PAN Ibarat Datang Tampak Muka, Pergi Tampak Punggung

Kamis, 03 September 2015 - 12:57 WIB
PAN Ibarat Datang Tampak Muka, Pergi Tampak Punggung
PAN Ibarat Datang Tampak Muka, Pergi Tampak Punggung
A A A
JAKARTA - Manuver politik Partai Amanat Nasional (PAN) yang berubah haluan menjadi pro pemerintah dinilai menyalahi etika politik.

Sebagai anggota Koalisi Merah Putih (KMP), partai pimpinan Zulkifli Hasan itu harus membahasnya terlebih dahulu di internal koalisi.

Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq saat dihuhubungi wartawan di Jakarta, Kamis (3/9/2015).

"Etika politiknya harus disampaikan dalam forum koalisi, karena selama ini semua perkara koalisi selalu dibicarakan sama-sama," kata Mahfudz.

Diakui Mahfudz, hingga kini belum ada pembicaraan tentang posisi PAN di dalam KMP. Bahkan lanjut dia, sebelum ada reshuffle kabinet pada pertengahan Agustus lalu, Prabowo sempat kembali menegaskan posisi KMP yang tetap berada di luar pemerintahan.

"Pernyataan itu diamini oleh semua anggota KMP. Jadi kalau sekarang ada tanda-tanda perubahan sikap dari anggota KMP, etikanya dibicarakan bersama dulu," kata Mahfudz.

Penjabaran yang dikemukakan Mahfudz Siddiq ini persis dengan peribahasa yang disebut mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring di akun Twitter, @tifsembiring.

"Petang pakai mukena, pagi pakai kerudung. Datang tampak muka, pergi tampak punggung," kicau Tifatul.

Pilihan:

PAN Resmi Jadi Partai Pendukung Pemerintah Jokowi

Budi Waseso Kaget Dikabarkan Dicopot dari Kabareskrim
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3971 seconds (0.1#10.140)