” imbuhnya. Selain itu, dia mengatakan, untuk mewujudkan Nawacita yang diusung pemerintahan Jokowi- JK diperlukan sumberdaya manusia (SDM) tidak sedikit.

Maka dari itu penerimaan CPNS tahun ini pun tidak diberlakukan untuk semua sektor, tetapi hanya di sektor-sektor prioritas. ”Jadi sebenarnya sektor unggulan mana, akan digerakkan ke mana, dan akan seberapa besar? Jadi kita bisa menghitung berapa tenaga kerja yang dibutuhkan. Itu belum sampai pada angka,” ujarnya.

Misalnya saja untuk membangun Indonesia sehat. Tentu dibutuhkan banyak sekali dokter, tenaga medis, perawat, dan bidan. Apalagi berdasarkan data BKN di daerah terpencil sangat kekurangan tenaga medis. ”Itu akan tetap kita rekrut. Seperti Papua. Bahkan ada dokter yang meninggal karena malaria, ini kan tragedi. Kita ingin memberikan apresiasi kepada dokter di tempat terpencil. Pak Menteri sudah menyampaikan bahwa kita akan membuat formasi khusus untuk tenaga medis,” paparnya.

Kemudian untuk mewujudkan Indonesia Pintar pasti dibutuhkan guru-guru yang berkualitas. Menurut Bima, di daerah banyak kekurangan guru mata pelajaran eksakta seperti matematika, fisika, dan kimia. ”Itu kurang. Sosial lebih banyak. Ini tidak berimbang. Terutama di daerah terpencil. Bahkan terjadi konversi dari guru sosial menjadi guru eksakta. Ke depan akan merekrut secara akurat,” ungkap dia.

Dia menambahkan bahwa 100.000 belum menjadi jumlah pasti pada penerimaan CPNS. Pasalnya formasi kebutuhan instansi baik pusat ataupun daerah belum masuk semua. ”Karena yang paling tahu adalah instansi yang bersangkutan mengenai formasi,” kata dia. Pihaknya terus melakukan evaluasi secara mendalam jumlah PNS yang pas di mana dalam lima tahun ke depan akan terus dilakukan evaluasi.

Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Setiawan Wangsaatmaja menegaskan dalam penerimaan CPNS tahun ini akan menggunakan skala prioritas. ”Harus ada prioritas. Tidak mungkin kita kover semua karena tidak akan fokus. Kita mau sokong SDM untuk merealisasikan Nawacita,” kata dia.

Setiawan mengatakan sektor prioritas tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah pendidikan, kesehatan, dan penuntasan kemiskinan. Lalu ada kelompok poros maritim, infrastruktur, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan reformasi birokrasi.

Dita angga
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9695 seconds (0.1#10.140)