SBY Dinilai Penyebab Demokrat Defisit Figur
A
A
A
JAKARTA - Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai menjadi penyebab minimnya figur di partai berlambang bintang segitiga ini. Hingga sekitar 14 tahun berdiri, partai yang dipimpin SBY ini belum mampu memunculkan figur baru untuk menarik perhatian publik.
Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat Indonesia untuk Demokrasi (Sigma) M Imam Nasef mengatakan, Partai Demokrat adalah tubuh partai yang masih bergantung kepada kekuatan figur.
"Kekuatan Demokrat memang terletak di figur, bisa dibilang Demokrat adalah partai figur. Tapi sayangnya Demokrat tidak mampu melahirkan figur baru yang dapat menjadi magnet bagi para konstituen," kata Nasef kepada Sindonews, Senin (11/5/2015).
Nasef mengatakan, ketergantungan Partai Demokrat kepada sosok dan sikap SBY sendiri yang terkesan belum rela menyerahkan tampuk pimpinan Demokrat ke pihak lain, merupakan dua hal yang menjadi penyebab Demokrat mengalami defisit figur.
Hal tersebut, kata dia, terlihat dari kabar yang santer beredar, SBY bakal dimajukan kembali menjadi calon ketua umum dan akan dipilih secara aklamasi dalam Kongres Partai Demokrat di Surabaya.
"Pada titik itulah regenerasi di Demokrat juga mandeg dan itu tidak baik bagi partai yang mengandalkan kekuatan figur," kata Nasef.(ico)
Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat Indonesia untuk Demokrasi (Sigma) M Imam Nasef mengatakan, Partai Demokrat adalah tubuh partai yang masih bergantung kepada kekuatan figur.
"Kekuatan Demokrat memang terletak di figur, bisa dibilang Demokrat adalah partai figur. Tapi sayangnya Demokrat tidak mampu melahirkan figur baru yang dapat menjadi magnet bagi para konstituen," kata Nasef kepada Sindonews, Senin (11/5/2015).
Nasef mengatakan, ketergantungan Partai Demokrat kepada sosok dan sikap SBY sendiri yang terkesan belum rela menyerahkan tampuk pimpinan Demokrat ke pihak lain, merupakan dua hal yang menjadi penyebab Demokrat mengalami defisit figur.
Hal tersebut, kata dia, terlihat dari kabar yang santer beredar, SBY bakal dimajukan kembali menjadi calon ketua umum dan akan dipilih secara aklamasi dalam Kongres Partai Demokrat di Surabaya.
"Pada titik itulah regenerasi di Demokrat juga mandeg dan itu tidak baik bagi partai yang mengandalkan kekuatan figur," kata Nasef.(ico)
(kur)