Dinilai Mampu Tingkatkan Ekonomi, Airlangga Capres Idola Masyarakat
loading...
A
A
A
"Jika pemilu digelar hari ini, maka Partai Golkar sebagai Top of Mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,7%. Disusul PDI Perjuangan 13,3%; Gerindra 12,8%; PKB 5,2%; Demokrat 4,8%; NasDem 4,3%; PKS 4,3%; PAN 2,1%; PPP 1,8%; parpol lainnya 6,2%. Sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,5%," kata Albertus.
Pada pertanyaan jika pemilu presiden dilaksanakan hari ini, siapakah tokoh yang Anda pilih? Pilihan tertinggi responden jatuh pada Airlangga Hartarto dengan 12,8%. Disusul Prabowo Subianto 11,3%, dan Puan Maharani 10,1%. Alasan responden, ketiga tokoh tersebut punya kesempatan paling besar dan paling mungkin diusung oleh Partai Golkar, Gerindra, dan PDI Perjuangan.
Sedangkan tokoh lain masing-masing Ganjar Pranowo 9,7%, Anies Baswedan 8,5%, Muhaimin Iskandar 2,8%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,7%, Erick Thohir 2,1%, Sandiaga Uno 1,8%, dan yang tidak memberikan pilihan 38,2%.
Pada simulasi tertutup, tokoh yang paling dipilih jika pilpres dilaksanakan hari ini, juga menempatkan Airlangga Hartarto di peringkat pertama dengan 20,7%, Prabowo Subianto 19,3%, Puan Maharani 12,2%, dan Ganjar Pranowo 9,9%. Selanjutnya nama Anies Baswedan dipilih oleh 7,6%, Andika Perkasa 6,2%, Muhaimin Iskandar 2,9%, AHY 2,6%, Erick Thohir 2,2%, Sandiaga Uno 1,9%, dan yang tidak memilih 13,2%.
"Alasan utama responden memilih Airlangga Hartarto, karena Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan yang sudah dijalankan pemerintahan Jokowi. Kemudian, perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid-19 yang diperkirakan tetap memengaruhi kinerja ekonomi nasional di 2024, serta dampak krisis global tahun 2023 yang akan berdampak juga ke perekonomian nasional," katanya.
Menanggapi hasil survei LSI yang memunculkan Airlangga Hartarto sebagai capres terkuat, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (AIA) Ujang Komaruddin mengatakan, naiknya elektabilitas Airlangga tak lepas dari kerja kerasnya sebagai Menko Perekonomian dan tim suksesnya. Namun Ujang mengingatkan, meski Airlangga menang di survei LSI, timses Golkar harus tetap bekerja lebih keras lagi.
"Soal survei lain yang memunculkan tokoh lain, tapi bukan berarti Airlangga tidak kuat, justru survei LSI ini memberikan bukti Airlangga masih kuat sebagai capres pilihan masyarakat," kata Ujang.
Menurut dia, adanya survei LSI yang menaikkan elektabilitas Airlangga, maka bisa menjadi nilai positif bagi Partai Golkar untuk tetap konsisten memenangkan ketua umumnya itu sebagai Capres 2024. "Golkar harus terus konsisten untuk memenangkan Airlangga sebagai Capres 2024," ucapnya.
Selain itu, kata dia, adanya dukungan masyarakat merupakan modal Airlangga maju bersama KIB untuk menang di Pilpres 2024.
Sementara pengamat politik dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur Sonny Sudiar menilai, sekalipun Airlangga dalam survei LSI menjadi tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi, tapi masih harus dilengkapi dengan dukungan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP). "Harus ada dukungan dari KIB untuk tetap solid mengusung capresnya dari internal KIB," katanya.
Pada pertanyaan jika pemilu presiden dilaksanakan hari ini, siapakah tokoh yang Anda pilih? Pilihan tertinggi responden jatuh pada Airlangga Hartarto dengan 12,8%. Disusul Prabowo Subianto 11,3%, dan Puan Maharani 10,1%. Alasan responden, ketiga tokoh tersebut punya kesempatan paling besar dan paling mungkin diusung oleh Partai Golkar, Gerindra, dan PDI Perjuangan.
Sedangkan tokoh lain masing-masing Ganjar Pranowo 9,7%, Anies Baswedan 8,5%, Muhaimin Iskandar 2,8%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,7%, Erick Thohir 2,1%, Sandiaga Uno 1,8%, dan yang tidak memberikan pilihan 38,2%.
Pada simulasi tertutup, tokoh yang paling dipilih jika pilpres dilaksanakan hari ini, juga menempatkan Airlangga Hartarto di peringkat pertama dengan 20,7%, Prabowo Subianto 19,3%, Puan Maharani 12,2%, dan Ganjar Pranowo 9,9%. Selanjutnya nama Anies Baswedan dipilih oleh 7,6%, Andika Perkasa 6,2%, Muhaimin Iskandar 2,9%, AHY 2,6%, Erick Thohir 2,2%, Sandiaga Uno 1,9%, dan yang tidak memilih 13,2%.
"Alasan utama responden memilih Airlangga Hartarto, karena Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan yang sudah dijalankan pemerintahan Jokowi. Kemudian, perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid-19 yang diperkirakan tetap memengaruhi kinerja ekonomi nasional di 2024, serta dampak krisis global tahun 2023 yang akan berdampak juga ke perekonomian nasional," katanya.
Menanggapi hasil survei LSI yang memunculkan Airlangga Hartarto sebagai capres terkuat, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (AIA) Ujang Komaruddin mengatakan, naiknya elektabilitas Airlangga tak lepas dari kerja kerasnya sebagai Menko Perekonomian dan tim suksesnya. Namun Ujang mengingatkan, meski Airlangga menang di survei LSI, timses Golkar harus tetap bekerja lebih keras lagi.
"Soal survei lain yang memunculkan tokoh lain, tapi bukan berarti Airlangga tidak kuat, justru survei LSI ini memberikan bukti Airlangga masih kuat sebagai capres pilihan masyarakat," kata Ujang.
Menurut dia, adanya survei LSI yang menaikkan elektabilitas Airlangga, maka bisa menjadi nilai positif bagi Partai Golkar untuk tetap konsisten memenangkan ketua umumnya itu sebagai Capres 2024. "Golkar harus terus konsisten untuk memenangkan Airlangga sebagai Capres 2024," ucapnya.
Selain itu, kata dia, adanya dukungan masyarakat merupakan modal Airlangga maju bersama KIB untuk menang di Pilpres 2024.
Sementara pengamat politik dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur Sonny Sudiar menilai, sekalipun Airlangga dalam survei LSI menjadi tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi, tapi masih harus dilengkapi dengan dukungan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP). "Harus ada dukungan dari KIB untuk tetap solid mengusung capresnya dari internal KIB," katanya.