Guru Besar ITB Kritik Kualitas Dosen di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Satrio Soemantri Brojonegoro menilai dari jumlah seluruh dosen yang ada di Indonesia, baru 60 persen dosen yang sudah layak menyandang predikat dosen. Sisanya masih harus dilakukan pembinaan ulang.
“Masih banyak dosen yang harus melanjutkan pendidikannya dan mempertajam bidang keilmuannya,” ungkapnya di sela-sela acara Forum Dosen Indonesia (FDI) di Kampus ISBI, Bandung, Senin (24/8/2015).
Menurutnya, saat ini masih banyak dosen yang tidak aktif meneliti bidang kajiannya. Terlebih kesempatan untuk mendapatkan dana penelitian pun masih minim. Dia menyebutkan, seorang dosen tidak akan berkembang jika hanya melakukan penelitian sendirian.
“Dosen itu harus berkolaborasi, baik dengan yang satu bidang atau lintas keilmuan,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Satrio, dosen juga harus memiliki networking baik antar peneliti lintas keilmuan, lintas kampus, dan bahkan lintas negara.
“Jika dosen itu tidak berkolaborasi, maka hasil penelitiannya tidak akan jadi apa-apa, dan hanya berkutat di situ-situ aja, tidak akan berkembang,” tandasnya.
“Masih banyak dosen yang harus melanjutkan pendidikannya dan mempertajam bidang keilmuannya,” ungkapnya di sela-sela acara Forum Dosen Indonesia (FDI) di Kampus ISBI, Bandung, Senin (24/8/2015).
Menurutnya, saat ini masih banyak dosen yang tidak aktif meneliti bidang kajiannya. Terlebih kesempatan untuk mendapatkan dana penelitian pun masih minim. Dia menyebutkan, seorang dosen tidak akan berkembang jika hanya melakukan penelitian sendirian.
“Dosen itu harus berkolaborasi, baik dengan yang satu bidang atau lintas keilmuan,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Satrio, dosen juga harus memiliki networking baik antar peneliti lintas keilmuan, lintas kampus, dan bahkan lintas negara.
“Jika dosen itu tidak berkolaborasi, maka hasil penelitiannya tidak akan jadi apa-apa, dan hanya berkutat di situ-situ aja, tidak akan berkembang,” tandasnya.
(maf)