Soegeng Sarjadi Dikebumikan di Selabintana

Kamis, 30 Oktober 2014 - 21:15 WIB
Soegeng Sarjadi Dikebumikan di Selabintana
Soegeng Sarjadi Dikebumikan di Selabintana
A A A
SUKABUMI - Tokoh nasional sekaligus mantan anggota MPR RI, Soegeng Sarjadi, berpulang di usia ke-72 tahun. Almarhum dikebumikan di kawasan Selabintana, tepatnya di Kampung Nagrog, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, sore tadi.

Jenazah Soegeng Sarjadi tiba di Selabintana pada pukul 15.30 WIB menggunakan mobil jenazah milik RS Petra Medika, Bogor. Sebelum dikebumikan, jenazah pendiri lembaga riset Soegeng Sarjadi Syndicate tersebut terlebih dahulu disemayamkan di Masjid Assholihin yang berada di dalam kawasan villa milik almarhum.

Usai disalatkan, jenazah Soegeng akhirnya dimakamkan di sebidang tanah berukuran kurang lebih 6x6 meter, tepat di depan Masjid Assholihin. Di tempat yang tertutup pagar ini, jenazah Soegeng dikebumikan tepat di samping makam mertuanya.

Isak tangis isteri almarhum, Dewi Solihat dan kelima anaknya serta kerabat dan sahabat almarhum mewarnai prosesi pemakaman. Sejumlah sahabat yang menghadiri pemakaman itu di antaranya mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Abdul Latief, mantan Menteri Koperasi Adi Sasono, serta Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh.

Turut hadir Wali Kota Sukabumi M Muraz dan para pejabat Muspida Kota dan Kabupaten Sukabumi. Menurut anak ke empat Soegeng Sarjadi, dr Neng Silvia Carolina sebelum wafat Soegeng yang dikenalnya sebagai figur bapak yang bijak ini menjalani masa pemulihan selama satu pekan di vila.

Sepulang dari tempat itu, Soegeng akhirnya menjalani perawatan di RS Petra Medika Sentul City, Bogor, hingga wafat.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, Soegeng sempat memaksa untuk kembali pulang ke rumahnya di Depok. Namun karena kondisinya sangat memprihatinkan, Soegeng yang dinyatakan menderita kanker tiroid itu terpaksa harus menjalani perawatan.

“Jauh hari sebelumnya Papa sudah berpesan ingin dimakamkan di sini (Villa)," ujar Neng Silvia, Kamis (30/10/2014).

Sementara itu, Abdul Latif mengaku sangat kehilangan figur sahabatnya tersebut. Menurut mantan menteri era Suharto itu, Soegeng merupakan seorang aktivis yang berani.

“Beliau adalah sahabat saya sejak menjadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kenangan yang tidak bisa saya lupakan adalah ketika beliau turut terlibat pada aksi unjuk rasa di Unpad,” tuturnya.

Wali Kota Sukabumi M Muraz mengatakan, sejak satu tahun terakhir ini Soegeng Sarjadi menetap di Sukabumi. Kehadirannya ini sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan Muraz dalam menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi.

“Banyak sekali beliau menyumbangkan pemikirannya untuk kemajuan Sukabumi. Saya benar-benar kehilangannya,” ujar Muraz.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3562 seconds (0.1#10.140)