Gempa Kembali Guncang Nepal

Rabu, 13 Mei 2015 - 10:10 WIB
Gempa Kembali Guncang Nepal
Gempa Kembali Guncang Nepal
A A A
KATHMANDU - Nepal kembali diguncang gempa 7,4 Skala Richter (SR) kemarin. Sedikitnya 36 orang tewas akibat musibah tersebut. Ini merupakan gempa besar kedua yang menerjang Nepal dalam satu bulan terakhir.

Gempa pada 25 April lalu menewaskan lebih dari 8.000 orang. Duka dan pencarian korban gempa pada 25 April masih dilakukan. Tapi, kemarin, gempa dahsyat kembali menerjang Nepal. Gempa berkekuatan 7,4 SR itu terjadi pada pukul 12.35 waktu setempat. Dilansir dari Badan Survei Geologi AS (USGS), pusat gempa berada 76 km sebelah timur Kathmandu. Pusat gempa dekat dengan Everest Base Camp, lokasi yang mengalami longsor salju akibat gempa bulan lalu.

Saat itu 18 pendaki tewas tertimbun. Gempa yang terjadi kemarin berpotensi menyebabkan kerusakan yang signifikan dan tanah longsor. Apalagi terjadi dua kali gempa susulan berskala 5,6 hingga 6,3 SR. Direktur Utama Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal Dambar Parajuli mengatakan tidak ada pendaki atau sherpa di Everest Base Camp saat gempa kedua terjadi.

”Semua sudah pergi,” ujarnya kepada Reuters. Di Lukla titik pemberangkatan menuju Everest, menurut Parajuli, beberapa dinding bangunan retak. Seperti gempa pertama, guncangan kemarin juga bisa dirasakan hingga di New Delhi, India serta Dhaka, Bangladesh. Sejumlah pejabat Nepal bahkan mengatakan, akibat gempa ini, sejumlah bangunan di Tibet dikabarkan ambruk.

Hingga tadi malam, juru bicara Kepolisian Nepal, Kamal Singh Bam, mengungkapkan sedikitnya 36 orang tewas dan 679 lainnya terluka di Nepal. Sementara itu, 4 orang warga India yang berada di Siliguri, perbatasan kedua negara tewas. Di sini, potongan beton berjatuhan dari sejumlah bangunan. Saat gempa terjadi, warga di Kathmandu panik. Mereka bergegas keluar dari rumah dan gedung. Para orang tua terlihat mendekap erat anak-anak mereka.

Adapun yang lain mencoba untuk menghubungi kerabat mereka dengan ponsel. Pemilik toko langsung menutup toko mereka. Jalan-jalan menjadi macet lantaran orang-orang bergegas pulang untuk memeriksa keadaan keluarga masingmasing. ”Saya sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah,” kata Bishal Rai, seorang pria berumur 20-an yang mengatakan tak bisa menghubungi keluarganyadiwilayahutaraKathmandu lewat sambungan telepon.

Gempa beruntun yang mengguncang Nepal saling terkait. Ahli volkanologi dari Universitas Portsmouth, Inggris, Carmen Solana mengungkapkan, sering kali gempa besar terjadi beberapa waktu setelah adanya gempa. ”Bahkan, gempa kedua kadang-kadang lebih besar dari yang pertama,” ujar Solana kepada Science Media Centre (SMC).

”Itu saling terkait, saling berhubungan. Gempa kedua diakibatkan oleh guncangan gempa pertama.” Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) menyampaikan hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa kedua yang mengguncang Nepal. ”Telah terjadi gempa di 7,4 SR di Nepal. Sampai dengan saat ini, tidak ada WNI yang terluka akibat gempa tersebut,” demikian keterangan Kemlu kemarin.

Selain itu, Kemlu mengabarkan, Tim Evakuasi WNI dan Bantuan Kemanusiaan Indonesia dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemlu di Nepal dalam keadaan aman. Demikian pula dengan relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) serta relawan dari Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri.

Para relawan tersebut dikabarkan tengah dalam perjalanan menuju Gorkha saat gempa kedua menerjang. Selanjutnya, rumah sakit lapangan Indonesia yang merupakan bagian dari bantuan kemanusiaan untuk Nepal terus beroperasi, bahkan menerima tambahan pasien baru.

Arvin/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5514 seconds (0.1#10.140)