Diduga Bunuh Teman Istri, Satpol PP Dibekuk
A
A
A
TANGERANG - Seorang anggota Satpol PP Kota Tangerang berinisial YN, 35, ditangkap di Jalan Raya Parung, Bogor, kemarin. Dia diringkus karena membunuh Rahman Surahman, 52, warga Kompleks Cendana Residence, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (11/5) dini hari.
YN menikam korban dengan senjata tajam diduga karena cemburu melihat istrinya yang berinisial A diantar korban seusai berkaraoke di tempat hiburan yang ada di dekat Perempatan Muncul, Serpong, Tangsel. ”Dia sempat menghilang enggak kerja,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah kemarin. Dia membenarkan YN petugas Satpol PP yang bertugas di Kota Tangerang.
Soal motif, Arief tidak mendapat laporan secara detail. ”Permasalahan pribadi katanya,” ucap dia. Di bagian lain, seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas bernama Budi dikeroyok petugas keamanan setempat. Akibatnya terjadi perlawanan dari para PKL. Petugas Polres Jakarta Pusat langsung bertindak cepat dengan mengamankan 17 petugas keamanan dan menetapkan 3 tersangka. Ketiganya M, 55, Edp, 20, dan Mi, 21.
Pengeroyokan berawal saat Budi tengah meminta uang kepada salah satu rekan sesama pedagang. Saat itu kebetulan ada tiga satpam yang tengah berpatroli melihat korban tengah meminta uang kepada pedagang lain. Korban kemudian dibawa secara paksa oleh petugas ke pos penjagaan Monas.
”Satpam menduga korban melakukan pemerasan, kemudian korban dibawa ke pos penjagaan, nah di sana korban diinterogasi,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja. Karena tidak merasa memalak, korban terus menolak menjawab pertanyaan petugas yang terus menanyakan aktivitas meminta uang. Ternyata bukannya diselesaikan secara baik, korban malah dipukuli secara bergantian.
”Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka di bagian kepala dan wajah akibat hantaman benda tumpul,” ujarnya. KetuaGerakanPeduliSesama Pagit Tarigan mengapresiasi kinerja Polres Jakarta Pusat yang dengan cepat menangkap satpam dan menetapkannya sebagai tersangka. Dia berharap di kawasan Monas tidak ada lagi kekerasan baik kekerasan terhadap petugas maupun PKL.
”Petugas keamanan maupun PKL adalah anak bangsa, jangan sampai saling adu kuat,” tuturnya. Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas Rini Haryani enggan berkomentar banyak mengenai dugaan pengeroyokan pedagang. Dia hanya berkata akan bertanggung jawab terhadap tiga satpam yang hingga kini masih ditahan.
Denny irawan/ Ridwansyah
YN menikam korban dengan senjata tajam diduga karena cemburu melihat istrinya yang berinisial A diantar korban seusai berkaraoke di tempat hiburan yang ada di dekat Perempatan Muncul, Serpong, Tangsel. ”Dia sempat menghilang enggak kerja,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah kemarin. Dia membenarkan YN petugas Satpol PP yang bertugas di Kota Tangerang.
Soal motif, Arief tidak mendapat laporan secara detail. ”Permasalahan pribadi katanya,” ucap dia. Di bagian lain, seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas bernama Budi dikeroyok petugas keamanan setempat. Akibatnya terjadi perlawanan dari para PKL. Petugas Polres Jakarta Pusat langsung bertindak cepat dengan mengamankan 17 petugas keamanan dan menetapkan 3 tersangka. Ketiganya M, 55, Edp, 20, dan Mi, 21.
Pengeroyokan berawal saat Budi tengah meminta uang kepada salah satu rekan sesama pedagang. Saat itu kebetulan ada tiga satpam yang tengah berpatroli melihat korban tengah meminta uang kepada pedagang lain. Korban kemudian dibawa secara paksa oleh petugas ke pos penjagaan Monas.
”Satpam menduga korban melakukan pemerasan, kemudian korban dibawa ke pos penjagaan, nah di sana korban diinterogasi,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja. Karena tidak merasa memalak, korban terus menolak menjawab pertanyaan petugas yang terus menanyakan aktivitas meminta uang. Ternyata bukannya diselesaikan secara baik, korban malah dipukuli secara bergantian.
”Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka di bagian kepala dan wajah akibat hantaman benda tumpul,” ujarnya. KetuaGerakanPeduliSesama Pagit Tarigan mengapresiasi kinerja Polres Jakarta Pusat yang dengan cepat menangkap satpam dan menetapkannya sebagai tersangka. Dia berharap di kawasan Monas tidak ada lagi kekerasan baik kekerasan terhadap petugas maupun PKL.
”Petugas keamanan maupun PKL adalah anak bangsa, jangan sampai saling adu kuat,” tuturnya. Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas Rini Haryani enggan berkomentar banyak mengenai dugaan pengeroyokan pedagang. Dia hanya berkata akan bertanggung jawab terhadap tiga satpam yang hingga kini masih ditahan.
Denny irawan/ Ridwansyah
(bbg)