Kebakaran Johar Akibat Sabotase?

Rabu, 13 Mei 2015 - 10:48 WIB
Kebakaran Johar Akibat Sabotase?
Kebakaran Johar Akibat Sabotase?
A A A
SEMARANG - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) menduga kebakaran yang melanda Pasar Johar, Semarang, Jawa Tengah karena sabotase.

Hal itu diperkuat hasil temuan tim independen mengenai munculnya beberapa titik api di pasar itu saat kebakaran. Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, pihaknya telah membentuk tim independen yang terdiri dari delapan orang guna menyelidiki penyebab kebakaran pasar peninggalan zaman Belanda itu.

Dalam proses investigasinya, mereka telah meminta keterangan sejumlah saksi, terutama pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Johar, kemarin. Menurut dia, dugaan korsleting listrik sebagai penyebab kebakaran dinilai tidak masuk akal dan penuh kejanggalan. Selain ditemukan beberapa titik api, saat kejadian juga terdengar suara ledakan.

Dari hasil penyelidikan sementara tim independen, sejumlah saksi menyatakan bahwa saat kebakaran berlangsung listrik masih dalam kondisi menyala. Jadi, dugaan kuat penyebab utama kebakaran bukan korsleting, melainkan ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihak-pihak tertentu. ”Indikasi itu kuat. Kami menyayangkan pihak-pihak yang telah terlebih dahulu menyampaikan kebakaran karena korsleting listrik,” tegas Abdullah.

Temuan itu nantinya akan dijadikan bahan rekomendasi ke Mabes Polri untuk menjadi pertimbangan dalam memutuskan penyebab utama kebakaran Pasar Johar. Jika nanti benar ada unsur kesengajaan, Ikappi mendesak Mabes Polri mengusut tuntas kasus tersebut hingga menemukan dan menindak aktor utamanya.

”Jika korsleting listrik, maka pengelola harus diproses hukum karena kelalaiannya hingga merugikan masyarakat. Kalau dibakar, pelaku dan aktor intelektualnya harus dikejar. Perlu diingat, pedagang selalu membayar retribusi dan lainlain,” katanya. Pemerintah juga diminta melakukan pendataan ulang mengenai jumlah pedagang karena masih simpang siur.

”Karena kami memiliki data ada 9.000 kios dan hampir 8.000-an yang terbakar, tapi menurut Pemkot hanya 4.000-an, jadi harus didata ulang. Kami juga dapat info satu karyawan salah satu pedagang ada yang meninggal, dan salah satu ketua paguyuban di rawat di rumah sakit,” imbuhnya.

Sementara Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, santunan kepada pedagang korban kebakaran pemkot sudah siap diberikan. Namun, hal itu masih terkendala aturan. Hendrar juga menyebutkan bahwa pemkot mengajak perbankan untuk membantu, misalnya, permodalan dengan administrasi yang mudah. Revitalisasi Pasar Johar sendiri dipastikan tetap memperhatikan cagar budaya.

”Jadi, kami akan libatkan tim cagar budaya, ahli konstruksi, pakar, dan lainnya untuk menentukan akibat dari kebakaran merusak konstruksi atau tidak,” katanya. Hingga saat ini, Puslabfor Mabes Polri Cabang Semarang telah mengambil beberapa barang bukti dari tempat kejadian. Namun, hasilnya saat ini belum bisa diketahui karena masih menunggu proses pemeriksaan di laboratorium.

M abduh
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6157 seconds (0.1#10.140)