Pemanis Berita, Cara Koran Pancing Pembaca

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 17:40 WIB
Pemanis Berita, Cara Koran Pancing Pembaca
Pemanis Berita, Cara Koran Pancing Pembaca
A A A
SEMARANG - Media massa cetak, salah satunya koran, memerlukan pemanis berita untuk memancing minat masyarakat membaca koran. Modifikasi tampilan, dan penulisan berita yang tidak kaku dilakukan untuk memancing penasaran pembaca.

Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Pung Purwanto mengatakan, mengajak masyarakat untuk membaca koran bukanlah pekerjaan mudah.

"Waktu membaca koran sudah terbatas, sehingga pemanis penting untuk memancing penasaran,” ungkap Pung saat menjadi pembicara dalam workshop ”How to Handle Press Well”, yang digelar SPS Semarang (Serikat Perusahaan Pers), di Aston Semarang Hotel & Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

Dituturkan Pung, anatomi berita memang terdiri atas judul, baris tanggal, teras berita, dan tubuh berita. Namun, seiring perkembangan zaman, tampilan berita tidak sekadar teks, melainkan ada unsur grafis untuk mempercantik halaman.

”Koran gaya 80-an dengan teks panjang dan foto kecil sudah ditinggalkan. Anatomi berita bisa di-create apa saja supaya lebih menarik karena koran semakin visual atau bergambar,” ungkap Pung dalam paparan materi bertajuk ”Anatomi Berita & Deteksi Dini Berita Negatif”.

Cara mengemas berita diperlukan trik agar menarik pembaca. Begitu pun saat menulis siaran pers atau rilis. Peran ini biasanya dilakukan humas atau public relation dari instansi atau perusahaan. ”Peran humas memengaruhi performa sekaligus membangun imej perusahaan atau tempat bekerja,” tegasnya.

Pung melanjutkan, media setiap harinya menerima rilis dari berbagai instansi atau perusahaan. Di sisi lain koran memiliki halaman terbatas sehingga rilis akan diseleksi ketat. Kriteria rilis yang layak tayang di antaranya informasi bagus, baru, dan bisa dikembangkan.

Salah satu peserta workshop, Ria Tanjung Pura menambahkan, kedekatan dengan media diperlukan saat diminta atasan untuk menyampaikan informasi mendadak.

"Kami jarang sekali mengeluarkan siaran pers, namun ada beberapa media yang jadi pegangan untuk membantu,” ujar staf Direktorat Kerja Sama dan Humas PPATK itu.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5572 seconds (0.1#10.140)