Pandemi Covid-19 Picu Kebangkitan Riset dan Inovasi Dalam Negeri

Senin, 13 Juli 2020 - 07:02 WIB
loading...
A A A
Untuk pendanaan tahap dua, Bambang berharap ada riset terkait alat kesehatan. Dia memuji bahwa tahap pertama sudah dibuat ventilator yang sangat membantu sekali dalam penanganan pasien yang kesulitan bernafas. Selain itu, juga sudah ada test kit baik berbentuk PCR dan rapid test.

Namun, untuk selanjutnya dia berharap ada riset untuk alat yang masih impor seperti bahan untuk antigen yang masih impor. Berikutnya Reagen yang dibutuhkan untuk tes PCR yang juga masih impor sehingga menghambat untuk melakukan tes secara masif.

Plt Sekretaris Utama Kemenristek/BRIN Mego Pinandito menyatakan, proposal penerima dana penelitian tahap kedua yang lolos merupakan proposal-proposal unggul yang diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. (Baca juga: Ahli Virus China Melarikan Diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona)

“Dari kriteria yang sudah ditetapkan menghasilkan proposal-proposal yang sebetulnya adalah proposal-proposal unggul yang diharapkan pada prosesnya nanti bisa dilakukan percepatan-percepatan dan menghasilkan produk-produk riset dan inovasi yang bisa bermanfaat, baik langsung maupun tidak langsung di dalam penanganan Covid-19 ini,” ungkap Mego Pinandito.

Dari 903 judul proposal yang masuk, telah dilakukan proses reviu dan penilaian sehingga yang lolos sebanyak 139 proposal. Adapun proposal tersebut meliputi lima bidang prioritas, yakni Pencegahan (30 proposal); Skrining dan Diagnosis (15 proposal); Alat Kesehatan dan Pendukung (34 proposal); Obat-obatan, Terapi, dan Multicenter Clinic (19 proposal); dan Sosial Humaniora dan Public Health Modelling (41 proposal) dengan total dana yang diberikan sebesar Rp27,3 miliar.

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rionald Silaban mengatakan, Indonesia memerlukan langkah cepat dan tepat serta ada sinergitas untuk penanganan korona. Konsorsium riset yang dibentuk Kemenristek/BRIN merupakan satu di antara wujud nyata dari langkah tersebut. ”Oleh karena itu, LPDP menyambut baik pendanaan konsorsium ini,” katanya.

Rionald menjelaskan, LPDP telah melakukan refocusing anggaran riset untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp90 miliar. Anggaran tersebut telah dipakai untuk mendanai 132 proyek riset di pendanaan tahap pertama senilai Rp60 miliar. (Lihat videonya: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)

Menurut Rionald, LPDP sebagai pengelola dana abadi pendidikan memiliki fleksibilitas dalam pendanaan riset. Fleksibilitas dalam pendanaan riset bersifat lintas tahun dan juga bisa membiayai mesin atau peralatan riset yang dibutuhkan.

Selain itu, juga mekanisme pencairan dana riset yang bisa secara langsung atau tidak melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). ”Dengan fleksibilitas ini, LPDP berharap bisa memfasilitasi riset untuk mencapai output riset yang ditetapkan,” ucapnya. (Neneng Zubaidah)
(ysw)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)