Menyapa Dunia dengan Bunga
A
A
A
Identitas adalah hal penting bagi sebuah daerah untuk dikenali. Kota Tomohon memilih bunga sebagai identitas yang melekat pada kota kecil di Sulawesi Utara. Dari kota kecil dan sejuk ini, kami ingin menyapa dunia dengan bunga.
Pemilihan identitas ini tidak hanya sebuah maskot, namun menjadi sumber penggerak ekonomi masyarakat. Melalui bunga, Pemerintah Kota Tomohon menggerakkan sektor pertanian, pariwisata, sampai ekonomi. Identitas inilah yang menggerakkan daerah ini, bahkan sampai dikenal ke mancanegara. Kota Tomohon yang hanya memiliki luas 114,20 km2 memiliki lahan terbatas untuk kegiatan ekonomi seperti industri.
Pola hidup masyarakat yang sebagian besar petani menjadi sasaran awal untuk memaksimalkan potensi yang ada. Hampir seabad petani di Kota Tomohon telah membudidayakan berbagai jenis bunga seperti krisan, marry gold, aster. Bahkan, jenis krisan kulo dan riri khas daerah ini mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian sebagai komoditas lokal unggul.
Tidak sampai di situ, Jepang juga sedang menjajaki kerja sama untuk membeli bunga jenis ini dalam jumlah besar. Permintaan dari negara itu mencapai 2 juta tangkai per pekan, atau sekitar Rp10 miliar tiap pekan. Potensi ini sangat menguntungkan untuk masyarakat walau masih terbentur penanganan pascapanen dan sumber daya manusia yang belum terlatih.
Dari potensi pertanian bunga ini, Pemkot Tomohon melakukan gebrakan besar dengan menggelar acara Tomohon International Flower Festival (TIFF) sejak 2008 silam. Kegiatan akbar yang dikemas seperti parade bunga di Pasadena, Amerika Serikat ini telah berkembang menjadi agenda rutin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dari kegiatan inilah, semua potensi ekonomi di Kota Tomohon semakin terpacu. Keg iatan ini berlangsung akbar karena ribuan orang terlibat dalam acara. Atraksi utama adalah parade kendaraan hias yang dibentuk sedemikian rupa dan semuanya ditutupi berbagai jenis bunga.
Bukan hanya kabupaten/kota di Sulut yang ambil bagian dalam parade kendaraan hias, tercatat negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Rusia, Filipina, Hong Kong, Belanda, dan beberapa negara lainnya ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Tahun ini kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan pada 8 Agustus mendatang.
Tema yang diangkat adalah ‘Lets Join Flowers Extravaganza’ dan akan menyajikan atraksi lebih meriah. Sekali lagi kami mengundang warga dunia menghadiri dan menyaksikan rangkaian TIFF 2015. Berkat promosi pariwisata yang mencapai mancanegara, kunjungan wisatawan ke Kota Tomohon dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan.
Tercatat, kunjungan wisatawan domestik pada 2010 sebanyak 23.832 orang, sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 3.954 orang. Pada 2013 jumlah kunjungan wisatawan domestik naik menjadi 126.597 orang dan wisatawan asing sebanyak 13.534 orang. Dari data ini sangat terlihat perkembangan pariwisata di daerah ini.
Kunjungan wisatawan dan berbagai kegiatan promosi wisata lain langsung berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat. Sebagai contoh, saat gelaran TIFF 2014 silam sekitar Rp1,5 miliar mengalir langsung pada masyarakat dan sebagian besar dinikmati petani bunga. Hal lain yang ikut berkembang adalah usaha masyarakat seperti penginapan dan rumah makan yang semakin banyak mendapat pemasukan.
Sasaran akhir dari semua program kerja ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemerintah menyediakan berbagai peluang usaha yang nantinya akan dinikmati masyarakat. Kesempatan membuka usaha dan bekerja telah ditangkap masyarakat dan mereka mendapat hasil dari rangkaian program yang dimulai dari bidang pertanian bunga.
Target kami masih jauh dari yang diharapkan karena masih ada potensi lain yang belum bisa dikembangkan. Pembangunan infrastruktur pariwisata, promosi yang lebih luas, serta pembentukan sumber daya manusia masih harus diperhatikan. Masih banyak hal yang harus dibenahi dan butuh kerja keras dari semua pihak.
Bagi kami, tidak butuh pabrik atau pelabuhan besar yang mempekerjakan ribuan orang untuk menggerakkan ekonomi. Bidang tanah masingmasing petani di kaki Gunung Lokon yang menjadi hamparan pertanian bunga adalah modal utama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi identitas daerah.
Program Pemkot Tomohon untuk semakin memaksimalkan potensi ini akan terus bergulir, bahkan semakin dimaksimalkan. Bunga adalah identitas daerah dan menjadi penyokong utama ekonomi. Sekitar 100.000 warga Kota Tomohon menyapa dunia dengan bunga dan mengundang untuk melihat keindahan alam di ‘Kota Bunga’.
Jimmy Feidie Eman
Wali Kota Tomohon
Pemilihan identitas ini tidak hanya sebuah maskot, namun menjadi sumber penggerak ekonomi masyarakat. Melalui bunga, Pemerintah Kota Tomohon menggerakkan sektor pertanian, pariwisata, sampai ekonomi. Identitas inilah yang menggerakkan daerah ini, bahkan sampai dikenal ke mancanegara. Kota Tomohon yang hanya memiliki luas 114,20 km2 memiliki lahan terbatas untuk kegiatan ekonomi seperti industri.
Pola hidup masyarakat yang sebagian besar petani menjadi sasaran awal untuk memaksimalkan potensi yang ada. Hampir seabad petani di Kota Tomohon telah membudidayakan berbagai jenis bunga seperti krisan, marry gold, aster. Bahkan, jenis krisan kulo dan riri khas daerah ini mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian sebagai komoditas lokal unggul.
Tidak sampai di situ, Jepang juga sedang menjajaki kerja sama untuk membeli bunga jenis ini dalam jumlah besar. Permintaan dari negara itu mencapai 2 juta tangkai per pekan, atau sekitar Rp10 miliar tiap pekan. Potensi ini sangat menguntungkan untuk masyarakat walau masih terbentur penanganan pascapanen dan sumber daya manusia yang belum terlatih.
Dari potensi pertanian bunga ini, Pemkot Tomohon melakukan gebrakan besar dengan menggelar acara Tomohon International Flower Festival (TIFF) sejak 2008 silam. Kegiatan akbar yang dikemas seperti parade bunga di Pasadena, Amerika Serikat ini telah berkembang menjadi agenda rutin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dari kegiatan inilah, semua potensi ekonomi di Kota Tomohon semakin terpacu. Keg iatan ini berlangsung akbar karena ribuan orang terlibat dalam acara. Atraksi utama adalah parade kendaraan hias yang dibentuk sedemikian rupa dan semuanya ditutupi berbagai jenis bunga.
Bukan hanya kabupaten/kota di Sulut yang ambil bagian dalam parade kendaraan hias, tercatat negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Rusia, Filipina, Hong Kong, Belanda, dan beberapa negara lainnya ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Tahun ini kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan pada 8 Agustus mendatang.
Tema yang diangkat adalah ‘Lets Join Flowers Extravaganza’ dan akan menyajikan atraksi lebih meriah. Sekali lagi kami mengundang warga dunia menghadiri dan menyaksikan rangkaian TIFF 2015. Berkat promosi pariwisata yang mencapai mancanegara, kunjungan wisatawan ke Kota Tomohon dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan.
Tercatat, kunjungan wisatawan domestik pada 2010 sebanyak 23.832 orang, sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 3.954 orang. Pada 2013 jumlah kunjungan wisatawan domestik naik menjadi 126.597 orang dan wisatawan asing sebanyak 13.534 orang. Dari data ini sangat terlihat perkembangan pariwisata di daerah ini.
Kunjungan wisatawan dan berbagai kegiatan promosi wisata lain langsung berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat. Sebagai contoh, saat gelaran TIFF 2014 silam sekitar Rp1,5 miliar mengalir langsung pada masyarakat dan sebagian besar dinikmati petani bunga. Hal lain yang ikut berkembang adalah usaha masyarakat seperti penginapan dan rumah makan yang semakin banyak mendapat pemasukan.
Sasaran akhir dari semua program kerja ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemerintah menyediakan berbagai peluang usaha yang nantinya akan dinikmati masyarakat. Kesempatan membuka usaha dan bekerja telah ditangkap masyarakat dan mereka mendapat hasil dari rangkaian program yang dimulai dari bidang pertanian bunga.
Target kami masih jauh dari yang diharapkan karena masih ada potensi lain yang belum bisa dikembangkan. Pembangunan infrastruktur pariwisata, promosi yang lebih luas, serta pembentukan sumber daya manusia masih harus diperhatikan. Masih banyak hal yang harus dibenahi dan butuh kerja keras dari semua pihak.
Bagi kami, tidak butuh pabrik atau pelabuhan besar yang mempekerjakan ribuan orang untuk menggerakkan ekonomi. Bidang tanah masingmasing petani di kaki Gunung Lokon yang menjadi hamparan pertanian bunga adalah modal utama untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi identitas daerah.
Program Pemkot Tomohon untuk semakin memaksimalkan potensi ini akan terus bergulir, bahkan semakin dimaksimalkan. Bunga adalah identitas daerah dan menjadi penyokong utama ekonomi. Sekitar 100.000 warga Kota Tomohon menyapa dunia dengan bunga dan mengundang untuk melihat keindahan alam di ‘Kota Bunga’.
Jimmy Feidie Eman
Wali Kota Tomohon
(bbg)