Sandi Uno Ungkap Pentingnya Berkolaborasi di Masa Pandemi

Minggu, 12 Juli 2020 - 20:28 WIB
loading...
Sandi Uno Ungkap Pentingnya...
Rumah Siap Kerja berkolaborasi dengan Sandi Uno menyelenggarakan acara talkshow virtual bertajuk Pulihkan Ibu Pertiwi: 2020 Era Kolaborasi, Sabtu (11/7/2020). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rumah Siap Kerja berkolaborasi dengan Sandiaga Uno menyelenggarakan acara talkshow virtual bertajuk "Pulihkan Ibu Pertiwi: 2020 Era Kolaborasi", Sabtu (11/7/2020). Talkshow kali ini membahas tentang pentingnya kolaborasi antar bisnis untuk terus bertahan dalam kondisi pandemi.

(Baca juga: Sandi Sebut Ekonomi Bisa Dinego, Nyawa Rakyat?)

Talkshow yang digelar secara daring ini menghadirkan dr Tirta dan Wahyu Alikarman sebagai pembicara utama. Acara ini juga turut dihadiri oleh lebih dari 50 perserta yang berasal dari kalangan umum serta mahasiswa dari Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, Universitas Taman Siswa Padang, ESQ Business School, UIN Jambi, Universitas Negeri Padang, Universitas Brawijaya, serta anggota komunitas Suduik Minang dan Muda Literat.

Talkshow tersebut dimulai dengan penjelasan definisi kolaborasi dalam berbisnis beserta contoh kolaborasi bisnis kekinian yang sukses seperti Adidas x Yeezy atau Oreo Supreme. "Melalui kolaborasi, dua usaha berbeda dapat melengkapi kelemahan satu sama lain, sehingga kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien dan keduanya mendapatkan win-win solution," kata Sandiaga, dalam pers rilis, Minggu (12/7/2020).

Dalam kesempatan ini, Sandiaga juga menyoroti betapa pentingnya kolaborasi dalam bisnis dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari kolaborasi seperti menumbuhkan inovasi, membangun network, memangkas biaya bisnis, menyelesaikan masalah.

"Dari kolaborasi juga bisa belajar banyak hal baru dari mitra yang bisa meningkatkan kemampuan usaha kita menyampaikan value," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Menurut Sandiaga, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membentuk kolaborasi yang tepat dalam situasi new normal. Salah satunya adalah memperhatikan cakupan dan durasi kolaborasi karena kolaborasi bukan open-ended. Pastikan kolaborasi sesuai target.

Selain itu, penting pula untuk memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah secara cepat dan maksimalkan digital marketing untuk menggaungkan kolaborasinya. Terakhir, perlu juga ditinjau melalui monitoring dan evaluasi dari kolaborasi kita.

"Kuncinya kita harus bisa beradaptasi dengan hasil outcome dan performa dari kolaborasi untuk menentukan whether to stop or lanjut," kata Sandi. (Baca juga: Sandi Kembali Minta Pemerintah Beri Dana Tunai ke Warga Terdampak Corona)

Politisi Gerindra ini mendorong para audiens webinar dan pelaku bisnis UMKM untuk melakukan kolaborasi sebagai salah satu strategi marketing.

"Kolaborasi engga harus dengan brand besar atau selebriti terkenal. Jika ada satu usaha yang memiliki proses produksi yang bagus, ketekunan atau konsistensi dari segi produksi, meski bukan brand besar maka jangan ragu untuk berkolaborasi. Kolaborasi adalah bagian silaturahim, dimana pasti itu ada rezeki. Kita tunggu cerita-cerita sukses dari kolaborasi teman-teman," jelas Sandiaga.

Sementara itu, dr Tirta berbagi pengalamannya dalam menjalankan kolaborasi bisnis. Dia bercerita dirinya mulai berbisnis sepatu sejak di bangku kuliah. Lalu kemudian, akhirnya membentuk kolaborasi dengan beberapa brand sepatu lokal UMKM seperti The Panturas.

Ia juga bercerita pengalamannya membuat berbagai event pameran sepatu brand local di tanah air. "Pokoknya dari ujung barat sampai timur, lengkap ada semua partner kolaborasi saya," tambah dr. Tirta.

Menurut dia, kolaborasi adalah salah satu teknik marketing paling efektif dalam brand. Karena prinsipnya, lebih baik berteman dari bermusuhan.

"Perlu diperhatikan juga kalau kolaborasi tidak boleh dilakukan sering-sering karena punya pengaruh kurang baik terhadap image usaha. Tidak mencari profit, tapi hanya sekedar gimmick marketing untuk meningkatkan brand awareness," paparnya.

Di sisi lain, dr. Tirta juga membeberkan tipsnya untuk berkolaborasi bisnis selama pandemi virus Corona (Covid-19). "Kolaborasi bisa dilakukan kalau jika brand sudah established dan settle, idealnya di atas satu tahun karena bisnis dengan usia tersebut bisnis sudah dianggap matang dari segi perencanaan keuangan dan marketing," ujar Tirta.

Untuk memperjelas poinnya, dr. Tirta memberikan contoh brand Ultimate U baru menerima kolaborasi dengan lima brand dari 40 brand karena sebagai brand kecil, ingin fokus memperkuat fondasi. "Intinya, jangan buru-buru gede, take it slow, mantap dulu di kolam kecil, baru boleh perlahan ke kolam yang lebih besar agar bisnis nya lebih sustain pada jangka panjang," jelas Tirta.

Selanjutnya, Wahyu Alikarman selaku Head Of Operation Kaizen Room juga menceritakan awal mula berdirinya usaha "Kaizen Room" serta pengalamannya berkolaborasi dalam bisnis dan strategi untuk bertahan di pandemi Covid-19.

'Kaizen Room' lahir dari kegelisahan teman-teman Wahyu di bangku kuliah yang bingung mau jadi apa setelah kuliah. Salah satu programnya yaitu memberikan kelas gratis untuk ratusan mahasiswa untuk Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

Sejauh ini, kolaborasi yang dilakukan saat membangun Kaizen Room adalah kolaborasinya bersama co-working space dan Rumah Siap Kerja dalam melaksanakan pelatihan dengan beberapa fasilitator dari Kaizen Room.

Menurut Wahyu, strategi kolaborasi antar bisnis akan sangat berguna untuk menerjang kondisi krisis akibat pandemi. "Dengan adanya new normal, kita makin banyak batasan-batasan. Tapi itu tidak menghalangi kita untuk berkolaborasi. Seiring dengan berkembangnya zaman, akan ada cara-cara baru untuk saling membahu," ungkap Wahyu

"Akan sulit jika kita lakukan semuanya sendiri, mulai dari marketing, keuangan, dan lain-lain. Jangan jadi Chief Everything Officer, kita harus cari partner, bermitra untuk berkerja sama. Daripada kita lari sendiri mending kita lari bareng-bareng," pungkas Wahyu.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Korupsi APD Covid-19,...
Korupsi APD Covid-19, Eks Pejabat Kementerian Kesehatan Dituntut 4 Tahun Penjara
Luncurkan Program Infaq...
Luncurkan Program Infaq Naik Kelas, Sandi Uno: Perkuat Ekonomi dan Berdayakan Umat
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Rommy Tegaskan Posisi...
Rommy Tegaskan Posisi Ketum PPP Terbuka bagi Siapa Pun, Termasuk Anies Baswedan
Mukernas PPP, Sandiaga...
Mukernas PPP, Sandiaga Uno Masuk Bursa Calon Ketua Umum
Sandiaga Uno Sertijab...
Sandiaga Uno Sertijab dengan Widiyanti Putri dan Teuku Riefky Harsya
Sandi Uno: Sport Tourism...
Sandi Uno: Sport Tourism Jadi Penggerak Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluang Usaha
Sandiaga Uno Ciptakan...
Sandiaga Uno Ciptakan Kesetaraan Kerja Difabel lewat Digital Marketing
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Rekomendasi
Maxim dan InDrive Dilarang...
Maxim dan InDrive Dilarang Beroperasi di Malaysia, Ini Alasannya
Ini Penyebab Lautan...
Ini Penyebab Lautan Pertama di Bumi Tidak Berwarna Biru
AS Kalah, China dan...
AS Kalah, China dan Rusia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan
Berita Terkini
Eks Menkes Siti Fadilah:...
Eks Menkes Siti Fadilah: Angka TBC Bisa Turunkan dengan Cara Eradikasi
Kasus Dugaan Ijazah...
Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Kapolri: Proses Berjalan
Regulasi Ketat Industri...
Regulasi Ketat Industri Rokok Picu Kekhawatiran
Ramai Kabar Jaksa Agung...
Ramai Kabar Jaksa Agung ST Burhanuddin Bakal Diganti, Kejagung: Hoaks
Hadiri Pelantikan Paus...
Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Menko PM Muhaimin: Simbol Persahabatan dan Komitmen Kemanusiaan
Sukseskan Program MBG,...
Sukseskan Program MBG, Pemerintah Akan Bangun Infrastruktur Layanan Gizi di Pesantren
Infografis
13 Orang Meninggal Akibat...
13 Orang Meninggal Akibat Insiden Pemusnahan Amunisi di Garut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved