Jalur Alternatif Bogor-Sukabumi Rusak Parah

Selasa, 12 Mei 2015 - 09:36 WIB
Jalur Alternatif Bogor-Sukabumi...
Jalur Alternatif Bogor-Sukabumi Rusak Parah
A A A
BOGOR - Jalur alternatif dari Bogor menuju Sukabumi melalui Jalan Raya Pamoyanan-Cijeruk- Cigombong rusak parah sepanjang 5 km. Kerusakan sudah berlangsung hampir tiga tahun tanpa ada perhatian dari Pemkab Bogor.

Berdasarkan pantauan, kerusakan tersebut tersebar di beberapa titik antara lain Kampung Babakan Cisalada, Pasir Munjul, Citiis (Kecamatan Cijeruk) dan perempatan Cibadak- Caringin, (Kecamatan Cigombong). Kerusakan membuat sejumlah pengendara sepeda motor kerap mengalami kecelakaan, terlebih saat malam hari jalur tersebut minim penerangan jalan umum (PJU).

Usman, 45, warga Desa Cijeruk, menuturkan, beberapa kerusakan diakibatkan tidak ada drainase di sepanjang jalan sehingga mengakibatkan air meluap ke jalan saat hujan turun. ”Rusaknya sudah lama, tapi tidak diperbaiki. Banyak pengendara motor yang terjatuh saat melintas di tengah guyuran hujan,” katanya kemarin.

Hal senada diungkapkan Herman, 35, tukang ojek di Cijeruk. Menurutnya, kerusakan jalan juga disebabkan banyak truk milik perusahaan air curah yang melebihi tonase jalan. ”Bagaimana jalan mau awet kalau volume dan tonase kendaraan yang melintas tidak dibatasi. Sementara mereka para pemilik perusahaan terkesan tutup mata dan tidak mau tahu, padahal jalan ini merupakan kepentingan umum,” tuturnya.

Warga berharap pemerintah daerah dan dinas terkait segera melakukan peninjauan dan melaksanakan perawatan lebih intensif, mengingat keberadaan jalur alternatif tersebut sangat vital. ”Saya berharap instansi terkait melakukan teguran secara keras kepada pihak perusahaan air minum dan curah karena sebagian besar kerusakan jalan diakibatkan oleh kendaraan dan truk-truk besar milik mereka,” ungkapnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga dan Pengairan wilayah Ciomas, Kabupaten Bogor, Asep Suryana menuturkan, selain karena faktor cuaca, kerusakan jalan juga akibat banyak pejabat Pemkab Bogor terlibat kasus hukum. ”Tapi, sudah kita anggarkan dan insya Allah akan segera kita perbaiki pada Juni atau Juli ini,” ungkapnya.

Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Heru Kamatami menjelaskan, kerusakan jalan itu sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari Pemkab Bogor. Infrastruktur jalan merupakan bagian terpenting dalam peningkatan roda perekonomian, apalagi di wilayah Kabupaten Bogor bagian selatan. ”Perbaikan jalan harus disegerakan, jangan sampai menghambat aktivitas warga yang ujung-ujungnya mengganjal laju perekonomian,” katanya.

Sebagai daerah penyangga Ibu Kota dan daerah berkembang, sudah selayaknya Pemkab Bogor memprioritaskan infrastruktur karena jalan menjadi salah satu penunjang utama dalam pembangunan. ”Selain roda perekonomian yang terhambat, rusaknya jalan berdampak terjadi pemborosan bahan bakar minyak (BBM). Harus ada tindakan tegas juga terhadap pihak-pihak yang dianggap menjadi penyebab kerusakan jalan,” tandasnya.

Haryudi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7671 seconds (0.1#10.140)