Organisasi Mahasiswa Dinilai Cenderung Sibuk Kegiatan Seremonial

Minggu, 08 November 2015 - 13:20 WIB
Organisasi Mahasiswa Dinilai Cenderung Sibuk Kegiatan Seremonial
Organisasi Mahasiswa Dinilai Cenderung Sibuk Kegiatan Seremonial
A A A
JAKARTA - Organisasi kemahasiswaan selama ini dianggap cenderung hanya berkutat pada sisi seremonial dan cenderung hanya mengikuti tuntutan program kerja.

"Selama ini agenda itu hanya bersifat seremonial. Tidak mampu mengukur apa yang menjadi output dari kegiatan tersebut sehingga kita tak pernah ada target yang jelas," kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) Riduan Dalimunthe dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/11/2015).‎

Ide yang muncul kemudian adalah mendorong organisasi kemahasiswaan yang lebih modern, responsif terhadap kebutuhan kader, aspirasi masyarakat serta lebih dinamis dalam menyesesuaikan diri terhadap tantangan zaman.

Menurut dia, kondisi ini tidak hanya terkait dengan infrastruktur organisasi, melainkan memperlakukan organisasi dengan cara pandang kemajuan zaman.

Riduan mengatakan, organisasi kemahasiswaan saat ini masih cenderung statis dan lambat merespons situasi internal dan eksterna

"Oleh karena itu dibutuhkan kreativitas, inovasi serta efisiensi dalam administrasi," ‎kata pria asal Sumatera Utara tersebut.‎

Hal lain yang cukup penting menurutnya adanya pemanfaatan teknologi untuk mendukung kerja-kerja organisasi. "Ketika menjadi fungsionaris bisa lebih produktif menggagas gagasan yang besar," ujar Riduan.

Dia tidak menampik demonstrasi sering menjadi bagian tak terpisahkan dari organisasi kemahasiswaan.

Oleh karena itu, kata dia, perlu langkah yang efektif untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat tentang organisasi kemahasiswaan.

"Ini soal kepercayaan publik terhadap organisasi, tentunya hari ini organisasi harus mampu menjawab persoalan yang ada. Zaman berubah, teknologi makin canggih, sebenarnya tidak ada lagi alasan untuk sejatinya mengembangkan muslim intelektual profesional," tuturnya.

Gagasan itu pun ‎akan diaplikasikan Riduan dalam HMI. Sebagai calon kandidat Ketua Umum PBHMI, Riduan mempersiapkan konsep yang dinilainya komperhensif untuk memajukan kapabilitas sekitar 400.000 kader dan mahasiswa pada umumnya. Termasuk juga bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah.

"HMI ke depan mampu membenahi situasi internal dari sisi pengkaderan, struktur dan eksternal. Isu-isu yang berkembang tidak boleh disikapi secara terlalu reaktif dan apatis terhadap kondisi di luar termasuk politik, ekonomi dan sosial dan keagaamaan," tuturnya.‎

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (PBHMI) akan menggelar kongres ke-29 pada 22-26 November 2015 di Kota Pekanbaru.

Organisasi mahasiswa yang berdiri sejak 1947 ini akan menggelar pemilihan ketua umum dan menyusun garis besar program organisasi.


PILIHAN:


Menagih Janji Jokowi-JK Lewat Lagu
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4591 seconds (0.1#10.140)