Mengejutkan! Dari Perut Hercules Panglima TNI Mendadak Ganti KSAU

Minggu, 11 Desember 2022 - 08:14 WIB
loading...
Mengejutkan! Dari Perut Hercules Panglima TNI Mendadak Ganti KSAU
Marsekal Sukardi ditunjuk menjadi KSAU ke-8 sepanjang sejarah TNI AU di dalam pesawat Hercules. Foto/tni-au.mil.id
A A A
JAKARTA - Penerbangan pesawat angkut Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara pada akhir 1982 barangkali tidak akan pernah terlupakan oleh Marsekal Madya TNI Sukardi. Pada perjalanan melintasi awan itulah dia mendadak ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Udara ( KSAU ) yang baru.

Penerbangan tersebut membawa Panglima ABRI (kini Panglima TNI) Jenderal TNI M Jusuf untuk kunjungan ke suatu daerah. Ikut serta dalam rombongan antara lain KSAD Jenderal TNI Poniman, KSAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan Sukardi yang saat itu Panglima Komando Strategi Nasional.

Sudah menjadi kebiasaan Jusuf berkeliling Indonesia. Sejak diangkat Soeharto menjadi panglima, jenderal berdarah bangsawan Bugis itu rajin menyapa para prajuritnya untuk mengetahui berbagai persoalan TNI. Tidak mengherankan dia dengan cepat menjadi sangat populer.

“Jusuf berhasil menjadi idola setiap prajurit TNI waktu itu, sebab: kegiatannya yang terus menerus ke bawah, mengunjungi kodam-kodam, menginpeksi dan berdialog dengan prajurit. Kedua, dialog-dialognya dengan prajurit yang apa adanya kerap diwarnai humor,” kata Tjipta Lesmana dalam bukunya, Dari Soekarno Sampai SBY (hal 112), dikutip Minggu (11/12/2022).



Sejatinya tidak ada yang berbeda dengan penerbangan Panglima pada 1982 tersebut. Jusuf biasanya menyempatkan berbincang dengan anggota rombongan ketika pesawat sudah mencapai ketinggian tertentu dan tanda sabuk pengaman telah dimatikan. Namun kali ini sesuatu yang mengejutkan terjadi!

Begitu Hercules mencapai cruising speed dan lampu fasten belt mati, Jusuf berdiri dari kursinya, berbalik ke belakang. Mantan Pangdam Hasanuddin itu lantas menatap ke Pangkostranas.

“Mas Kardi, Presiden sudah menyetujui pergantian KSAU dan jij (kamu) akan menggantikan Mas Tjahjadi,” kata Jusuf dikisahkan Atmadji Sumarkidjo dalam bukunya, Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit (hal 283).

Terang saja Sukardi sangat terkejut. Mungkin tak pernah terpikir sebelumnya dia bakal ditunjuk sebagai KSAU. Lebih-lebih penunjukan itu terjadi dalam perut pesawat Hercules yang sedang melaju membelah angkasa.

Saking kagetnya Sukardi sampai tak bisa berkata apa-apa. Sesaat jenderal bintang 3 asal Bojonegoro itu terdiam. Setelah menemukan ketenangannya, dia merespons. “Siap, Pak,” katanya.

Atmadji menuturkan, rencana pergantian kepala staf angkatan memang tak pernah bisa bocor ke luar. Begitu pula yang terjadi saat pergantian KSAU ini. Menurut pengakuan Sukardi, dirinya pun tak mendengar berita atau isu tentang rencana pergantian KSAU.

Keputusan Presiden mengenai penunjukan Sukardi sebetulnya sudah diteken Soeharto pada 26 November 1982. Tapi keppres itu tak pernah bocor ke siapa pun hingga Jusuf memberitahu Sukardi pada penerbangan itu.

Menariknya, di tengah perjalanan itu sekretaris militer Presiden RI memberitahu pelantikan KSAU akan dilakukan dua hari lagi. Praktis Marsdya Sukardi gelisah. Sebab seperti biasanya, tidak ada yang tahu kapan perjalanan dinas Jusuf ke daerah akan berakhir.

Beruntung rombongan Panglima kali ini cepat pulang. Meski demikian, Sukardi hanya punya waktu semalam untuk mempersiapkan diri karena besoknya bakal dilantik Presiden.

“Saya baru belajar dan mengetahui banyak karena acara serah terima (KSAU) baru dilakukan tanggal 18. Masih ada waktu lah,” kata Sukardi dalam wawancara dengan Atmadji.



Lima Perintah

Marsdya Sukardi ditunjuk sebagai KSAU menggantikan Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi berdasarkan Keppres Nomor: 63/ABRI/Tahun 1982 tertanggal 26 November 1982. Dalam mengawali tugasnya, Sukardi pada 20 Desember mengeluarkan lima perintah harian kepada seluruh prajurit AU.

Kelima perintah tersebut yakni pertama, laksanakan terus tugas-tugas secara terpadu dengan penuh rasa tanggung-jawab. Kedua, pertahankan dan tingkatkan hasil-hasil yang telah dicapai selama ini demi kesinambungan pembangunan TNI AU. Ketiga, tingkatkan terus tertib administrasi di bidang personel, materiil finansial dan manajemen.

Keempat, pelihara dan tingkatkan disiplin pribadi dan disiplin kerja sebagai prajurit Sapta Marga, serta kelima, perkokoh persatuan dan kesatuan, mantapkan kemanunggalan ABRI dengan rakyat demi kelangsungan Pembangunan Nasional dan suksesnya Sidang Umum MPR 1983.

"Selanjutnya Marsdya Sukardi meletakkan 10 butir kebijaksanaan sebagai langkah awal untuk pembangunan postur TNI AU yaitu personel, dana, materiil, fasilitas, pemeliharaan, logistik, penelitian dan pengembangan, Sishanudnas, Siskomlek serta organisasi,” tulis buku Sejarah TNI Angkatan Udara: 1980-1989 (hal 9).

D bidang organisasi dilaksanakan penyempurnaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi guna menunjang tugas pokok TNI AU. Sukardi wafat pada Jumat, 19 Juni 2020 di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta. Jenazah mantan pilot pesawat Hercules itu dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2220 seconds (0.1#10.140)