Caketum Golkar Ini Diprediksi Bakal Jadi Kuda Hitam di Munaslub

JAKARTA - Calon Ketua Umum Partai Golkar (Caketum) Airlangga Hartarto dinilai menjadi 'kuda hitam' dalam penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar. Airlangga dianggap figur yang bisa diterima semua kalangan, kader lintas kubu maupun pemerintah.

"Saya kira akan muncul kuda hitam yang sangat kuat, namanya Airlangga Hartarto. Kader Golkar yang satu ini saya nilai sebagai orang ini paling nyaman di hati Jokowi dan kader Golkar," kata Peneliti senior dari lembaga Center for Stratgic and International Studies (CSIS) J Kristiadi saat dihubungi wartawan, kemarin.

‎Putera mantan menteri di era Orde Baru Hartarto itu dinilai tak memiliki masalah apapun, termasuk masalah hukum. Sehingga, nama Airlangga lebih nyaman di internal maupun eksternal partai.

Airlangga juga dinilai sosok yang tenang, siap bekerja sama dengan pemerintah tanpa embel-embel atau deal-deal tertentu serta tak berambisi banyak.

"Kita semua tahu ada pertarungan antar dua yang sangat keras yakni antara Ade Komarudin dan Setya Novanto. Maka akan keluar unsur patron yang baru menjadi pemenang dalam Munaslub yakni Airlangga," tuturnya.

Kader Partai Golkar dinilainya akan merasa tak nyaman ‎dengan pertarungan antara kubu Ade Komarudin dengan Setya Novanto yang menimbulkan gesekan. Akhir dari pertarungan kedua kubu itu, kader Partai Gokar akan memilih kandidat lain yang lebih baik dan diterima oleh kader dari kedua kubu itu.

"Ketika keduanya sedang bertarung masing-masing memiliki pasukan dan jaringan. Pertarungan itu akan membuat jenuh lapisan bawah dan beralih kepada orang yang diterima semua pihak dan menjadi pemersatu diantara mereka," tuturnya.

Ditambahkannya, ‎belum lagi negara atau pemerintahan Jokowi merasa berkepentingan akan keberadaan Partai Golkar. Pemerintah ingin kestabilan sehingga pembangunan bisa berjalan lancar.

"Negara atau pemerintah sekarang ini berkepentingan agar semua agenda pemerintah berjalan dengan lancar. Airlangga bisa jadi jawaban bagi pemerintah," pungkasnya.