Kopilot Diduga Sengaja Jatuhkan Pesawat

Jum'at, 27 Maret 2015 - 09:50 WIB
Kopilot Diduga Sengaja Jatuhkan Pesawat
Kopilot Diduga Sengaja Jatuhkan Pesawat
A A A
PARIS - Misteri penyebab jatuhnya pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings mulai terkuak. Berdasarkan investigasi yang bersumber dari data kotak hitam (blackbox), kopilot Andreas Lubitz diidentifikasi sengaja menjatuhkan pesawat yang dikendalikannya ke Pegunungan Alpen.

Dia juga menolak membuka pintu kokpit ketika pilot hendak masuk ruang kendali pesawat. Penyidik kecelakaan Germanwings, Brice Robin, menuturkan kopilot berusia 28 tahun itu menunjukkan keinginan untuk menghancurkan pesawat. ”Kopilot sendirian di dalam ruang kontrol (kokpit),” kata Robin dilansir AFP kemarin. Kesimpulan ini diperoleh dari analisis terhadap rekaman suara dan percakapan di kokpit (cockpit voice recorder /CVR).

Kopilot menekan tombol sistem monitor penerbangan untuk awalan agar dia dapat menurunkan ketinggian pesawat. Dia berbicara ”tidak satu kata” selama 10 menit sebelum pesawat jatuh. Penyidik juga mengatakan para penumpang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sehingga pesawat itu jatuh. Suara teriakan penumpang terdengar di beberapa detik terakhir. RobinjugamemastikanLubitzyang diidentifikasi warga Jerman itu tidak terkait jaringan terorisme atau ekstremisme.

”Otoritas Jerman diperkirakan segera memberikan informasi tambahan tentang kehidupan pribadi dan latar belakang Lubitz pada Kamis (kemarin) atau Jumat (hari ini),” ujar Robin. Pesawat Germanwings nomor penerbangan 4U 9525 jatuh dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldorf, Jerman, Selasa (24/ 3). Pesawat mengangkut 150 orang, terdiri atas 6 awak kabin dan 144 penumpang.

Turut menjadi korban 16 siswa dan 2 guru dari sekolah Joseph- Koenig-Gymnasium, Haltern, Jerman. Bangkai pesawat ditemukan dalam keadaan hancur berkepingkeping di Pegunungan Alpen, sekitar Barcelonette, Prancis. Robin menjelaskan, rekaman pesawat menunjukkan percakapan normal dan sopan antara pilot dan kopilot pada 20 menit pertama setelah lepas landas dari Barcelona.

Setelah itu pilot meminta kopilot mengambil alih kendali dan menarik sabuk serta menutup pintu. ”Kita memperkirakandia( pilot) pergiuntuk menjawab panggilan alam (pergi ke toilet),” ujar Robin. Dia menegaskan, kopilot sendirian di ruang kokpit. Tidak diketahui alasan Lubitz mengunci pintu ruang kendali pesawat itu sehingga pilot tidak dapat memasuki ruangan itu.

Dari rekaman audio CVR, pilot terdengar seseorang kemudian dipastikan pilot mengetuk pelan, tetapi tidak ada jawaban. Ketukan itu terus berulang hingga akhirnya mengarah ke intensitas lebih keras. Pilot menggedor-gedor pintu. Dia menambahkan, dalam rekaman juga terdengar suara tarikan napas Lubitz yang menunjukkan bahwa dia dalam kondisi sadar dan panik.

Namun dalam menit-menit terakhir, keluar suara tangisan kopilot. ”(Tangisan) beberapa menit sebelum pesawat menabrak. Kematiannya pasti sangat cepat,” kata dia. Pernyataan Robin mempertegas informasi yang beredar sebelumnya. Sebelum laporan penyidik kecelakaan Germanwings dilansir, harian ternama asal Amerika Serikat The New York Times melaporkan, salah seorang dari pilot tidak jelas apakah kapten pilot atau copilot ke luar dari kokpit, namun tidak bisa kembali masuk.

630 Jam Terbang

Lufthansa, perusahaan induk Germanwings, enggan memberikan konfirmasi mengenai laporan New York Times. ”Kami belum memiliki informasi dari pihak yang kompeten untuk mengonfirmasi laporan itu,” kata Juru Bicara Lufthansa, Boris Ogursky, kepada CNN . Maskapai terbesar di Jerman itu menyatakan, kopilot bergabung dengan Germanwings pada September 2013 langsung setelah pelatihan dan memiliki 630 jam terbang.

Adapun kapten pilot memiliki 6.000 jam terbang dan bergabung dengan Germanwings sejak Mei 2014 setelah bekerja di Lufthansa dan Condor. Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere memastikan kopilot Germanwings tidak terkait terorisme. ”Berdasarkan perbandingan informasi yang kita punya, dia (Lubitz) tidak memiliki latar belakang terorisme,” katanya.

Berbagai langkah keamanan di dalam pesawat dilakukan setelah serangan 11 September 2011 silam. Pintu kokpit hanya bisa dibuka dari dalam dan dari seorang pilot. OtoritasberwenangdiPrancis belum memiliki penjelasan tentang tragedi ini. Mereka hanya mengatakan pesawat masih terbang ketika menabrak pegunungan. Germanwings juga tidak meledak di udara.

Direktur Badan Penyelidik Penerbangan Prancis Remi Jouty berharap penyidik bisa mendapatkan simpulan awal dalam waktu beberapa hari. Namun, analisis menyeluruh membutuhkan waktu bermingguminggu atau beberapa bulan. Presiden Prancis Francois Hollande mengungkapkan, pembungkus kotak hitam kedua yang berisi data teknis penerbangan (flight data recorder /FDR) telah ditemukan, tetapi bukan alat kotak hitamnya.

Dugaan Bunuh Diri

Hasil penyidikan atas jatuhnya pesawat Germanwings memunculkan spekulasi baru. Sejumlah pakar penerbangan berpendapat, jika pilot tidak menghentikan/ mengendalikan pesawat saat terbang di pegunungan, hal itu disebabkan mereka tidak sadar atau meninggal dunia. ”Bisa jadi mereka memutuskan untuk meninggal dunia atau mereka dipaksa bunuh diri,” ujar salah satu pakar yang tak disebutkan namanya kepada AFP. Spekulasi ini ditepis keras investigator.

”Bunuh diri adalah kata yang salah untuk mendeskripsikan membunuh banyak orang,” kilah penyidik yang tak disebutkan namanya. ”Saya tidak berpikir itu bunuh diri ketika kamu bertanggung jawab atas 100 nyawa lebih.” Polisi Jerman kemarin menggerebek rumah Lubitz di Montabaur, Jerman. Beberapa teman Lubitz menganggap kopilot itu sebagai orang baik yang tidak memiliki indikasi menyakiti orang lain.

”Saya tak dapat bicara. Saya tak memiliki penjelasan tentang hal itu,” kata Peter Ruecker, rekan klub penerbang. CEO Lufthansa Carsten Spohr membela diri. Dia mengatakan bahwa perusahaannya merekrut pilot dan kopilot beserta awak kabin secara hatihati dengan tes psikologis. ”Kami memiliki standar yang sangat tinggi,” kata Spohr.

Evakuasi Berlanjut

Keluarga penumpang pesawat German wings dari Jerman dan Spanyol terus berdatangan ke Prancis untuk mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat. Menurut WaliKotaSeyne-les-AlpesFrancis Hermitte, keluarga penumpang akan mengunjungi Kota Le Vernet untuk mengheningkan cipta dan berdoa bersama.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4354 seconds (0.1#10.140)