Norwegia Tempat Terbaik Bagi Ibu, Somalia Terburuk
A
A
A
Norwegia dianggap sebagai tempat terbaik di dunia untuk menjadi seorang ibu sedangkan Somalia menjadi tempat terburuk. Berdasarkan laporan tahunan organisasi Save the Children bertajuk "State of the World's Mothers" 2015, Indonesia hanya menempati urutan ke-112 sebagai tempat terbaik bagi ibu.
*Negara Ibu Di Dunia Laporan tahunan organisasi Save the Children di 179 negara
*10 negara terbaik untuk menjadi seorang ibu
-Norwegia
-Finlandia
-Islandia
-Denmark
-Swedia
-Belanda
-Spanyol
-Jerman
-Australia
-Belgia
*10 negara terburuk untuk menjadi seorang ibu
- Haiti (169)
- Mali (176)
- Gambia (174)
- Guinea-Bissau (171)
- Sierra Leone (169)
- Pantai Gading (173)
- Nigeria (171)
- Afrika Tengah (177)
- Kongo (178)
- Somalia (179)
- Chad (172)
- Nigeria (175)
*Negara-negara lain
18 Israel
24 Inggris
32 Jepang
33 Amerika Serikat
38 Arab Saudi
56 Rusia
61 China
84 Iran
100 Irak
112 Indonesia
140 India
152 Afghanistan
-Buruknya situasi di Somalia membuat para ibu tidak punya banyak akses ke kebutuhan dasar
-Satu dari 18 perempuan di Somalia meninggal saat melahirkan.
-Tingginya angka kematian bayi di kawasan Afrika sub-Sahara disebabkan kesehatan buruk para ibu
-10-20% para ibu di Afrika menderita kekurangan berat badan
-Faktor lain tinggi angka kematian ibu di Afrika adalah banyak kelahiran di usia muda, kurangnya penggunaan kontrasepsi, akses buruk ke pelayanan kesehatan dan terlalu sedikitnya petugas kesehatan
-Empat hal yang berpotensi menyelamatkan nyawa yakni nutrisi baik, sanitasi, pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi ibu dan anak..
-Negara-negara Afrika Sub-sahara menempati sepuluh peringkat terbawah sejak organisasi Save the Children mengeluarkan laporan Mothers' Index
-Negara-negara Afrika menderita akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi, konflik dan pemerintahan yang buruk
-Sebaliknya selain Norwegia di tempat teratas, negara-negara Skandinavia lainnya mengisi posisi paling atas lainnya.
-Laporan "State of the World's Mothers" membuat perbandingan masalah kesehatan ibu, kematian anak, pendidikan, gaji, dan status politik perempuan di 179 negara
-Meski tergolong negara maju, Amerika Serikat berada di peringkat 33 karena performa buruk dalam pelaksanaan kesehatan ibu dan anak.
*Angka Kematian Ibu Dunia
-Data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari 1% per tahun.
-Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu lamban untuk mencapai target Tujuan PembangunanMillenium (Millenium Development Goals/MDGs)
-Untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5% pertahun
-Target MDGs untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan
-Tahun 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000.
-Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang.
-Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup.
*AKI Indonesia Tergolong Tinggi di ASEAN
-Mengutip data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup
-Target AKI tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
-Angka Kematian Bayi (AKB) saat ini mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.
-ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 sebanyak 5.019 orang.
-Jumlah kematian ibu pada 2012 berjumlah 4.985 sedangkan pada 2011 mencapai 5.118 -Bayi meninggal berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak
-Kematian ibu terjadi pada perempuan yang TERLALU MUDA untuk hamil, ada juga yang TERLALU TUA untuk hamil, jarak kehamilan yang TERLALU BERDEKATAN, serta kehamilan yang TERLALU SERING
-Tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia tertinggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN)
-Singapura mencatat paling rendah angka ibu hamil/melahirkan, hanya 3 ibu meninggal per 100.000 ibu melahirkan, disusul Malaysia (5 ibu meninggal/100.000 ibu melahirkan), Thailand (8-10/ 100.000), Vietnam (50/ 100.000).
*Angka Kematian Ibu 2010 di Indonesia Dibandingkan Negara Asia Lain (Per 100.000 Kelahiran Hidup)
*Angka Kematian Bayi 2010 di Indonesia Dibandingkan Negara Asia Lain (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
*Data Profil Kesehatan Indonesia 2013:
-Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan secara nasional pada tahun 2013 sebesar 90,88%.
-Dilihat dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih pada 2013, ada tiga provinsi dengan cakupan tertinggi yakni Jawa Tengah dengan cakupan 99,89%, Sulawesi Selatan 99,78%, dan Sulawesi Utara 99,59%.
- Tiga provinsi dengan cakupan terendah adalah Papua 33,31%, Papua Barat (73,20%), dan Nusa Tenggara Timur (74,08%). *Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013*.
-Penolong saat persalinan dengan kualifikasi tertinggi dilakukan oleh bidan (68,6%) kemudian oleh dokter (18,5%), lalu nontenaga kesehatan (11,8%).
-Sebanyak 0,8% kelahiran dilakukan tanpa ada penolong, dan hanya 0,3% kelahiran saja yang ditolong oleh perawat.
Sumber : www.depkes.go.id
*Negara Ibu Di Dunia Laporan tahunan organisasi Save the Children di 179 negara
*10 negara terbaik untuk menjadi seorang ibu
-Norwegia
-Finlandia
-Islandia
-Denmark
-Swedia
-Belanda
-Spanyol
-Jerman
-Australia
-Belgia
*10 negara terburuk untuk menjadi seorang ibu
- Haiti (169)
- Mali (176)
- Gambia (174)
- Guinea-Bissau (171)
- Sierra Leone (169)
- Pantai Gading (173)
- Nigeria (171)
- Afrika Tengah (177)
- Kongo (178)
- Somalia (179)
- Chad (172)
- Nigeria (175)
*Negara-negara lain
18 Israel
24 Inggris
32 Jepang
33 Amerika Serikat
38 Arab Saudi
56 Rusia
61 China
84 Iran
100 Irak
112 Indonesia
140 India
152 Afghanistan
-Buruknya situasi di Somalia membuat para ibu tidak punya banyak akses ke kebutuhan dasar
-Satu dari 18 perempuan di Somalia meninggal saat melahirkan.
-Tingginya angka kematian bayi di kawasan Afrika sub-Sahara disebabkan kesehatan buruk para ibu
-10-20% para ibu di Afrika menderita kekurangan berat badan
-Faktor lain tinggi angka kematian ibu di Afrika adalah banyak kelahiran di usia muda, kurangnya penggunaan kontrasepsi, akses buruk ke pelayanan kesehatan dan terlalu sedikitnya petugas kesehatan
-Empat hal yang berpotensi menyelamatkan nyawa yakni nutrisi baik, sanitasi, pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi ibu dan anak..
-Negara-negara Afrika Sub-sahara menempati sepuluh peringkat terbawah sejak organisasi Save the Children mengeluarkan laporan Mothers' Index
-Negara-negara Afrika menderita akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi, konflik dan pemerintahan yang buruk
-Sebaliknya selain Norwegia di tempat teratas, negara-negara Skandinavia lainnya mengisi posisi paling atas lainnya.
-Laporan "State of the World's Mothers" membuat perbandingan masalah kesehatan ibu, kematian anak, pendidikan, gaji, dan status politik perempuan di 179 negara
-Meski tergolong negara maju, Amerika Serikat berada di peringkat 33 karena performa buruk dalam pelaksanaan kesehatan ibu dan anak.
*Angka Kematian Ibu Dunia
-Data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari 1% per tahun.
-Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu lamban untuk mencapai target Tujuan PembangunanMillenium (Millenium Development Goals/MDGs)
-Untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5% pertahun
-Target MDGs untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan
-Tahun 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000.
-Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang.
-Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup.
*AKI Indonesia Tergolong Tinggi di ASEAN
-Mengutip data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup
-Target AKI tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
-Angka Kematian Bayi (AKB) saat ini mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.
-ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 sebanyak 5.019 orang.
-Jumlah kematian ibu pada 2012 berjumlah 4.985 sedangkan pada 2011 mencapai 5.118 -Bayi meninggal berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak
-Kematian ibu terjadi pada perempuan yang TERLALU MUDA untuk hamil, ada juga yang TERLALU TUA untuk hamil, jarak kehamilan yang TERLALU BERDEKATAN, serta kehamilan yang TERLALU SERING
-Tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia tertinggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN)
-Singapura mencatat paling rendah angka ibu hamil/melahirkan, hanya 3 ibu meninggal per 100.000 ibu melahirkan, disusul Malaysia (5 ibu meninggal/100.000 ibu melahirkan), Thailand (8-10/ 100.000), Vietnam (50/ 100.000).
*Angka Kematian Ibu 2010 di Indonesia Dibandingkan Negara Asia Lain (Per 100.000 Kelahiran Hidup)
- Jepang 5
- Singapura 3
- Korsel 16
- Brumei 24
- Malaysia 29
- China 37
- Thailand 48
- Vietnam 59
- Filipina 99
- India 200
- Myanmar 200
- Indonesia 220
- Timor Leste 300
*Angka Kematian Bayi 2010 di Indonesia Dibandingkan Negara Asia Lain (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
- Jepang 2
- Singapura 2
- Korsel 4
- Brumei 6
- Malaysia 6
- China 11
- Thailand 13
- Vietnam 17
- Filipina 20
- Indonesia 25
- India 47
- Timor Leste 46
- Myanmar 48
*Data Profil Kesehatan Indonesia 2013:
-Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan secara nasional pada tahun 2013 sebesar 90,88%.
-Dilihat dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih pada 2013, ada tiga provinsi dengan cakupan tertinggi yakni Jawa Tengah dengan cakupan 99,89%, Sulawesi Selatan 99,78%, dan Sulawesi Utara 99,59%.
- Tiga provinsi dengan cakupan terendah adalah Papua 33,31%, Papua Barat (73,20%), dan Nusa Tenggara Timur (74,08%). *Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013*.
-Penolong saat persalinan dengan kualifikasi tertinggi dilakukan oleh bidan (68,6%) kemudian oleh dokter (18,5%), lalu nontenaga kesehatan (11,8%).
-Sebanyak 0,8% kelahiran dilakukan tanpa ada penolong, dan hanya 0,3% kelahiran saja yang ditolong oleh perawat.
Sumber : www.depkes.go.id
(bbg)