Tantangan KAA di Mata Menteri Anies Baswedan

Sabtu, 18 April 2015 - 18:39 WIB
Tantangan KAA di Mata Menteri Anies Baswedan
Tantangan KAA di Mata Menteri Anies Baswedan
A A A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan melihat ada tantangan besar di balik peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60. Yakni mengurangi ketimpangan dalam banyak aspek di berbagai negara terutama Asia dan Afrika.

"Sekarang tantangan kita adalah membereskan ketimpangan di dalam tiap-tiap bangsa (peserta KAA) ini," kata Anies di Bandung, Sabtu (18/4/2015).

Dulu saat gelaran KAA pada 1955, ketimpangan negara di Asia dan Afrika dengan Eropa sangat tinggi dalam berbagai hal. Tapi sekarang hal itu sudah berkurang. Negara-negara yang dulu tertinggal, kini bisa menyaingi negara maju.

"Sekarang ketimpangan antar negara sudah menyempit, tidak melebar. Tapi ketimpangan di dalam negara melebar," ungkapnya.

Dia mencontohkan, kemajuan di Indonesia dengan merujuk pada Jakarta yang serba maju. Tapi hal itu tidak seimbang jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Ciamis, Cianjur, bahkan daerah-daerah di Indonesia Timur.

Lewat KAA, berbagai negara diharapkan bisa mengurangi ketimpangan di negaranya masing-masing. Untuk mengentaskan ketimpangan itu, pendidikan dan kesehatan jadi kunci utama. Selain itu perlu juga dibangun infrastruktur, energi, telekomunikasi, dan transportasi.

Sementara soal datangnya berbagai delegasi negara Asia dan Afrika, Anies menyebut itu bisa dijadikan sebagai pemicu kebangkitan bagi Indonesia.

"Jadi ini ksmpatan bagi kita untuk kembali bangkit, bahwa kita dalam posisi yang jadi rujukan di Asia dan Afrika," tandas Anies.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8692 seconds (0.1#10.140)