Kapal minim, patroli fokus di Selat Malaka

Rabu, 27 Juni 2012 - 17:05 WIB
Kapal minim, patroli fokus di Selat Malaka
Kapal minim, patroli fokus di Selat Malaka
A A A
Sindonews.com - Keterbatasan kapal membuat operasi pengamanan laut Indonesia tidak bisa maksimal digelar di seluruh wilayah. Dari tiga jalur pelayaran alur laur kepulauan Indonesia (ALKI), fokus pengamanan baru bisa dilakukan untuk satu wilayah.

Ketiga ALKI yang dimaksud adalah, ALKI I meliputi Selat Malaka, Sunda, hingga laut China Selatan. ALKI II mencakup Selat Makassar hingga Laut Sulawesi, dan ALKI III terbentang dari Papua, Laut Flores hingga Australia.

Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo menyebut, setiap ALKI macam-macam persoalannya. Di ALKI I masalah lebih banyak pada illegal trafficking dan illegal logging, di ALKI II terjadi illegal fishing dan peyalahgunaan BBM, sedang di ALKI III terdapat illegal fishing.

Namun karena keterbatasan anggaran, sarana, dan unsur penegak hukum, maka fokus operasi dilakukan di ALKI I. "Pola kita sekarang lebih cenderung tren pengamanan Selat Malaka dulu. Kita programkan zero pencurian dan zero perompakan," katanya di Jakarta, Rabu (27/6).

Dengan penguatan pengamanan di Selat Malaka ini, selain memberikan rasa aman, diharapkan meningkatkan kewibawaan Indonesia di kancah internasional.

"Di Selat Malaka ada 50 ribu lebih kapal per tahun, sehingga itu yang diprioritaskan," jelasnya.

Menurut Didik, lautan yang harus diawasi sejauh 200 mil dari garis pantai, sementara kapal cuma satu. "Harapan kita setahun bisa ada pengadaan kapal sebanyak 2-3 kapal. Panjangnya 60 meter ke bawah," terang Didik.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7151 seconds (0.1#10.140)