PGI Ajak Umat Kristiani untuk Meninggikan Yesus
A
A
A
JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengajak seluruh umat Kristiani lintas organisasi gereja untuk meninggikan nama Yesus serta bekerja sesuai dengan ajarannya.
Kenaikan Yesus Kristus harus dimaknai seluruh umat sebagai simbol dari komando tertinggi dalam gerakan kasih.
Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom mengatakan, perayaan kenaikan Yesus Kristus merupakan pertanda bahwa umat Kristiani di seluruh dunia harus menjadikannya sebagai komando tertinggi dalam setiap gerakan.
Sebab simbol kenaikan Yesus dalam ajaran Kristen merupakan tanda bahwa Dialah diatas segala-galanya. Dari presfektif ruang, kenaikan sebagai gambaran di atas.
“Artinya Yesus kita tempatkan diatas segala-galanya, atau kita menempatkan diri di bawah kehendak Yesus. Itu makna terdalam dari perayaan hari kenaikan,” ungkapnya dalam wawancara khusus dengan Sindonews.com, Kamis (14/5/2015).
Gomar memaparkan, bahwa contoh nyata dari perjuangan itu dapat dilakukan dengan ikut berjuang melawan korupsi. Sebab korupsi itu berlawanan dengan kejujuran.
Disisi lain dan yang paling penting adalah dengan melawan korupsi umat Kristiani sudah melawan sebuah tindakan yang merusak dan menggerogoti pembangunan nasional.
Gomar berharap dengan kenaikan Yesus Kristus, semua umat merendahkan diri, termasuk organisasi gereja tidak lagi tampil dengan mercusuar.
Karena pada dasarnya Yesus yang harus ditinggikan. Sehingga bukan nama gereja, organisasi gereja, dan bukan orang Kristen yang ditinggikan. “Sebab pada dasarnya Yesus lah yang ditinggikan,” jelasnya.
Kenaikan Yesus Kristus harus dimaknai seluruh umat sebagai simbol dari komando tertinggi dalam gerakan kasih.
Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom mengatakan, perayaan kenaikan Yesus Kristus merupakan pertanda bahwa umat Kristiani di seluruh dunia harus menjadikannya sebagai komando tertinggi dalam setiap gerakan.
Sebab simbol kenaikan Yesus dalam ajaran Kristen merupakan tanda bahwa Dialah diatas segala-galanya. Dari presfektif ruang, kenaikan sebagai gambaran di atas.
“Artinya Yesus kita tempatkan diatas segala-galanya, atau kita menempatkan diri di bawah kehendak Yesus. Itu makna terdalam dari perayaan hari kenaikan,” ungkapnya dalam wawancara khusus dengan Sindonews.com, Kamis (14/5/2015).
Gomar memaparkan, bahwa contoh nyata dari perjuangan itu dapat dilakukan dengan ikut berjuang melawan korupsi. Sebab korupsi itu berlawanan dengan kejujuran.
Disisi lain dan yang paling penting adalah dengan melawan korupsi umat Kristiani sudah melawan sebuah tindakan yang merusak dan menggerogoti pembangunan nasional.
Gomar berharap dengan kenaikan Yesus Kristus, semua umat merendahkan diri, termasuk organisasi gereja tidak lagi tampil dengan mercusuar.
Karena pada dasarnya Yesus yang harus ditinggikan. Sehingga bukan nama gereja, organisasi gereja, dan bukan orang Kristen yang ditinggikan. “Sebab pada dasarnya Yesus lah yang ditinggikan,” jelasnya.
(sms)