Tanpa Sertifikat, Banyak Perawat Indonesia Terancam Dipulangkan
A
A
A
JAKARTA - Nasib sebagian tenaga perawat Indonesia di luar negeri terancam dipulangkan karena tidak mengantongi sertifikat internasional.
Kondisi itu dinilai memperihatinkan di tengah banyaknya permintaan tenaga perawat dari luar negeri. Contohnya permintaan dari negara-negara di Timur Tengah yang mencapai 15 ribu perawat setiap tahun.
"Belum lagi di Australia dan Eropa. Kita tidak bisa memenuhi. Boro-boro memenuhi, teman-teman perawat kita yang ada di sana terancam dipulangkan. Kenapa? Karena tidak mempunyai sertifikat internasional itu," ungkap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Menurut dia, akan ada perbaikan sistem pengiriman tenaga perawat Indonesia di luar negeri. Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikatertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Perawat atau National Council Licensure Examination for Registered Nurses (NCLEX-RN) tidak perlu pergi keluar Negeri.
Nusron mengungkapkan hanya beberapa negara di Asia yang memiliki lembaga sertifikasi perawat, yakni India, Filipina, Hong Kong dan Taiwan.
Dia meyakini potensi devisa negara akan semakin besar jika Indonesia memiliki lembaga sertifikasi perawat. "Insya Allah. Hitung saja kalau gaji PRT (pembantu rumah tangga) maksimal 500 dolar, perawat tanpa sertifikat 1000 dolar, kalau perawat pakai sertifikat internasional 3000-4000 dolar," tandasnya.
Kondisi itu dinilai memperihatinkan di tengah banyaknya permintaan tenaga perawat dari luar negeri. Contohnya permintaan dari negara-negara di Timur Tengah yang mencapai 15 ribu perawat setiap tahun.
"Belum lagi di Australia dan Eropa. Kita tidak bisa memenuhi. Boro-boro memenuhi, teman-teman perawat kita yang ada di sana terancam dipulangkan. Kenapa? Karena tidak mempunyai sertifikat internasional itu," ungkap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Menurut dia, akan ada perbaikan sistem pengiriman tenaga perawat Indonesia di luar negeri. Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikatertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Perawat atau National Council Licensure Examination for Registered Nurses (NCLEX-RN) tidak perlu pergi keluar Negeri.
Nusron mengungkapkan hanya beberapa negara di Asia yang memiliki lembaga sertifikasi perawat, yakni India, Filipina, Hong Kong dan Taiwan.
Dia meyakini potensi devisa negara akan semakin besar jika Indonesia memiliki lembaga sertifikasi perawat. "Insya Allah. Hitung saja kalau gaji PRT (pembantu rumah tangga) maksimal 500 dolar, perawat tanpa sertifikat 1000 dolar, kalau perawat pakai sertifikat internasional 3000-4000 dolar," tandasnya.
(dam)