Kembangkan Bisnis hingga No Limit

Minggu, 17 Mei 2015 - 11:21 WIB
Kembangkan Bisnis hingga No Limit
Kembangkan Bisnis hingga No Limit
A A A
Siapa yang tidak kenal Kaskus? Sosok muda yang kini menakhodai portal forum diskusi, komunitas, dan jual beli terbesar di Indonesia ini adalah Ken Dean Lawadinata.

Dia menjabat sebagai CEO PT Darta Media Indonesia (DMI), perusahaan yang menjadi payung Kaskus, sejak 2008 saat usianya 22 tahun. Kini, Kaskus memiliki lebih dari 6 juta anggota aktif teregistrasi dengan 6.000 posting per detik dan jumlah kunjungan per bulan mencapai sekitar 30 juta. Di usia 29 tahun, Ken telah menjadi salah satu miliarder termuda di Tanah Air.

Perjuangan Ken menjadi CEO Kaskus yang didirikan sang sepupu, Andrew Darwis, tidak mudah. Pun kiprahnya dalam menakhodai manajemen bisnis Kaskus. Kaskus sekarang berani membanderol space iklan berbayar hingga puluhan juta rupiah per hari. Ken pun terus menggali dan mengawal berbagai terobosan demi perkembangan Kaskus. Menurut Ken, Kaskus akan dikembangkan no limit.

Maksudnya, tidak akan hanya sebatas di komunitas atau e-commercekarena Kaskus bagi PT DMI adalah produk. PT DMI sebagai perusahaan online ingin memberi pelayanan dan produk yang beneficial terhadap para user-nya. Selain Kaskus, PT DMI mengoperasikan pula sistem pembayaran KasPay dan marketplace yang bertujuan untuk mempermudah proses transaksi jual beli melalui online.

Ken juga memiliki bisnis online shop yakni www.tororo.com yang bergerak dikeperluan bayi. Sementara itu, Riana Bismarak meninggalkan karier puncaknya sebagai corporate directordi sebuah perusahaan pariwisata di Bali dan Jakarta untuk berbisnis sendiri. Dia meluncurkan situs belanja online belowcepek.com pada November 2011.

Berkat belowcepek, perempuan Indonesia bisa tampil elegan dan modis dengan beragam busana yang kualitasnya terjamin seharga di bawah Rp100.000. Bernaung di bawah bendera PT Fortuna Adi Busana, belowcepek.com menawarkan busana baik atasan, bawahan, luaran, aksesoris, sepatu, hingga tas dengan banderol maksimal Rp99.000.

Menurut Ree, sapaan Riana, situs yang menjual 100% produk lokal ini mampu menjual sekitar 1.000 item setiap bulan. Tak hanya perempuan, ternyata banyak juga pria yang berbelanja di situs ini. “Banyak yang membeli busana bagi pasangan mereka atau untuk dijual lagi,” terang Ree. Perempuan kelahiran Jakarta, 5 Juli 1976 ini memilih nama “belowcepek”agar mudah dan murah dalam promosi serta branding.

“Belowcepek is just straight to the point, di bawah Rp100.000,” jelasnya. Konsekuensinya, dia tinggal harus committed dengan produk berbanderol kurang dari Rp100.000. Technopreneur muda lainnya, Diajeng Lestari, memaksimalkan kekuatan internet dan media sosial untuk memasarkan berbagai busana muslimah dan aksesorisnya ke berbagai belahan dunia Melalui HijUp.com.

Hanya dalam tempo satu tahun sejak didirikan pada Juli 2011, HijUp.com langsung menjelma menjadi e-commerce islamic fashion yang pertama sekaligus terbesar di dunia. Pada awal 2013, visitor-nya mencapai 1,5 juta dari dalam dan luar negeri. Video promosi yang diunggah oleh Ajeng (sapaan Diajeng) di You Tubeditonton lebih dari 8 juta orang. Akhir 2013, page views HijUp.com melesat ke 9 juta.

Menurut Ajeng, 30% konsumennya berasal dari mancanegara. HijUp adalah kependekan dari Hijab Up seperti kata make up atau dress up. Ajeng berkeyakinan bahwa hijab tidak membatasi perempuan untuk berkarya dan menonjol di tengah masyarakat. Perempuan layak untuk tampil menawan dengan pakaian yang cantik dan mengikuti tren namun tetap syar’i.

Perempuan muslim yang berhijab bisa menjadi apa pun yang dia mau. Bisa bergerak dan berkarya tanpa batas. Dalam merefleksikan semangat empowerment HiJup.com, Ajeng melancarkan berbagai kampanye, misalnya dengan slogan “Get Up with Your Hijab”.

Dina angelina/robi ardianto/ ilham safutra/hermansah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0415 seconds (0.1#10.140)
pixels